Sessi ke empat dari season 2010 ini telah kita bahas materi dari bukunya Sheila Mello tentang Market Driven Product Definition, bahasan Quality Function Deployment (QFD) dari Dieter ditambah artikel InformIT dan materi pembelajaran dengan format Flash yang mengulas penerapan QFD.
Materi yang diambil dari Bab-1 buku Customer Centric Product Definition tulisan Mello mengulas pentingnya proses pendefinisian produk yang harus dimulai sejak awal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mendekatkan gap konsumen dan penyedia, termasuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tidak ter’nyatakan atau tidak terlihat (laten) . Meski demikian produk juga harus membuat pelanggan delight (senang) dan kompetitif.
Bahasan juga mengulas kasus pengembangan produk Ford yang cukup melegenda yaitu Edsel dan Mustang. Antara produk berbasis internal driven meski inovatif dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan itu sendiri. Yang menarik pernyataan “The Company doesn’t always know best, and the Customer is not always right” mensiratkan perusahaan harus menyeimbangkan antara kebutuhan pelanggan dan inovasi perusahaan yang bisa bikin surprise pelanggan.
Evolusi strategi pengembangan produk yang di dorong oleh pasar (market driven) dimulai sejak tahun 60’an yang mengarah hanya pada aspek financial yang selanjutnya di tahun 70-80 an mulai beralih ke aspek kualitas pada era TQM. Mulai awal tahun 90’an perusahaan mulai memperhatikan aspek pasar dan mendekatkan pada kebutuhan pelanggan. Meski buku Mello terbitan 2002, namun beliau belum mengulas trend di awal tahun 2000’an sebagai lanjutan dari evolusi tersebut. Hasil diskusi di klas, paling tidak ada 2 issues yang bisa jadi konsideran, antara lain issue lingkungan dengan Green Program nya yang dicuatkan oleh Reski(?) dan issue Kolaborasi sebagai pengembangan dari memahami kebutuhan pelanggan dengan mengikutsertakan pelanggan sebagaimana konsep Lead User.
Serupa dengan Mello, Bab-2 Dieter membahas pula aspek problem definition dan identifikasinya melalui survey, wawancara, atau FGD (Focus Group Discussion). Mekanisme QFD diulas dengan langkah-langkah proses penyusunan House of Quality dengan contoh kasus penyimpan compact disc.
Penerapan QFD yang lain, diulas dari artikel InformIT dengan sedikit improvisasi melalui Use Case untuk menambah wawasan terminologi QFD. Aspek ini mencoba menerjemahkan business driver ke kebutuhan teknis suatu produk. Business Driver melalui segmen pelanggan prioritas, mengarah pada penggunaan produk yang paling dominan, yang akhirnya menentukan spesifikasi suatu produk dari aspek kualitas dan komponen produk.
Terakhir diulas proses pemanfaatan tools QFD dari simulasi Flash (saya lupa mengambil dari situs apa di Internet). Materinya cukup interaktif dengan beberapa contoh penerapan dan model-model yang bisa di ikuti dan diimplementasikan.
Seingat saya, file Flash ini sudah pernah saya upload di Klasmaya, hanya saja saya harus cari lagi posting mana tepatnya.
Annyonghi kyeseyo (Goodbye in Korean)
No comments:
Post a Comment