Situs VivaNews akhir tahun lalu melansir headline dengan judul Indonesia to Develop Mobile
Cloud Health App. Disebutkan bahwa Indosat melalui cloud computing dengan berkolaborasi
dengan Alcatel-Lucent dengan ng Connect-nya, akan menyediakan layanan
kesehatan yang menghubungkan berbagai stakeholder di dunia kesehatan, seperti
dokter, perawat, dan pasien. Aplikasinya sendiri akan dikembangkan di Indosat
Innovation Lab di ITB Bandung.
Situs dailysocial.net menyebutkan : penggunaan layanan Cloud Health memberi kemampuan dokter untuk mengakses
record data pasien secara lengkap sebelum melakukan pengobatan. Juga seandainya
ada pasien yang membutuhkan layanan kesehatan tapi dokter yang diinginkan
sedang tidak di tempat, melalui aplikasi ini perawat bisa melakukan pertolongan
awal menggunakan petunjuk dari dokter. Tentu saja bentuk implementasinya nyata
bakal bermacam-macam.
Di luar negeri sendiri masih ada mixed opinion, di satu
sisi, banyak yang melihatnya taraf pengembangan, (akusisi Dell untuk InSite One dan kolaborasi dengan Microsoft
untuk medical records dan medical data archives), di sisi lain, ada yang tak berhasil (GoogleHealth). Padahal menurut survei Frost & Sullivan, pendapatan yang bisa
diperoleh untuk Personal Health Records diprediksi mengalami peningkatan hingga
33% di tahun 2015.
Di Indonesia, e-Health sebenarnya sudah lama dikembangkan
Telkom Group melalui anak usaha AdMedika yang memberikan layanan TPA (Third
Party Administration) dan Medical Evacuation. Layanan Hospital Information
System dan platform Health Information Exchange masih dikembangkan untuk
melengkapi ekosistem e-Health tersebut. Pada akhirnya peran industry kesehatan
diperlukan untuk memajukan layanan berbasis informasi ini.
No comments:
Post a Comment