Sunday, October 19, 2008

Intermezzo Video Clip: HSBC Commercial

.
Video klip ini mungkin tidak seserius The Long Tail yang jadi clip of the month bulan Oktober. Video klip ini pertama kali terlihat di iklan salah satu channel TV satelit (CNBC ?), sekira satu bulan yang lalu. Seingat saya sekarang sudah jarang muncul. Perkiraan saya video ini ada di YouTube ternyata tidak meleset.



Konten iklan ini sebenarnya promosi salah satu bank untuk perusahaan yang berbisnis di negara lain, internasional atau global. Tapi konten ini juga bisa dikaitkan dengan issue NPD, bahwa perusahaan musti menganalisa kenapa dan bagaimana suatu produk bisa laku di salah satu negara. Salah satu cara analisa untuk produk yang dipasarkan internasional dilakukan melalui kunjungan ke negara tersebut untuk mendapakan fakta dan kajian yang tepat. Faktanya, meski laku di pasar, boleh jadi produk kita tidak di utilise atau dipakai dengan tepat.

Saya jadi inget cerita penjualan kulkas di desa-desa yang belum teraliri listrik. Dengan tujuan bergaya, toh punya duit hasil panen, akhirnya lemari es itu dipakai untuk lemari pakaian. Tapi tidak hanya di desa, orang kota juga punya kebiasaan yang mirip, membeli barang-barang mahal hanya untuk dipajang bukan untuk dipakai. Contohnya beli vacuum cleaner yang hanya bisa dibeli di MLM, kompor gas mewah, microwave teranyar, tapi cuman dipajang di ruang “dapur bersih” lengkap dengan kitchen set yang memang gak pernah kotor karena gak pernah dipake.

Issu bergaya, memang jadi salah satu strategi untuk bikin produk yang tidak perlu memiliki fitur lengkap atau teknologi teranyar, tapi bisa mencerminkan citra mewah dan kesan terbatas untuk kalangan tertentu. Beberapa pabrikan ponsel juga menyediakan produk untuk segmen tersebut. Saya jadi inget bukunya “A Whole New Mind” nya Daniel Pink, moga-moga bisa sempet dibahas di sessi depan.

1 comment:

  1. Anonymous11:15 PM

    akhirnya saya juga ingat,kejadian nyata saat orang tua saya ingin meng-upgrade tv ke yg lebih besar inchi-nya dan lebih bagus.

    akhirnya jatuh pilihan ke merk S**Y, yg pada zaman y itu mang benar2 TOP BGT, dengan ukuran 25"(kata ayah sy:wow kita bisa nonton layar tancep nie di rumah), sampai nya di rumah, dengan tetangga2 melihat kita sdh beli tv gede,akhir y semua y melirik,langsung di hidup kan,ternyata listrik di rumah kita mati,saklar NCB Kwh meter pada posisi '0', waduh...daya listrik rumah ternyata tidak sanggup untuk menyalakan TV yang segede itu...hahahaha,maklum rumah di desa2,daya y rendah,dulu masih 450 watt,akhirnya TV di taruh saja, jadi pajangan hingga sebulan lebih untuk ngurus kenaikan Daya listrik rumah..

    Sekian pengalaman saya,semoga mirip dngan topik ini...hahahihihi..(maaf sy tertawa lagi,soal y lucu klau ingat itu)..

    terima kasih...

    ReplyDelete