Monday, October 20, 2008

18th October 2008 Class at a Glance : 15 CSF in Product Innovation and The Mid Test

.
Klas kali ini diisi dengan materi dari bukunya Coopers “Winning at New Product” di jam pertama. Bahasan ini sebenarnya untuk mengantisipasi dugaan ketidaksiapan partisipan membaca buku acuan yang sejak awal disampaikan, salah satu persoalan klasik yang sampai sekarang masih belum bisa disolusikan. Handout materi sudah bisa di download disini.



Sisa klas diisi dengan UTS selama 60 menit diselingi dengan paparan 3 inovator yang belum menyampaikan gagasannya di minggu lalu. Sebagaimana posting klas minggu sebelumnya, berikut disajikan ide inovator tersebut.

Ponsel dengan fasilitas Catokan. Mungkin diilhami salah satu ponsel dengan bentuk flip yang mirip alat catok, salah satu kontestan memberikan ide “heating hair” buat ngelurusin rambut lewat ponsel. Ide ini diakui penggagas, memerlukan riset untuk mendapatkan material yang tahan panas untuk melindungi piranti ponsel namun disisi lain diperlukan juga material metal yang dapat menahan panas untuk fungsi catokan tadi. Selain aspek material, kebutuhan baterai yang dapat menyediakan panas catokan juga menjadi prasyarat utama. Persoalan teknis material dan baterai ini menjadi issue yang paling hangat dibahas dalam sesi diskusi. Meski demikian ada pula usulan salah satu audiens untuk menyediakan fasilitas untuk pengeriting rambut. Usulannya bagus juga, agar jangan sampai ponsel dengan fasilitas catokan pelurus rambut hanya laku di saat tren rambut lurus saja.

RFID di ponsel. Secara sederhana ide ini menyediakan piranti RFID dalam ponsel. Salah satu fungsinya untuk pembayaran ticket alat transportasi seperti MRT, Trem, Bus(Way), atau jalan tol dengan deposit yang didebet melalui pembaca (RFID reader) yang dipasang diterminal. Sebenarnya yang perlu dibahas adalah bagaimana bisnis modelnya. Sekiranya sistem tersebut dipasang di moda transportasi tertentu, apakah harus dimonopoli satu pabrikan ponsel saja, ataukah dengan cukup terpasang piranti RFID di ponsel, sistem ini bisa dipergunakan oleh merk ponsel apapun, dengan konsekuensi sekurity aplikasi yang handal.

Ponsel Tenaga Surya. Dilihat dari namanya sudah sangat jelas, bahwa ponsel ini bisa mengisi tenaga batere dari tenaga matahari. Persoalan matahari menjadi isu menarik dari aspek ketahanan panas ponsel dan aspek teknis charging. Meski demikian karena forum ini hanya terbatas dari sisi ide, masalah teknis masih bisa diasumsikan untuk dimungkinkan. Yang lebih menarik sebenarnya adalah dari aspek kenyamanan, pada saat charging harus melalui cahaya matahari, mungkin lebih nyaman, karena asumsi teknis bisa diasumsikan, jika charging bisa melalui sebarang cahaya, even candle light, namanya juga inovasi.

Seperti posting sebelumnya, jika ada opini atau sanggahan dari tulisan diatas bisa diwadahi melalui media komentar.

4 comments:

Anonymous said...

menurut saya solar sel pada ponsel baiknya hanya digunakan untuk secondary suply charge, artinya kita hanya pakai sementara dalam keadaan darurat. Misal jika baterai kita tinggal 5% dan kita ingin melakukan panggilan, masalah seperti ini sering saya alami pada waktu siang di perjalanan(semisal ketika berkendara motor dengan jarak jauh)

Anonymous said...

Ada yang saya rasa penting sebagai tambahan. Yakni agar ponselnya mempunyai port USB yang standard flashdisk. Itu sangat berguna ketika ada aktivitas yang menyangkut pemindahan data. ini sangat sering saya alami. Laptop terlalu ribet, mahal, dan menyita waktu untuk menyalakanya. Seandainya dapat dilakukan melalui posel agak simpel dan efisien. Anda atau siapapun pasti pernah mengalami situasi seperti ini.
A : "minta data e-book yang kemarin donk"
B : "ada di flashdisk, lo bawa laptop gak?? kalo nggak kita cari komputer, ke warnet. Okheeyyy.....!!!"

Anonymous said...

yup..saya setuju bgd, dengan ponsel yang mempunyai port USB yang standard flashdisk...

saya sering mengalami itu, dan sekarang harus sering2 bawa laptop kemana-mana

Abu Miqdad said...

Great ...
put your name on comment, who knows there are some credit point.