Wednesday, April 06, 2011

Privasi di Email, Killer App yang jadi Loss Leader


Ada satu janji saya pada saat klas offline tanggal 1 April 2011 (bisa dibaca edisi CaaG di Klasmaya), terkait issue privasi di bagian bahasan Internet. Satu contoh seperti yang pernah di sampaikan di klas, adalah membuka informasi yang boleh jadi cukup privat pada saat kita mengunduh dan menginstall aplikasi Freemium. Contoh lain saya yang sebutkan adalah email di portal gratisan yang kemudian dibaca untuk kepentingan bisnis. Terlepas dari kepentingan bisnis, politik, keamanan negara, informasi privat semakin mudah di akses oleh institusi non formal.

Cerita kasus email diatas, saya janjikan akan diposting dalam Klasmaya kita. Berikut sumber aslinya dari www.businessinsider.com dengan judul ”Google Is Studying Your Gmail Inbox So It Can Show You Better Ads” terbitan 29 Maret 2011.

Sistem baru yang dipasang Google ini mampu memperkirakan issue/topic apa yang menarik menurut pemilik alamat email berdasarkan konten email yang dibaca dan dikirim termasuk email yang tidak dibaca atau dikategorikan spam. Informasi tersebut menjadi relevan untuk bisnis iklan Google.

Meski ber iklan melalui email sudah diterapkan cukup lama, nampaknya bisnis lewat email belum menjadi produk yang menguntungkan (The Problem With Email: It's Not A Money Maker) .

Email menjadi produk yang diistilahkan Loss Leader, biasanya diberi diskon tinggi agar mengundang pembeli dan diharapkan membeli produk lain yang punya margin lebih besar.

Dari awal, email sudah disebut sebagai Killer App, namun sayang juga kalau akhirnya hanya sekedar Loss Leader. Tapi mungkin wajar, karena Loss Leader biasanya diambil dari produk yang popular seperti Killer App.

No comments:

Post a Comment