Monday, September 29, 2008

27th September 2008 Class at a Glance : Product Definition & QFD

Sessi pra long holiday dibahas materi dari bukunya Sheila Mello tentang market driven product definition dan bahasan Quality Function Deployment (QFD) dari Dieter dan artikel InformIT.

Bab-1 dari Buku Customer Centric Product Definition nya Mello mengulas proses pendefinisian produk yang harus dimulai sejak awal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Meski demikian produk juga harus membuat pelanggan delight (senang) dan kompetitif.

Bahasan juga mengulas case produk Ford yang cukup melegenda yaitu Edsel dan Mustang. Antara produk berbasis internal driven meski inovatif dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan itu sendiri. Yang menarik pernyataan “The Company doesn’t always know best, and the Customer is not always right” mensiratkan perusahaan harus menyeimbangkan antara kebutuhan pelanggan dan inovasi perusahaan yang bisa bikin surprise pelanggan.

Serupa dengan Mello, Bab-2 Dieter membahas pula aspek problem definition dan identifikasinya melalui survey, wawancara, atau focuk group pelanggan. Mekanisme QFD diulas dengan contoh kasus pengembangan tempat CD. Step by step proses penyusunan QFD dibahas dalam sessi ini, meski dipastikan tulisan dalam gambar “rumah kualitas” nampaknya sulit untuk dibaca. Maksudnya mungkin agar partisipan mencari ari buku aslinya.


Penerapan QFD dengan sedikit improvisasi melalui Use Case dari artikel InformIT menambah wawasan terminologi QFD. Aspek ini mencoba menerjemahkan business driver ke kebutuhan teknis suatu produk. Business Driver melalui segmen pelanggan prioritas, mengarah pada penggunaan produk yang paling dominan, yang akhirnya menentukan spesifikasi suatu produk.

Untuk memperoleh materi presentasi, bisa langsung diunduh di link gambar sebelah ini.


Setengah jam sisa waktu klas, dibahas tugas untuk libur panjang dengan 2 alternatif tugas (perseorangan).
  1. Tugas ini terkait dengan konsep Web2.0 atau Social Network semacam Facebook, Hi5, Flickr, YouTube, Wikipedia dsb. Pilihan tugas ini membuat prototyping produk berbasis Web2.0 dalam bentuk simulasi, animasi atau situs itu sendiri. Akan lebih baik jika sebelum merancang ide dan usulan, melakukan riset, evaluasi, dan analisa tentang produk atau situs eksisting. Penilaian akan melihat seberapa menarik ide yang diusulkan dilihat dari perspektif pengguna internet. Meski bntuknya prototype atau simulasi, namun report dengan keterangan didalamnya harus juga disertakan sebagai bagian dari tugas.
  2. Alternatif kedua, melanjutkan atau menyempurkan, atau bisa juga merubah tugas sebelumnya tentang fitur baru yang bisa dipasang di handphone. Deliverable dalam bentuk fisik tapi dengan spesifikasi tertulis plus gambar dalam bentuk proposal.

Jadi buat yang kemarin mabal / bolos informasi ini sangat membantu untuk persiapan pertemuan berikutnya.

Selamat berkarya.

No comments:

Post a Comment