Friday, April 02, 2010

Bagian dari perkembangan seluler di Indonesia

Menurut saya artikel ini bisa bagian dari perkembangan seluler di Indonesia dari beberapa potongan bagian lain. Contohnya, AMPS belum dikupas disini, belum lagi operator jadul lain yang belum di “poke”. Mungkin karena ingin lebih fokus di sisi ponsel sehingga tidak seluruh sejarah perkembangan seluler disampaikan. Dicuplik dari judul “Menelusuri Perkembangan Ponsel di Indonesia” dari Kompas.com, 1 April 2010.

Dimulai tahun 1984 teknologi seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).

Di tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia, namun dengan berat rata2 430gram, dan harga ponselnya juga tidak murah (diatas 10 juta). Di tahun ini baru dikenal teknologi NMT-470, modifikasi NMT-450.

Di akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital GSM,dimulai di pulau Batam dan Bintan. Di tahun 1994 Satelindo beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia,dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan sekitarnya. Karena GSM menggunakan kartu SIM, maka hal itu aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas.

Tahun 1995 proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan di lanjutkan ke provinsi lain di Sumatra, lalu menjadikan Telkomsel pada 26 mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo. Tahun 1996 Telkomsel dengan produk kartu Halo-nya sukses di Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar, kemudian masuk Jakarta. Di penghujung tahun 1996, Excelcom berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator GSM ke tiga di Indonesia. Setelah itu di tahun 1998 Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan roaming. Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar mentari, dengan keunggulan tarif dihitung perdetik,sehingga dalam waktu singkat menjaring lebih 100.00 pelanggan.

Layanan pesan singkat, mulai di perkenalkan pada tahun 2000, dan menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel, karena sangat praktis dan murah biayanya. Di tahun ini pula Indosat dan Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional. Layanan seluler kedua BUMN itu kemudian beroperasi pada tanggal 1 Agustus tahun 2001. Babak baru bertelekomunikasi berlanjut di tahun 2003,yaitu dengan hadirnya Telkom Flexi,yang mengusung teknologi CDMA 2000 1X, kemudian di belakang Flexi ada Esia dari Bakrie Telecom, Fren & Hepi dari Mobile8, Star One dari Indosat, Smart dari Lippo Telecom, dan terakhir Ceria dari Sampoerna Telecom.

No comments:

Post a Comment