Saturday, October 18, 2008

11th October 2008 Class at a Glance : The Innovation Day

.
Sessi klas kali ini jadi hari inovasi. Sekira dua puluhan kontestan membawakan ide-ide brilian, segar, dan ada juga yang sedikit ngaco untuk inovasi ponsel. Nampaknya ponsel yang sudah menjadi bagian hidup dari kaum muda, lebih mudah dimengerti daripada opsi tugas situs Web 2.0.

Ponsel Idaman
Dari kontestan yang sudah memaparkan ide dan menjawab diskusi para audiens, beberapa akan diulas dalam posting kali ini.

Ponsel dengan fitur Handy Talkie. Ide yang diusulkan, meski proposal utamanya lebih ke sensor suhu, sebenarnya ide yang bagus. Penggabungan antara gadget handphone dengan perangkat HT bisa dimungkinkan dengan mencari teknologi dual sistem dari teknologi dan frekuensi yang berbeda. This is beyond the GSM + CDMA convergence. Ada segmen pengguna atau market yang memerlukan atau bisa memanfaatkan fitur ini. Ide ini juga pernah terlintas di pikiran terutama untuk memerlukan komunikasi yang intensif. Walau kontestan menyebutkan batasan jarak 100 m, menurut saya bisa lebih dari itu jika menggunakan frekuensi radio amatir.

Ponsel dengan fitur Projektor paling tidak diusulkan oleh lebih dari dua orang. Terlepas dari aspek teknologi yang bisa jadi belum memungkinkan, namun ide ini menjadi tawaran yang menarik setelah orang bisa menayangkan aplikasi, materi presentasi, bahkan televisi dalam layar HP yang terbatas. Sehingga pada saat pengelolaan konten multimedia sudah bukan hal yang membatasi, kebutuhan selanjutnya adalah bagaimana menayangkan layar lebar yang bisa dishare dengan pemirsa lain. Segmen pengajar, salesman, atau kalangan bisnis yang biasa presentasi diperkirakan menyukai fitur ini. Meski ide ini sudah pernah terungkap dalam klas yang sama di tahun 2006, nampaknya dari sisi pabrikan belum menemukan solusi yang jitu untuk menjawab kebutuhan ini. Kita lihat lima tahun ke depan.

Ide orisinil untuk fitus ponsel sebagai microphone sebenarnya cukup menarik. Dengan konektivitas yang bisa beragam mulai dari wireless, USB atau sekedar audio jack, ponsel ini bisa terhubung dengan audio system yang ada. Selanjutnya pengguna bisa langsung menggunakannnya untuk presentasi atau sekedar berkaraoke. Mungkin bukan mustahil juga jika amplifier dan speaker nya juga diembedded dalam ponsel.

Ide lain yang cukup favorit adalah fitur finger-print yang nampaknya meniru keberhasilan fasilitas di perangkat laptop. Hal yang sama juga untuk Pass-Face yang memanfaatkan piranti kamera di ponsel. Fitur pointer juga menjadi pilihan beberapa kontestan meski usulan mekanisme operasionalnya sedikit “ribeut”. Fitur hologram dan cek kesehatan dengan nafas menyiratkan aspek futuristik yang boleh jadi bisa terealisir. Fitur-fitur lain seperti scanner lipat seukuran pass photo, alat pengukur jarak dengan sonar, dan fasililtas gesek kartu untuk transaksi, cukup menarik bagi audiens untuk dibahas (alias didebat) dalam sessi tanya jawab.

Situs berbasis Web 2.0
Selain materi Web 2.0 belum komprehensif dipaparkan di klas, nampaknya visi kedepan dan kebutuhan suatu situs komunitas partisipatif lebih sulit dipahami dibandingkan sebuah ponsel yang mungkin sudah menjadi killer gadget personal. Terbukti dari ide yang hanya diusulkan oleh tiga kontestan saja (tidak termasuk yang belum presentasi).

Education Share. Ide yang ditampilkan lengkap dengan prototype untuk simulasi presentasi, mengacu pada sharing dokumen yang berthemakan materi yang berhubungan dengan pendidikan. Jika SlideShare menyediakan situs sharing bahan presentasi, usulan ini lebih fokus pada lingkup materi tertentu. Fokus ini bisa jadi lebih memberikan keyakinan pengguna untuk pengelolaan dokumen (pencarian atau sharing) yang lebih relevan.

Ide situs Myhobby yang diclaim belum ada di dunia internet, disepakati memenuhi kriteria informal Web 2.0 (4C: Connection, Content, Communication, Collaboration). Meski paparan lebih banyak menyorot ke aspek sign-up, sign-in serta perbedaan profile pengguna, dokumen proposal yang disubmit menyebutkan daya jual aplikasi akibat kelompok yang lebih besar dari thema my hobby dibandingkan situs lain. Issue general atau fokus sebenarnya pilihan untuk diambil, dalam diskusi terlintas juga ide MyWeirdHobby sebagai alternatif.

Kontestan yang memaparkan “Web pecinta music independent” meski belum ada materi yang disubmit, menyebutkan ide dan proposal situs tersebut. Situs ini boleh jadi akan menjadi bagian dari sisi kanan ekonomi Long Tail.

Ulasan diatas ini mungkin sepihak dari pengelola Klasmaya, jika ada opini, koreksi, atau bahkan sanggahan bisa didiskusikan di media komentar.

No comments:

Post a Comment