Tuesday, April 28, 2009

25th April 2009 Class at a Glance

Konten pada sessi klas menjelang akhir semester diisi dengan tugas paparan bedah buku yang belum tampil ke depan. Setelah minggu sebelumnya diselesaikan oleh 5 tim pertama, kali ini 5 tim berikutnya yang mendapat giliran.


Saya coba bahas mulai dari bab-1 (mungkin urutannya tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan ehm maksudnya di klas) yang telah dipaparkan oleh A.I. Syalaby dan I Halim.

Bahasan pada bab pertama eBook The Great Meltdown membahas issue natural monopoly yang terjadi di perusahaan Bell dan perusahaan telekomunikasi lainnya di dunia dengan alasan “has sufficient economy of scale and a high entry cost”. Industri ini mulai monopoli sejak era Western Union yang mengendalikan bisnis telegraph di US. Perdebatan tentang siapa penemu telephone (Alexander Graham Bell ataukah Elisha Gray) menjadi isu pertarungan bisnis melalui hak paten dan lawyer antara Western Electric Company (gabungan unit manufaktur Western Union dan Gray & Barton) dengan Bell yang akhirnya dimenangkan Bell dengan mengantongi hak paten monopoli selama 17 tahun. Monopoli yang berakhir tahun 1893 tersebut telah membawa Bell menjadi perusahaan American Bell Telephone Company yang tumbuh pesat dengan model bisnis vertically integrated sebagai pabrikan perangkat (termasuk mengakuisisi Western Electric di tahun 1881) dan juga penyedia layanan.

Meski demikian tidak semua area mendapat layanan telepon dari Bell, sehingga paska monopoli berakhir beberapa pemain baru mulai muncul baik di area yang belum terjamah layanan Bell maupun area yang harus head to head dengan Bell, dan hasilnya setelah 10 tahun berjalan terdapat 2 juta pelanggan baru diluar perusahaan Bell dan pangsa pasar Bell anjlok ke angka 40% (ada yang bisa nebak berapa pelanggan Bell saat itu? Kirimkan jawabannya melalui komentar untuk mendapatkan point reward untuk jawaban pertama yang benar). Sehingga praktis layanan lokal saat itu sudah kompetitif, meskipun layanan jarak jauh masih dikendalikan Bell.

Perkembangan Bell, yang selanjutnya menjadi AT&T hasil reorganisasi perusahaan di tahun 1899, semakin memperkuat monopoli dengan pembelian (mungkin lebih tepat mencaplok) perusahaan kompetitor dan penolakan melakukan interkoneksi dengan perusahaan telepon independen. Akibatnya pada tahun 1913 departemen kehakiman US melakukan gugatan yang diakhiri oleh kesepakatan oleh Nathan Kingsbury, Vice President AT&T saat itu, untuk bersedia menyediakan interkoneksi dan menghentikan pencaplokan perusahaan pesaing, kecuali yang memang bakalan angkrut. Kesepakatan ini lebih populer dikenal sebagai “Kingsbury Commitment”.

Oops pembahasan nya jadi terlalu detil ... sementara bab lain belum kebagian diulas...

Okay untuk posting kali ini kita sudahi disini dulu, bagian lain akan diulas di posting berikutnya...

2 comments:

Pupil Klasmaya said...

alexander graham bell hanya memiliki 800.000 pelanggan dari 2juta pelanggan (turun 40%)

1408015

Anonymous said...

Mungkin ada jawaban lainnya ... ayo kesempatan masih terbuka