Sunday, December 18, 2011

Digital Wallet & Mobile Payment

Perkembangan industri telematika dengan didorong oleh beragam layanan pita lebar dan mobilitas dari operator, serta penyediaan beragam perangkat (gadget) khususnya smartphone dari manufaktur memberi peluang merubah cara bayar dari sebelumnya melalui uang dan kartu kredit ke cara dan metode baru dari gadget melalui dompet digital.

The Digital Wallet and the Future of Payments [INFOGRAPHIC]
via: The Digital Wallet and the Future of Payments [INFOGRAPHIC]

Thursday, December 01, 2011

nextTV

Persaingan media TV masa depan semakin seru. Rebutan pasar TV konvensional mulai diramaikan dengan produk integrated semacam AppleTV atau GoogleTV.

Siapa yg akan jadi pemenang tergantung seberapa tinggi value yg dpt diterima consumer. Bisnis model produk tambahan TV biasa mulai dialihkan ke TV baru yg terpadu antara produk TV plus decoder dan aplikasi nya.

Apple kembali akan merebut pasar Sony setelah produk walkman beralih ke iPod, berikutnya flat LxD ke AppleTV. Google pun tak kalah diem lewat inisiatif yg diawali GoogleTV berbasis aplikasi ke gadget setelah mengakuisisi pabrikan slingbox like atau set top box.

Lagi2 siapa yg akan diuntungkan paling besar, manufaktur atau service provider atau content provider ataukah perusahaan yg punya ketiganya, seperti niatan Google.

You Bet Apple TV Is Coming, Says Apple Guru Gene Munster -- Here Are The Details
Published with Blogger-droid v1.6.8

Monday, October 31, 2011

ingenious

NYT: Steve Jobs's Genius
Published with Blogger-droid v1.6.8

Saturday, October 29, 2011

media war

Tweet forwarded by @DQXm
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, September 14, 2011

Beasiswa S1 ke US, perluas wawasan.

Berita dibawah ini mungkin bisa menginspirasi buat jalan2 setahun di negri paman sam Kompas.com
Published with Blogger-droid v1.6.8

patent war

Perang hak cipta di industry elektronik semakin seru. Setelah beberapa kali Apple menuntut pelanggaran hak cipta ke beberapa perusahaan seperti Samsung untuk kasus Galaxy Tab misalnya, kali ini HTC dengan berbekal hak patent dari Google menuntut Apple.
Saya kurang paham bagaimana mekanisme hak patent yang dimiliki Google dapat dimanfaatkan oleh mitra kerja nya untuk menuntut pesaing seoerti Google. Anyway cerita ini cukup menarik untuk wacana industry.

TEMPO Interaktif : HTC Tuntut Apple Atas Pelanggaran Hak Cipta
Published with Blogger-droid v1.6.8

Friday, July 29, 2011

Kicauan burung Twitter

Diluncurkan lima tahun lalu pada 13 Juli 2006, Twitter sudah menjadi salah satu situs jejaring sosial besar di dunia.

Pihak Twitter mengatakan rata-rata 200 juta kicauan dikirimkan melalui pengguna setiap harinya. Pertengahan Juli di tahun ini sempat terekam sebanyak 350 milyar kicauan (tweets) yang dikirimkan pengguna Twitterdalam satu harinya. Jika dilihat dari pertumbuhannya, Januari 2009, pengguna mengirimkan 2 juta tweets setiap harinya dan setahun kemudian, pengguna mengirimkan 65 juta setiap harinya, pada Juni tahun ini jumlah kicauan menembus 200 juta. Grafik dibawah ini memperlihatkan pertumbuhan yang hampir mendekati exponensial.

Twitter adalah layanan mobile yang membantu komunitas bertukar pikiran dengan SMS dengan konsep yang disebut Jason Goldman (Manajer Produk dari Blogger) "blogging present tense." Cara ini menyenangkan untuk digunakan karena strip blogging sosial memberikan esensi.

Selain celotehan, twittter sering juga dipergunakan sebagai news feeds atau semacam RSS. Judul dan cuplikan berita dapat langsung dibaca dari media sebagai pancingan untuk masuk ke situs nya. Sehingga tuit dari media lebih banyak satu arah, meski bisa jadi trigger untuk dikomentari dan jadi bahan diskusi.

Thursday, July 21, 2011

Menyenangkan dalam belajar mengajar

Situasi yang nyaman dalam belajar
mengajar memang penting. Khususnya untuk mata kuliah yang lebih banyak aspek wawasan dan tidak terlalu baku, sehingga dilakukan dalam bentuk diskusi.

Artikel Kompas ini mencoba mengulas tips agar mengajar jadi menyenangkan.

Kompas.com - Tips Menjadi Pengajar yang Menyenangkan

Agar menyenangkan seharusnya dua belah pihak harus sama-sama mempersiapkan sebelumnya.

Info materi yang akan dibahas harus jauh-jauh hari disampaikan. Sehingga yang diajar dapat mempelajari terlebih dahulu untuk selanjutnya diperdalam dan dikonfirmasi di kelas.

Artinya situasi menyenangkan, tidak melulu dikontribusi oleh pengajar saja.

Mari kita saling menyenangkan.
Published with Blogger-droid v1.6.8

Another Telematics Implementation

Issue terminologi Telematika yang salah satunya fokus di wilayah mobile, in terms of real vehicle, di contohkan dalam artikel ini.

Launching Nissan Juke tempo hari di showroom juga mengarah kesana.

Ada banyak possibilities untuk menerapkan akses internet dalam transportasi. Pun tidak hanya Person2Person Communication, atau Person2Machine Access, tapi menuju Machine2Machine atau Vehicle2Vehicle Collaboration.

To make easy life, jadi jargon dalam beberapa proposal. Bagaimana tidak, ada beragam peluang untuk menambah fitur kenyamanan berkendara atau meng'capture data berkendara. Ga cuman pengemudi atau penumpang kendaraan pribadi, namun juga para commuters pengguna public transpotation. Ada terbesit ide buat jadi modal startup?

Car apps: the future of the vehicle industry | Tech News and Analysis
Published with Blogger-droid v1.6.8

Monday, July 18, 2011

App lebih menarik dari musik?

Meski info ini cenderung diambil dari data Apple, namun kejadiannya bisa juga lebih umum.

Angka pengunduh aplikasi, eh maksudnya applikasi yang diunduh, melalui app store, sdh melampaui unduhan musik, melalui iTunes.

Hal yang cukup menarik, ternyata unduhan app sebesar 15 milyar dilakukan hanya dalam periode 3 tahun dibanding musik yang diperoleh selama 7 tahun. Data dari Asymco menyebutkan bahwa tingkat unduhan app saat ini sebesar 31 juta per hari, sedangkan music hanya 12 juta (catt: angka ini bukan dari rata-rata).

Fenomena ini mungkin bisa diartikan kalau app saat ini lebih menarik dari musik. Kata "saat ini" dipakai karena sebelumnya tidak banyak yang mengunduh app, atau mungkin saat ini lagi demam smartphone baru, booming app, yang belum tentu langgeng.

Kesimpulan lain, ternyata pengembangan app lebih cepat dan produktif dibanding ngarang lagu.

Portal music perlu siap-siap berbenah menghadapi portal app.

iTunes app total downloads (finally) overtook song downloads | asymco
Published with Blogger-droid v1.6.8

Tuesday, July 12, 2011

Cerita Skype dalam Gambar


Gambar dibawah ini dicuplik dari Infographics situs onlinemba. Ada yang bilang, gambar bercerita lebih dari seribu kata-kata. Tapi itu tergantung seberapa dalam kita memahami suatu gambar, sehingga bisa cerita banyak. Untuk pendalaman bisa baca dan berselancar lebih banyak di internet, sehingga cerita seribu kata bisa dibuat.

Untuk sementara amati dulu saja gambar dibawah ini, toh beberapa ada kata-kata nya juga.

Thursday, July 07, 2011

What's inside the Pandora

Artikel yg diunduh dari TechCrunch.com mengulas "cerita" Pandora, aplikasi internet radio yang sudah melakukan IPO. Meski di tweeter saya suka bercuit tentang apa competitive advantage Pandora dibandingkan radio internet lainnya, namun perusahaan ini diminati di pasar bursa.

Terlepas dari keraguan itu, app ini sudah memiliki sekira 94 juta pelanggan terdaftar. Angka ini mungkin yang menaikkan harga saham dari pembukaan di range 7-9 ke 10-12 dolar per lembar saham. Info dari artikel juga menyebutkan posisi pertengahan Juni ini dijual di sekitar $20/saham.

Selain jumlah pelanggan, posting dari Mike Arrington (buat yg pernah ambil mata kuliah Analisis Industri disini mungkin ingat) di TechCrunch boleh jadi memberi persepsi positif.

Tapi kalo ngebandingin nilai Pandora yang sudah diangka 3 milyar dollar, saya lebih milih YouTube yang dibeli Google 1.6 milyar.

Buat lebih banyak tahu kenapa market capital Pandora bisa tinggi mustinya bisa ditelaah dari bisnis modelnya. Sayangnya kita di Indonesia belum bisa berlangganan, terkait issue copyright dengan music label lokal.

Satu hal yang menarik dari komentar Condrad tentang bisnis radio, tentang car & comedy. Saya setuju, terutama buat seumuran, kalo radio banyak didengar di mobil, data Condrad menyebutkan angka 47%. Tentang Comedy, opini saya lebih cenderung ke penyiar. Orang biasanya ngedengerin radio ngga cuman denger lagu doang, tapi info, progra dan celotehan penyiarnya juga jadi alasan.

TechCrunch
Published with Blogger-droid v1.6.8

Tuesday, July 05, 2011

The best of the "First"

Tagline iklan "we are not the first but the best" boleh jadi ga berlaku di FirstMedia kalo mengacu artikel ini. Asal jangan "we are definitely the first, in terms of tittle, but desperately the best".

First Media Borong Dua Penghargaan Sekaligus - ANTARA News
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, July 03, 2011

.5 juta aktivasi Android perhari

Menurut Andy Rubin, setiap harinya ada setengah juta piranti Android yang diaktif kan.

konsumForbes Mobile
Published with Blogger-droid v1.6.8

Thursday, June 23, 2011

Broadband's Equal access

CommunicAsia2011

Fixed broadband household penetration in developing markets is on track to pass the 50% mark by the end of the decade.
 
But the region is home to a mix of mature, emerging and youth markets. In Asia at the country level, it is clear that the international digital divide will remain a fact of life to the end of the decade and beyond. If you look more closely at the differences between cities and rural areas the divides are even greater. The national challenges are not so much how to deliver ever-faster broadband services but how to provide them across whole countries.
  
A year ago the ITU called on governments of the world to push for 50% global broadband penetration by 2015. The number of internet users doubled between 2004 and 2009, with global internet penetration hitting 26% – but only one in ten homes in developing countries had access to the internet.

The deployment of next-generation networks, using a combination of technologies across the region, is allowing service providers to deliver innovative offerings to their users who have pent-up demand for services such as multi-play packages, IPTV, fixed-mobile convergence and sophisticated enterprise solutions.
 
Factors that shaping this dynamic market include gross national income, the growth of urban populations, national regulatory environments and the spending plans and policies of governments in the region. For fixed broadband to be competitive and affordable to the masses, it’s essential that competition in broadband markets is free and fair.

Next Generation Broadband Tracks | CommunicAsia2011
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 22, 2011

Penggunaan MobileApp sudah melampaui akses web.

Mungkin artikel ini bermanfaat lantaran data yang disampaikan. Grafik perbandingan penggunaan web internet dengan akses aplikasi mobile menunjukkan gaya hidup atau kebiasaan kita bisa berubah.
Yang menarik, saya pun mengalaminya sejak 'ngoprek' platform Android, ternyata interface browser bukan segalanya. Kecenderungan spesifik app lebih pas sesuai kebutuhannya. Fenomena ini jadi positif buat para app dev, atau mahasiswa calon entrepreuner di industri IT.

Bayangin saja ada sekira 85 ribu applikasi berbasis mobile yang diakses dengan kecenderungan penggunaan yang terus bertambah.

Data ini juga menunjukkan life style masyarakat yang semakin mobile dengan tetap dapat mengakses app nya. Buat sekedar info, tulisan ini saja saya buat dalam perjalanan Jkt-Bdg sebagai commuter mingguan. Dan buat pegawai kantoran, penggunaan mobile app lebih banyak waktu di jalan, bukan kalo lagi di meja kerja yang biasanya pake laptop, kecuali yang banyak bengongnya.

Yang menarik dan mungkin gak cocok dengan profile, ternyata games mendominasi selain aplikasi jejaring sosial.

Mobile Apps Put the Web in Their Rear-view Mirror
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, June 19, 2011

Menjaga ide besar tidak gagal

Kali ini perkara ide yang bisa dikaitkan dengan inovasi atau pengembangan produk.

Artikel ini mengulas daftar tentang kenapa ide yang seharusnya bagus tapi malah gagal.
Why Great Ideas Fail « Scott Berkun
Published with Blogger-droid v1.6.8

Saturday, June 18, 2011

Industri Animasi di Indonesia

Saya masih melihat industri animasi sebagai bagian dari industri telematika, khususnya bagian konten.

Sedih juga rasanya nonton Disney Channel, negri tetangga sudah agresif menjejalkan programnya melalui animasi semacam Ipin&Upin dan Bola Kampong, termasuk beberapa program "Rehat", sementara negri tercinta lebih senang jago kandang lewat sinetron yang menjual hedonisme.

Industri animasi juga bagian dari industri kreatif yang alaminya bangsa kita secara genetik sudah mewariskan banyak kreativitas budaya. Mulai dari Batik, Wayang, atau mungkin sekarang fashion distro.

Saya yakin kemampuan bangsa sendiri, apalagi jika diberi trigger kolaborasi atau kerja sama dengan pelaku industri yang sudah mapan. Insya Allah

Industri Animasi Inggris Dukung Animasi di Tanah Air - ANTARA News
Published with Blogger-droid v1.6.8

What's inside the Pandora

Artikel yg diunduh dari TechCrunch.com mengulas "cerita" Pandora, aplikasi internet radio yang sudah melakukan IPO. Meski di tweeter saya suka bercuit tentang apa competitive advantage Pandora dibandingkan radio internet lainnya, namun perusahaan ini diminati di pasar bursa.

Terlepas dari keraguan itu, app ini sudah memiliki sekira 94 juta pelanggan terdaftar. Angka ini mungkin yang menaikkan harga saham dari pembukaan di range 7-9 ke 10-12 dolar per lembar saham. Info dari artikel juga menyebutkan posisi pertengahan Juni ini dijual di sekitar $20/saham.

Selain jumlah pelanggan, posting dari Mike Arrington (buat yg pernah ambil mata kuliah Analisis Industri disini mungkin ingat) di TechCrunch boleh jadi memberi persepsi positif.

Tapi kalo ngebandingin nilai Pandora yang sudah diangka 3 milyar dollar, saya lebih milih YouTube yang dibeli Google 1.6 milyar.

Buat lebih banyak tahu kenapa market capital Pandora bisa tinggi mustinya bisa ditelaah dari bisnis modelnya. Sayangnya kita di Indonesia belum bisa berlangganan, terkait issue copyright dengan music label lokal.

TechCrunch
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 15, 2011

Memanfaatkan Data Trending Topic

Yang saya coba pahami dari artikel ini adalah bagaimana ekonom memanfaatkan data-data internet khususnya data yang di search (trending search) maupun yang banyak diobrolin di social media semacam tweeter (trending topic).

Perlu algorithma spesifik untuk men'capture data yang mungkin bebas tersedia di internet tapi dipastikan bermanfaat.

Boleh jadi teorema ini bisa valid, semacam mencuri dengar rumors para analist yang justru menjadi kecenderungan atau bahkan mengarahkan.

Atau ada penafsiran lain dari artikel ini?Internet economic indicators: Getting real-time | The Economist
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, June 12, 2011

Merger AT&T + T menguntungkan partner dan suppliernya?

Rencana merger AT&T dan T-Mobile (yg mungkin jadi AT&T+T, nah lo) yang masih dievaluasi FCC, regulator komunikasi, ternyata didukung beberapa perusahaan IT.

Saya rada bingung juga apa direct benefit buat Microsoft, Facebook, Yahoo dan Oracle. Berita di artikel menyebutkan peran mereka sebagai konten dan software distributor (kecuali Oracle). Tapi bukannya konsolidasi tersebut malah akan mempersulit dalam bernegosiasi?, karena perusahaan baru semakin punya bargaining yang tinggi dan menjadi lebih dominan.
Perusahaan lain yang cenderung manufaktur seperti RIM, Brocade dan Avaya juga turut mendukung merger tersebut. Boleh jadi deal bisnis bisa langsung ke satu tujuan, tapi tetep saja Forces dari partner atau sebagai customer jadi lebih besar.
Ada alasan lain?
Microsoft, Facebook, RIM, and others write to the FCC in support of AT&T-Mobile merger -- Engadget
Published with Blogger-droid v1.6.8

Saturday, June 11, 2011

Prosessor Intel di perangkat smartphone


Meski pertumbuhan piranti seluler sangat tinggi, khususnya produk smartphone, namun "Intel inside" belum terlihat di segmen produk tersebut.

CEO Intel berdalih, pertumbuhan smaphone ditambah tablet memang sangat signifikan, para analist menyebutkan angka 80%, namun Intel sudah meraup keuntungan dari server di pusat data yang diakses piranti seluler tersebut. Misalnya server penyedia video Netflix, ataupun konten di Facebook.

Dengan Xeon server prosesornya yg harganya 300 kali harga chip seluler, Intel meraup pendapatan 10 milyar dolar tahun ini.

Meski begitu Intel berniat pula masuk ke segmen seluler yang saat ini didominasi lisensi prosesor ARM. Melalui chips Atom yg biasa dipakai untuk Netbook, Intel berniat turut andil.

Lebih lengkap baca artikel ini
Will Intel Finally Crack Smartphones? - BusinessWeek
Published with Blogger-droid v1.6.8

Produk Telematika dari Ford

Kalo bicara produk telematika, beberapa pihak menyebutkan istilah telematika seperti produk yang dibuat pabrik Ford ini.
Produk yang menjadi fitur di kendaraan, umumnya niaga, dipergunskan untuk memantau penggunaan kendaraan dari sisi cara berkendara dan kebiasaan.


Agak mirip dengan black box pesawat, namun alat ini bisa langsung dimonitor dari pusat data. Sehingga dpt diketahui oleh perusahaan karakteristik pengendara dan hasilnya dapat memperbaiki cara berkendara sehingga bisa menghemat biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan.

TEMPO Interaktif : Ford: Fitur Telematika Mengirit Bahan Bakar Mobil 20 Persen  
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 01, 2011

Biaya Telekomunikasi Dunia Semakin Turun

Tulisan ini di sadur dari situs www.economist.com khususnya pada artikel dengan judul "The cost of telecommunications has fallen world-wide" bulan Mei 2011.

Negara-negara berkembang masih harus membayar biaya berkomunikasi lebih mahal dari pada negara yang maju jika diukur dari porsi total income. Namun lebih dari dua tahun terakhir ini, mengacu pada laporan ITU, layanan telekomunikasi telah semakin terjangkau. Data ITU menunjukkan ICT price-basket yang merupakan rerata dari biaya telepon kabel dan seluler dikalkulasi dengan proporsi PDB (Produk Domestik Bruto). Dari beberapa negara yang dianalisa, khususnya negara di Afrika menunjukkan hasil yang signifikan. Grafik memperlihatkan tujuh negara yang berhasil menurunkan price-basket lebih besar dari 50%, terutama dipicu oleh menurunnya biaya fixed-broadband. Biaya seluler di negara berkembang lebih tinggi dari negara maju karena kecenderungan penggunaan prepaid.


Pertanyaan: jika tariff telekomunikasi dunia semakin turun, kira-kira apa yang diharapkan investor untuk menanamkan modal nya di industry telekomunikasi ? Price-BASKET Asia Pasifik yang dibawah angka 10 bisa memberikan dampak dan keuntungan apa dibandingkan negara lain yang angkanya masih tinggi? Sektor apa lagi yang terkait dan bisa diharapkan pertumbuhan penetrasi dan penurunan biaya telekomunikasi?

Android Industry dari cwit

Dikutip dari tweet @tempointeraktif:

Tahun lalu samsung rilis 3-4 produk Android. Tahun ini baru kuartal pertama sdh rilis 6 produk.

Market share handset Android di Indonesia kini sdh mencapai 17%.

Penjualan handset Android di Indonesia 96 ribu/bln.

Qualcomm masukkan teknologi cdma, hsdpa, LTE dlm satu chipset. Bayangkan kalau dipakai di android?

Total download aplikasi 2009 7 miliar, 2012 akan menjadi 50 miliar.
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, May 29, 2011

MobileApp for Business

Perkembangan penetrasi hape khususnya smartphone mendorong tumbuhnya applikasi berbasis mobile.

MobileApp yang ini banya tersedia mulai dari iPhone market App,Blackberry Application World, dan membludaknya aplikasi di Android Market, menambah penggunaan smartphone tidak hanya sekedar komunikasi berbasis suara namun sudah meluas ke komunikasi data, data apapun.

Media sosial menjadi salah satu penggerak pertumbuhan mobileApp disamping OpenSystem semacam Android.

Pertumbuhan ini mulai dirasa manfaatnya untuk kepentingan bisnis.

Artikel ini (sepertinya) menampilkan beberapa informasi terkait diatas.Mobile Apps in the Enterprise Are the Future - Zendesk
Published with Blogger-droid v1.6.8

Thursday, May 26, 2011

Selamat ulang tahun The Tube of You

Beritanya menyebutkan setiap menitnya 48 jam video di upload.Dalamm satu hari sekira lebih dari 3 milyard video dinikmati penguunjung nya.
Lebih lengkap amati link berikuu iniYouTube Blog: Thanks,ooo YouTube community, for two BIG gifts on our sixth birthday!
Published with Blogger-droid v1.6.8

Friday, May 20, 2011

Evolusi Multiply

Link artikel dr situs the marketter mengulas evolusi atau mungkin transformasi menjadi social commerce.

Agar dapat lebih berkembang, atau bahkan bertahan, perusahan terkadang merubah portfolio bisnisnya. Perubahan bisnis tersebut memaksa perusahaan bertransformasi, dari mulai organisasi, bisnis proses, sampai budaya perusahaan.
Mengapa multiply berubah? bisa menjadi diskusi yang menarik. Sebelum diskusi bisa dimulai dengan artikel ini.Evolusi Multiply Menjadi Social Commerce | New Wave Marketing - Marketeers
Published with Blogger-droid v1.6.8

Netflix to bandwith

Netflix, the largest single consumer of bandwidth on the internet in North America.

Currently, Real-Time Entertainment applications consume 49.2% of peak aggregate traffic, up from 29.5% in 2009 – a 60% increase.

It also reports on net traffic from other regions, noting social networking outpaces YouTube traffic in Latin America, while European subscribers use twice as much data as North Americans.
Study finds Netflix is the largest source of internet traffic in North America -- Engadget
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, May 08, 2011

First Spam

VIVAnews
Published with Blogger-droid v1.6.8

Overall Review of 2011 EL-102 Season’s Class


Surprisingly, I just realized that we have ended this season. Bener-bener ga kerasa, ternyata waktu telah mendekati akhir dari semester ini. Kaget juga karena sebenarnya masih ada beberapa materi tambahan yang belum disampaikan padahal cukup bagus untuk bahasan industry telematika.

Mungkin karena beberapa kali kita kehikangan klas karena pergantian jadwal (ini bisa dikategorikan switching cost) dan ada beberapa pergantian sessi yang kelewat atau bentrok dengan kuliah lain atau mungkin pula bentrok dengan acara lain bahkan bentrok dengan “hoream” (mohon yang belum memahani istilah ini bisa di cari di Wikipedia sunda).

Issue lain seperti Long Tail, Digital & Future Lifestyle, serta rencana pembahasan Bussiness Model sebagai materi baru tahun ini ternyata meleset.

Selain itu tugas analisa industry untuk search engine, web browser, game console, atau social networking belum terealisir untuk disampaikan.

Dari sisi media Klasmaya, tidak banyak pemirsa yang berkontribusi aktif dalam diskusi melalui komentar. Specific blog sebagai media kontribusi dalam menyampaikan issue-issue dalam industry telematika juga akhirnya tidak terealisir. Dari hitung-hitungan kinerja, terjadi penurunan kuantitas materi dibanding season sebelumnya, mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap kualitas dari materi yang telah disampaikan.

Masih dari Klasmaya, jumlah posting relative masih dibawah tahun sebelumnya (lihat grafik dibawah), data ini memperkuat penurunan performansi di tahun ini.

Namun demikian, materi yang telah disampaikan, sudah memenuhi minimal bahasan yang menjadi materi ujian akhir minggu ini. Hasil UAS ? saya belum ambil, seharusnya tidak banyak yang terkejut karena beberapa soal pernah dibahas sebelumnya. Mudah-mudahan hasilnya tidak mengecewakan.

Tabik

Evolusi Ponsel.

Artikel dibawah ini mengulas evolusi ponsel, sejak perang dunia sampai saat ini,melalui gambar dan catatan kecil.

Seingat saya, pertama kali berhubungan dengan ponsel adalah versi StarTAC dari Motorolla, yang dilanjut dengan Nokia seri candy button.

VIVAnews
Published with Blogger-droid v1.6.8

Still Growth in Indonesian celuller industry Q1-2011

Issue pertumbuhan dirasa masih optimist di segmen GSM yang didominasi industri seluler. Tapi bagaimana dengan fixed wireless?, meski nampaknya regulasi yang cenderung mulai tidak membedakan seluler dan fwa membawa dampak membaurnya kedua industri tersebut.

Regulasi masih menjadi key driver dari pergerakan di industri ini.

Two digit growth, bisa bertahan sampai kapan?

VIVAnews
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, May 01, 2011

30th April 2011 Class at a Glance: Valuation Model


CaaG sessi ini membahas model valuasi bisnis internet khususnya jejaring sosial, mengacu pada artikel oleh Michael Arrington yang ditulis di techcrunch.com dan beberapa artikel di situs lain yang terkait. Artkel utama sebagai rujukan bahasan telah disampaikan di posting sebelumnya.

Seperti biasa bahasan dengan materi rujukan yang disampaikan sebelumnya, diberikan quiz Pre-Class. Dari pandangan sekilas, beberapa sudah menjawab dengan sesuai meski masih secara umum, namun banyak pula yang menyampaikan dengan terlalu melebar, tidak sesuai dengan bahasan dalam artikel tersebut.

Bahasan model valuasi dimulai dengan beberapa berita tentang transaksi penjualan beberapa perusahaan di sekitar tahun 2005 sampai akhir 2007, antara lain LinkedIn, Bebo, khususnya MySpace dan Facebook yang diulas lebih detil. Aspek beriklan di internet menjadi issue utama sasaran corporate action tersebut.

Selanjutnya mengacu pada data Comscore diulas data unique visitor untuk situs berbasis social network tersebut. Bahasan ini pada dasarnya mencoba mengevaluasi nilai perusahaan dari data pengunjung dengan nilai spending market membelanjakan iklannya di internet.Dari evaluasi tersebut diperoleh point value untuk membandingkan stu situs dengan situs lain dikaitkan dengan valuasi dari transaksi pembelian yang telah terjadi.

Sebagai lanjutan dari bahasan model valuasi internet business, specially social networking, berikut disampaikan data yang bisa dijadikan latihan perhitungan, sebagai berikut :

Dari angka traffik dibawah ini, hitung total value point dari ketiga situs jejaring sosial.

Jika Tabok.com dibeli 20% saham oleh investor sebesar 500 juta, berapa perkiraan nilai (valuasi) dari kedua situs lainnya.

Ga seru kalau latihan hitungan nggak dicek, jadi sebaiknya hasil perhitungan bisa disampaikan melalui email (alias jadi PR).

Kalau Michael Arrington menggunakan data Unique Visitor, kira-kira ada masukan parameter lain yang lebih cocok ? Coba saja diusulkan lewat komentar disini.

Thursday, April 28, 2011

Stop Press : No Class on this Friday

Sehubungan hari ini (Kamis) sampai Jum’at besok, saya ada acara di Batam, meski Jum’at sore jam 18:00 saya sudah landing di bandara Bandung, tapi kayaknya ga efektif jika mulai dari jam segitu.

Saya sudah koordinasi dengan BAAK untuk diganti di Sabtu Pagi jam 07:00 seperti biasa. So be there or be behind.

26th April 2011 Class at a Glance: Hurraayy It’s a Mabal Day

Selasa itu, setelah dapat konfirmasi dari BAAK Institusi kalau pengganti jadwal kuliah yang sebelumnya, adalah sore hari yang sama, segera saya siapkan materi untuk dibahas. Sebenarnya pukul 15:00 saya juga dapat appointment di jam 16:30 buat tele conference tapi “frankly speaking, I try to avoid that meeting” so let makes this as an excuse.

Sebenarnya bukan persiapan karena materi yang akan dibahas adalah rencana materi sebelumnya, tapi saya persiapkan kalau-kalau pemirsa nya ga banyak hadir (intuisi) saya musti ganti topic yang sebenarnya bisa dibaca.

Sekira Jam 15:52 sudah di lokasi, sampai pukul 16:00 sampai 20 menit menunggu, akhirnya saya ambil kesimpulan hari ini tidak ada kelas. Jadi kalau pemirsa bisa mabal, saya juga bisa mabal….Bisa pulang awal

Wednesday, April 27, 2011

Industri Digital Nasional

Saya setuju bangsa Indonesia bangsa berbudaya (tp memangnya bangsa mana yang tidak), kreatif (apalagi kalo kepepet & ada kesempatan) sehingga bisa memajukan industri digital.

TEMPO Interaktif : Industri Digital Nasional Punya Masa Depan Cerah

Hayuu kita ganti "Ipin&Upin" & "Bola Kampoong". Jangan cuman ngeruumpi pake produk asing sj. Mana lagi KasKus, DisDus yang lain.

Potensi populasi terbesar ke 4? bisa mendorong konten Shinta&Jojo, Briptu Norman, termasuk Ariel jadi hot issue.
Published with Blogger-droid v1.6.8

23rd April 2011 Class at a Glance: Gartner’s Magic Quadrant

1
Sessi kuliah hari Sabtu lalu, sebagai kuliah pengganti dari hari Jum’at yang libur, awalnya direncanakan membahas Valuasi bisnis Internet. Tapi karena pemirsa saat itu hanya dihadiri oleh precisely 5 peoples dan kebanyakan belum membaca artikel yang disubmit sebelumnya, maka dengan berat hati materi tersebut digeser ke sessi berikutnya.

Materi Gartner’s Magic Quadrants akhirnya dipilih untuk dibahas dalam klas minim pemirsa tersebut. Materi ini cukup relevan dengan bahasan Industri Telematika, khususnya dalam melihat positioning produk dan jasa diantara competitor dalam industry.

Model Magic Quadrants dari Gartner digambarkan dalam matrix dua dimensi dari sumbu “ability to execute” dan “completeness of vision” sehingga dapat membedakan antara kuadran Challenger, Niche Player, Visionaries, dan Leaders.

Secara periodic Gartner menyajikan analisanya untuk memberikan informasi produk yang dikaitkan dengan strategi perusahaan untuk pembeli khususnya korporat. Sebagai contoh dalam posting kali ini disertakan salah satu laporan Gartner.

Tweet mode on Blog

Beberapa posting terakhir, saya generate dari salah satu aplikasi berbasis android di seluler untuk meng’update blogger. Saya melihat ada korelasi antara layar dengan panjang konten posting di blog. Kecenderungan ngeTweet atau update status di FaceBook yang cumin beberapa baris dan huruf, akhirnya kebawa juga ke postingan blog.

Postingan terakhir itu juga hanya mengacu dari beberapa tulisan di situs internet dengan sedikit komentar. Pertanyaannya apakah mode ngeTweet seperti itu juga akhirnya mempersingkat kehidupan sehari-hari kita, sedikit basa basi, to the point conversation, shallow opinion, atau sekedar cetusan-cetusan yang berharap dapat komentar.

Kecenderungan pemakaian Voice untuk komunikasi mulai beralih ke Texting yang informal (?) dan tanpa ba-bu basa basi yang sekarang mulai dirasa beralih lagi ke IM (Instant Messaging) dengan motor penggerak dari BlackBerry.

Akhirnya apa yang didapat dari Telco sebagai revenue stream? disaat layanan semakin ‘marginal’ dan sulit membuat differensiasi.

Posting ini disubmit dari Laptop.

Sunday, April 24, 2011

Tweeter case

Masih membingungkan, Tweeter akan beli TweetDeck, user-interface / client, sebelum diakuisisi UberMedia yang juga client Tweeter.

UberMedia adalah salah satu pengembang client Tweeter melalui layanan Uber Tweeter. Berapa menyebutkan (termasuk istri saya) bahwa interfacenya lebih baik dibanding bawaan Tweeternya. Rumor menyebutkan bahwa UberMedia akan bangun sistem yang sama seperti Tweeter (bahkan katanya akan menggunakan customer base Tweeter).

Situasi mulai berbeda saat TweetDeck salah client app untuk platform PC dengan 13?% pangsa user input, dilirik UberMedia,sehingga memaksa Tweeter beli.

Cukup aneh juga, user interface ternyata punya daya jual juga.

Again it's a matter of Design.

Twitter Offering $50 Million To Buy TweetDeck
Published with Blogger-droid v1.6.8

Bisnis New Wave di Telco.

Ekspansi portfolio bisnis di telco yg di drive dr konvergensi teknologi dan regulasi melahirkan bisnis baru untuk mengantisipasi turunnya bisnis Legacy.

ANTARA News -
Published with Blogger-droid v1.6.8

Back to the Future eh Copper

Ternyata legacy infrastructure ga usah buru-buru di lego (rombeng) meski mulai kalah sama wireless tapi masih bisa di rejuvanate The future of fiber is copper | Telecom Asia
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, April 20, 2011

Preparation for next session: Measuring Value of Internet Business

Saya baru diingatkan kalau kita masih ada satu sessi yang belum dilaksanakan, ini akibat pergantian jadwal yang dulu. Belum juga menentukan penggantinya, ternyata besok Jum’at juga libur, jadi minggu ini akan ada dua sessi yang akan kita laksanakan. Penetapan hari dan jadwalnya akan disampaikan setelah konfirmasi dengan BAAK institusi.

Topik yang akan dibahas saya ambil dari salah satu artikel dari situs techcrunch.com yang berjudul Modeling The Real Market Value Of Social Networks yang membahas data tahun 2008 dan selanjutnya diupdate di tahun 2009 di artikel berikutnya. Beberapa link terkait juga sebaiknya dibaca, terutama yang bertalian dengan transaksi akuisisi atau penjualan porsi saham.

Happy analyzing ….

15th April 2011 Class at a Glance: MoT

Posting CaaG minggu ini saya nggak akan ngulas lagi bahasan dari materi Tarik M. Khalil (Management of Technology) karena sudah diulas pre-class pada posting sebelumnya.

Sebagai gantinya, dibahas salah satu materi dari bahasan kemarin tentang value perusahaan yang bisa berlipat-lipat dibanding Book Value dari sistem akuntansinya akibat persepsi investor terkait teknologi dan masa depan perusahaan.

Tabel dibawah ini mungkin sudah kadaluarsa, sekira 2-3 tahun yang lalu. Sebagai PR, kalian diminta mengupdate data terkini dari table tersebut. Informasi bisa menggunakan situs internet apa saja (sebutkan sumbernya), sebagai referensi data table dibawah ini saya dapat dari YahooFinance.


Thursday, April 14, 2011

Preparation for next session

Minggu lalu telah kita bahas sebagian materi regulasi di Indonesia, mulai dari UU sampai Kepmen. Diakhir session, kita juga telah uji coba dan evaluasi aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar melalui quiz. Dari penilaian quiz minggu lalu, masih banyak yang menjawab belum sempurna, entah karena nggak memahami apa yang disampaikan di klas, atau mungkin pertanyaannya “a bit complicated”.

Untuk me’recover penilaian quiz tersebut, ada satu peluang melalui quiz paska menerima material. Posting CaaG minggu lalu, telah disampaikan beberapa dokumen yang terkait yang bisa menjadi referensi to recover result of previous quiz. Jadi mohon disiapkan materi yang telah dishare tersebut untuk pembahasan atau quiz ulang.

Minggu ini juga kita akan bahas materi dari Tarik M. Khalil dengan judul Management of Technology (lihat Course Plan). Materi antara lain meliputi :
  • Issue Teknologi dilihat dari sisi pengetahuan maupun bisnis.
  • Klasifikasi teknologi.
  • Aspek Management melalui pendekatan sistem closed loop sejak dari perencanaan, pelaksanaan & koordinasi dan evaluasi.
  • TLC (Technology Life Cycle) dengan model S-Curve.
  • Interaksi dengan market dan kaitannya dengan PLC (Product Life Cycle).
  • Business Strategy (Strategic Management Process; Mission, Vision and Objectives; Methods sebagai tool)
  • Technology Strategy (Core Competency; Integration Evaluation).
Mohon sebelum di bahas di kelas, bisa di baca materi tersebut dari buku referensi baik milik sendiri atau pinjam di perpustakaan.

C U

Sunday, April 10, 2011

8th April 2011 Class at a Glance (9): Regulation Day


Sesuai rencana, klas diisi materi regulasi yang beberapa materi terkait jauh-jauh hari sebelumnya sudah diunggah untuk sharing. Sayangnya saya kelupaan untuk membagi beberapa dokumen tentang KepMen yang seharusnya turut diunggah. Posting kali ini, disampaikan beberapa dokumen yang terlewat tadi.

Klas diawali dengan quiz pra pembahasan. Quiz sederhana tentang pendapat dan apa yang dapat disampaikan terkait regulasi di Indonesia mengacu pada dokumen yang di submit sebelumnya. Pada dasarnya pertanyaan ini untuk melihat sejauh mana kesiapan partisipan dalam mempersiapkan materi permbahasan.

Selanjutnya klas mulai di diisi dengan pembahasan UU No 3 / 1989 dan UU No 36 / 1999 tentang Telekomunikasi sesuai posting Sharing eDoc: Indonesian Infocomm Regulation, termasuk PP yang menjelaskan masing-masing UU tersebut.Aspek-aspek perkembangan teknologi dan globalisasi serta kebijakan pemerintah yang mulai membuka investor di indutri ini menjadi driver perubahan UU Telekomunikasi.

Dilanjut dengan pembahasan beberapa KepMen khususnya tentang penyelenggaraan telekomunikasi sebagai tindak lanjut dan teknis penjelasan dari UU telekomunikasi, antara lain:
Materi ini bisa di unduh langsung dari situs Dirjen Postel.

Sebagai catatan, materi di klas digunakan resume untuk mempermudah bahasan, namun materi tersebut tidak turut dishare dalam posting kali ini, agar partisipan dapat melakukannya rekap sendiri.

Sessi berikutnya, sebelum klas diakhiri, dilakukan Quiz paska pembahasan. Quiz berupa 15 soal multiple choice, minimal untuk mengamati sejauh mana pemahaman dari bahasan yang sudah diberikan.

Terakhir, saya hanya mengingatkan saja untuk PeeR minggu depan, terkait beberapa pertanyaan UTS yang belum optimal jawabannya, sehingga untuk perbaikan, soal-soal berikut dijadikan PR:
- Economie of Scale
- Number Portability
- Penyebab turunnya wireline menurut Vanston.

Bagaimana dengan minggu depan ?... Dari Course Plan seharusnya sudah masuk ke Valuasi Internet Bisnis, tapi ada satiu materi baru yang mungkin bisa ditambahkan pada season InTel kali ini, we’ll see.

Saturday, April 09, 2011

The Real Telematics Product and also Business

Kalau kita merujuk definisi Telematika yang spesifik ke gabungsn IT dan Vehicles (mathos) berita ini mencerminkan produk dan juga bisnis telematika. Tapi komunitas kita masih memposisikan telematika dengan infocomm dan konvergendi IT+Telekomunikasi+Media.

http://tekno.kompas.com/read/2011/04/07/09150392/Cloud.Computing.Microsoft.Masuk.ke.Mobil.Toyota

Posted by Android.
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, April 06, 2011

Privasi di Email, Killer App yang jadi Loss Leader


Ada satu janji saya pada saat klas offline tanggal 1 April 2011 (bisa dibaca edisi CaaG di Klasmaya), terkait issue privasi di bagian bahasan Internet. Satu contoh seperti yang pernah di sampaikan di klas, adalah membuka informasi yang boleh jadi cukup privat pada saat kita mengunduh dan menginstall aplikasi Freemium. Contoh lain saya yang sebutkan adalah email di portal gratisan yang kemudian dibaca untuk kepentingan bisnis. Terlepas dari kepentingan bisnis, politik, keamanan negara, informasi privat semakin mudah di akses oleh institusi non formal.

Cerita kasus email diatas, saya janjikan akan diposting dalam Klasmaya kita. Berikut sumber aslinya dari www.businessinsider.com dengan judul ”Google Is Studying Your Gmail Inbox So It Can Show You Better Ads” terbitan 29 Maret 2011.

Sistem baru yang dipasang Google ini mampu memperkirakan issue/topic apa yang menarik menurut pemilik alamat email berdasarkan konten email yang dibaca dan dikirim termasuk email yang tidak dibaca atau dikategorikan spam. Informasi tersebut menjadi relevan untuk bisnis iklan Google.

Meski ber iklan melalui email sudah diterapkan cukup lama, nampaknya bisnis lewat email belum menjadi produk yang menguntungkan (The Problem With Email: It's Not A Money Maker) .

Email menjadi produk yang diistilahkan Loss Leader, biasanya diberi diskon tinggi agar mengundang pembeli dan diharapkan membeli produk lain yang punya margin lebih besar.

Dari awal, email sudah disebut sebagai Killer App, namun sayang juga kalau akhirnya hanya sekedar Loss Leader. Tapi mungkin wajar, karena Loss Leader biasanya diambil dari produk yang popular seperti Killer App.

Monday, April 04, 2011

Sharing eDoc: Indonesian Infocomm Regulation.


Untuk klas minggu ini, sesuai rencana yang disampaikan minggu lalu, kita akan bahas regulasi telekomunikasi di Indonesia, yang diambil dari situs Dirjen Pos dan Telekomunikasi, khususnya untuk UU No 3 / 1989 dan UU No 36 / 1999 tentang Telekomunikasi. Sebagai pelengkap, disampaikan pula PP (Peraturan Pemerintah) No 8 / 1993 dan PP No 52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi untuk menambah pemahaman kedua UU ini.

Seperti biasa, untuk materi yang disampaikan pra-klas diharapkan dibaca sebelumnya agar mempermudah pemahaman selain persiapan seandainya ada quiz.

1st of April 2011 Class at a Glance (8): Z-Dodd (6-10), Circuit & Packet


CaaG minggu lalu adalah menuntaskan bahasan wajib dari acuan Anabell Z. Dodd. Lanjutan dari bahasan sebelumnya, khususnya untuk cuplikan bab 6 sampai dengan 10.

Materi “Layanan Jaringan Terspesialisasi” dari Bab 6, meski ada beberapa layanan lain yang termuat di buku, namun fokus bahasan hanya pada layanan ATM, SONET dan DSL..

Selanjutnya dibahas “MODEM dan Peralatan Akses” yang sesuai dengan judul membahas aspek terkait modulator demodulator dan beberapa DCE lainnya seperti NT1s; CSU / DSU; Modem PCMCIA, Modem kabel, dan Set-top boxes.

Bab Internet dibahas dari mulai sejarah Internet, layanan Internet, WWW, HTML, Hosting (ada yang ingat Co-Location?), Privasi, sampai alamat internet. Ada beberapa bagian yang hilang tidak diulas, seperti Intranet & Extranet, atau markup language lain, jadi sebaiknya pemirsa baca buku asli (atau terjemahannya) untuk lebih melengkapi cerita.

Thema Konvergensi, dalam hal ini didorong oleh kemampuan jaringan untuk memuat semua jenis lalu lintas (suara, data, dan video) sebagai sebuah paket, melalui Advance Router, DSP, Optical & Programmed Switch, Compression & Protocol, DWDM.

Terakhir dibahas Layanan Wireless mulai dari teknologi analog AMPS sampai berbasis digital seperti D-AMPS, GSM, CDMA, PCS, SMR, dan CDPD. Selain itu turut diulas pula pula spectrum allocation, 2G-3G Transition, Paging dan Satellite Service.


Sessi kedua dari klas minggu lalu, di bahas aspek teknologi dengan thema” platform Jaringan” khususnya di industri telekomunikasi dengan cakupan Circuit Switched dan Packet Switched. Jaringan berbasis circuit switched diwakili oleh PSTN dan STBS, dengan mengulas antara lain struktur jaringan, hirarki sentral, dan prinsip dasar mekanisme komunikasi. Sementara pada jaringan berbasis packet switched yang diwakili oleh jaringan IP melalui LAN, WAN, dan Global Internet, dibahas tahapan pengiriman informasi dan ulasan mengenai connection oriented berbasis jaringan IP.

Saturday, April 02, 2011

The Most Popular Presentation

Setelah hampir diselesaikan seluruh tugas presentasi, dari 16 partisipan awal, hanya sekira 12 yang melanjutkan program Intel, tibalah saatnya membacakan hasil pilihan paparan terbaik versi audiens.

Dari 12 kandidat yang masuk dalam daftar pilihan, ternyata 10 audiens hari ini hanya memilih 8 peserta. Ke sepuluh audiens memilih dua pilihan yang mewakili terbaik (the best) dan kedua terbaik (runner-up), dengan masing-masing akan diberi nilai 2 dan 1. Alternatif lain dihitung dengan bobot yang sama.

Urutan tertinggi ternyata di peroleh oleh Pantas dengan judul Listrik NirKabel yang dipepet cukup tipis oleh Renaldi di Wibro, tertinggal dari perhitungan jumlah yang memilih (count without weight). Di Urutan ketiga ada Toar dengan Cloud nya dan Andrian dengan Wimax, masing-masing memiliki nilai yang sama.

Boleh jadi the Most Favorite tidak berarti the best one, tapi ini menunjukkan ukuran dari komunitas, the people power.

Berikut adalah hasil dari polling tersebut:



Wednesday, March 30, 2011

25th of March 2011 Class at a Glance (7): 3rd Technology Perspectives & Z-Dodd (1,2,3,5)


CaaG ke-7 seharusnya sudah mulai kembali ke jadwal materi, namun karena masih ada beberapa yang belum menyampaikan materi presentasi, maka sessi klas diawali dengan paparan tugas.

Paparan dimulai oleh Suma dengan thema Konvergensi, judulnya mirip dengan materi dari Ferly, namun dari awal Suma sudah menyebutkan bahwa materinya lebih ke Konvergensi Teknologi (walaupun saya sedikit melihat perbedaanya). Issue yang ditampilkan seingat saya (perlu segera di share filenya) adalah terkait dengan penggerak konvergensi, kebutuhan pasar, aspek teknologi dan hal-hal yang terkait dengan regulasi.

Paparan kedua disampaikan oleh Bernard dengan judul Broadband Access. Materi nya cukup kental dengan teknologi khususnya yang berhiubungan dengan XDSL dan Cable. Materinya cukup komprehensif diambil dari (kalo ga salah) beberapa sumber, dan karena lengkap sampai ga ada yang nanya.

Masih ada satu kandidat yang belum menyampaikan materi presentasi, moga-moga dapat segera diselesaikan, padahal deadline nya seharusnya sudah habis. Bagi yang sudah menyampaikan paparan, dimohon segera mengirimkan naskah nya untuk dapat di share disini. Beberapa point dari materi paparan mungkin bisa jadi soal di Quiz atau UAS.

Sisa dari sessi minggu lalu disampaikan pembahasan materi dari text book nya Z.Dodd. Diawali dari bab-1 sebagai pendahuluan yang mengulas mulai dari cakupan terminologi, protocol, arsitektur, sinyal analog & digital dan beberapa solusi untuk mengurangi kongesti.

Berbeda dengan presentasi dari Bab-1 nya Z. Dodd, materi presentasi berikutnya, masih dari text-book yang sama diambil dari resume bab- 2, 3 dan 5 hasil tugas bedah buku klas sebelumnya. Sehingga ada baiknya untuk memperdalam materi, pemirsa dapat membaca langsung pada buku referensi. Materi meliputi Sistem Telepon (PBX, Centrex, dan Key System), Penjualan Telepon dan Pengkabelan.


Resume dari bab-3 dibahas topik Network Service Provider & Local Competition yang mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri telekomunikasi, antara lain Globalisasi Ekonomi, Peraturan Pemerintah (term Divestitur muncul disini), serta Perkembangan Teknologi (khususnya CaTV, FO, dan Wireless). Pada kompetisi lokal disebutkan strategi memasuki pasar panggilan lokal antara lain melalui Resale, CableTV, dan Wireless.

Topik Public Network (Ref . bab-5 : Z. Dodd) membahas perbedaan antara layanan terhubung dan layanan dedicated (jalur privat)serta bahasan lain terkait dengan topologi jalur dedicated.

Untuk handout, saya hanya akan share materi kedua (Bab 2.3. dan 5) yang diambil dari resume tugas (so beware with the quality). Materi bab-1 karena saya sudah posting bab-1 dari buku asli nya, tidak perlu di share disini.

Jadi bagaimana dengan minggu depan ? ( bebas tugas kah ?)

Friday, March 25, 2011

Perkiraan Jumlah Connected Gadget di Indonesia

Berita yang dilansir koran Bisnis Indonesia dengan judul “1,7 Miliar Perangkat Di RI Akan Terkoneksi Pada 2020” tanggal 16 March 2011 minggu lalu cukup menarik saya posting disini, karena hampir bersamaan saya juga membaca artikel dari situs Total Tele di tanggal yang sama dengan judul “Google sees 15bn connected devices in next five to eight years”

Perkiraan yang disampaikan Erricson Indonesia mengacu pada angka perkiraan 50 miliar perangkat di tingkat global yang saling terhubung dari 8 miliar populasi manusia dunia sesuai proyeksi PBB. Sehingga dengan proporsi sederhana dari angka perkiraan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 270 juta, diperkirakan ada sekira angka 1,7 milyar tadi. Asumsi ini menyiratkan perangkat di Indonesia akan berkontribusi sesuai dengan proporsi populasi negara kita terhadap dunia. Boleh setuju boleh tidak, terserah, namanya juga asumsi analis.

Sementara di artikel kedua, Google memprediksi 15 milyar di 5-8 tahun kedepan. Kalau asumsi Google di tahun 2020 dianggap menjadi 17bn devices, artinya kita (dalam hal ini Republik Indonesia) seperti yang diperkirakan Erricson Indonesa berkontribusi sekirta 10% dari global piranti terhubung internet. Angkanya jauh berbeda dengan analisa pertama diatas.

Mungkin saya ada yang salah baca, melihat perkiraan yang cukup berbeda antara PBB dengan Google. Tapi saya belum lihat bedanya, kecuali angka tadi.

Issue lain di artikel pertama menyebutkan tahapan pemanfaatan Internet :
1. Network Consumer Electronics,
2. Network Industry,
3. Network Society.
dengan landasan mobility, broadband dan cloud.

Sementara di artikel kedua mengulas perkiraan di masa depan.terkait issue peralihan dari konten pre-programmed ke consumer-designed. Kalau saya boleh edit statementnya : “The next generation are not going to accept a pre-programmed notion of being told what they should see at what point in time, but they will design what they want to watch by themselves”.

Wednesday, March 23, 2011

18th of March 2011 Class at a Glance (6): UTS & 2nd Technology Perspectives

CaaG ke-6 masih membahas lanjutan dari tugas paparan aspek teknologi. Sessi diawali dengan UTS yang hampir semua present kecuali 1 partisipan absent. Saya belum bisa mengulas hasil UTS disini, pertama karena memang belum sempat dibuka, kedua agar fair dengan partisipan yang belum mengikuti UTS.

Paparan dimulai oleh Rolty yang mengambil thema IPTV. Materi yang disampaikan mulai dari aspek teknis (karena dokumen presentasi belum saya terima, jadi lupa-lupa juga) terkait konfigurasi, head end, streaming, maupun konsepsi DigitalTV, WebTV, IPTV, dan InternetTV. Penyajian materi juga menampilkan pemanfaatan seperti Distance Learning. Audiens banyak yang menanyakan perbedaan dengan produk atau bisnis model yang lain khususnya proses streaming.

Paparan kedua disajikan oleh Ryan dengan judul GSM. Materi mencakup kanal phisik dan kanal logic, dan bahasan hopping (issue lain kita tunggu dari submit materinya). Mungkin karena teknologi ini sudah cukup familiar di telinga audiens, hanya ada satu pertanyaan saja yang terkait Duplex Distance 80 MHz.

Pantas menyajikan presentasi berikutnya dengan judul Listrik Nirkabel. Thema ini mungkin masih cukup relevan terkait dengan issue wireless di telekomunikasi yang masih ada kendala di sumber energi yang masih harus menggunakan kabel. Beberapa aspek teknis yang menggambarkan penggunaan gelombang mikro dan induksi langsung, termasuk istilah koersivitas dipaparkan oleh pembicara. Beberapa pertanyaan menunjukkan curiousity dari audiens khususnya yang terkait dengan implementasi dan aspek risiko.

Paparan keempat disajikan oleh Ferly dengan judul Konvergensi. Bayangan saya yang akan ditampilkan adalah konvergensi teknologi melalui IP misalnya, ternyata perkiraan awal saya meleset karena yang paparkan adalah konvergensi industri. Konvergensi yang menggabungkan beberapa industru khususnya di media dan internet dibahas diakhir sessi sehingga tidak banyak pertanyaan untuk mempercepat waktu pulang.

Sejauh ini sudah 9 pemapar menampilkan tugas presentasinya, namun saya baru melihat satu partisipan saja yang sudah mengirimkan file/dokumen nya untuk di share. Bagaimana dengan sessi minggu ini, masih ada sekira 4-5 partisipan yang belum menyajikan paparannya. Minggu depan kita akan bahas juga materi dari buku acuan Anabel Z, Dodd yang beberapa bab sudah di share di sini. Untuk persiapan yaa baca-baca saja bukunya.

Tuesday, March 22, 2011

Technopreneur or Digitalpreneur ?

Berita di situs Antara tanggal 19 Maret 2011 “Mahasiswa Dianjurkan Jadi Technopreneur” cukup menarik untuk diposting disini terkait dengan Industri Telematika. Disebutkan dalam berita tersebut Menkominfo menganjurkan mahasiswa untuk menjadi “technopreneur”, wiraswasta berwawasan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang memadai.

Beberapa praktisi bisnis menyebutkan istilah Digitalpreneur menggantikan Technopreneur di telematika. Issue Digital menjadi lebih fokus dibandingkan Techno yang cenderung mengulas teknologi secara umum.

Kembali ke berita diatas, menteri juga menyebutkan bahwa mahasiswa harus piawai dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang bernilai tambah guna menghasilkan sumber pendapatan dan juga konstruktif bagi masyarakat. TIK sudah menjadi bagian penting pada pengembangan sektor industri.

Nah, hal ini sudah seharusnya menjadi pandangan ke depan dari mahasiswa, khususnya partisipan Klasmaya. Mungkin kalau beberapa perusahaan start-up di US mulai dikerjakan di garasi, disini bisa mulai dari tempat kost. Hanya saja kalau di sana sudah begitu akrab dengan VC (Venture Capital) bagaimana dengan disini? Ada beberapa inisiatif dari industry untuk menggerakkan roda bisnis digital, meski secara langsung dari perbankan kurang terdengar. Kalau ada yang sudah nonton film “Social Network” yang menceritakan awal mula bisnis Facebook dengan segala intrik-intriknya, bisa jadi menambah wawasan bagaimana lingkungan dan situasi buat bikin bisnis dari sebuah ide yang juga kontroversial.

Wednesday, March 16, 2011

Technology Impact



Ingat gambar di atas? Gambar ini biasanya mencoba memperlihatkan perkembangan teknologi terhadap evolusi manusia. Menarik untuk dilihat, ternyata evolusi manusia kembali bungkuk seperti ancestor nya, bahkan muncul pernyataan “Somewhere, something went terribly wrong”.

Sekarang mungkin ilustrasinya perlu dilanjutkan, manusia sudah tidak lagi bungkuk, duduk ditempat dengan PC nya, tapi dengan gadget sekarang, sudah bisa kembali lari sambil mengakses informasi.

Teknologi memang merubah manusia, seperti halnya perkiraan mahluk cerdas dari planet lain yang dibayangkan bertubuh kecil dengan kepala besar akibat semakin kecil menggunakan kekuatan tubuh namun lebih banyak menggunakan otak untuk berpikir, mirip si Paul. Bisa mungkin seperti itu, bisa juga nggak persis seperti itu.


<a href="http://video.uk.msn.com/?mkt=en-gb&amp;vid=1b36d664-8609-4637-9dbb-892bd6918703&amp;from=en-gb&amp;fg=dest" target="_new" title="Exclusive: Paul - Trailer">Video: Exclusive: Paul - Trailer</a>

Tuesday, March 15, 2011

11th of March 2011 Class at a Glance (5): Technology Perspectives

Alhamdulillah, setelah beberapa sessi sempat tertunda karena ”kisruh”, akhirnya sessi ke 5 terlaksana juga. Untuk mengingatkan, sessi sebelumnya dilaksanakan tanggal 19 Februari, jadi sekira 3 minggu sessi kita libur.

Seperti yang telah di rencanakan sebelumnya, sessi kali ini akan membahas aspek teknologi yang terkait dengan industri telematika. Bahasan di ambil dari tugas paparan per individu. Issue ”kisruh” nampaknya menjadi blessing in disguise buat kalian, partisipan, untuk lebih memperbaiki tugas dari durasi yang cukup panjang. Sehingga seharusnya materi paparan dan penyajian seharusnya lebih dari perkiraan sebelumnya.

Sayangnya sampai saat ini belum ada yang menyampaikan materi yang di paparkan sessi sebelumnya. Sehingga posting kali ini belum bisa me’share materi.

Paparan dimulai oleh the one and only lady in class, Shienna, yang mengulas Pager dan Seluler. Materi yang diambil dari (kalau tidak salah) text book nya Anabell Z Dodd, disampaikan oleh Shienna mulai dari Paging Satu Arah, Dua Arah sampai teknologi seluler. Sampai akhir paparan belum ada yang mengajukan pertanyaan, mungkin karena paparan pertama, dan belum panas, atau karena disebutkan pemapar sebagai teknologi ”jadhul”. Namun sebenarnya I am a bit curious to implement that technology for simple and should be cheaper texting (sms). Considering texting business still popular and create significant revenue stream.

Paparan kedua disampaikan Andrian dengan judul Wimax 802.16 d/e. Teknologi ini dari awal menjadi primadona untuk akses pita lebar tanpa kabel. Issue tekait, frekuensi, LoS, Nomadic dan Mobile diulas dalam paparan tersebut. Lebih lengkap bisa diakses langsung dari materi yang moga-moga bisa segera di kirim. Satu hal yang menarik, Andrian selain menyajikan materi dari aspek teknologi namun menyiapkan pula topik Wimax dari non teknis nya. Sehingga pada saat ada pertanyaan di luar aspek teknologi masih bisa dijawab dari berita di media.

Paparan ketiga disampaikan Renaldy dengan topik WiBro. Teknologi yang masuk dalam keluarga Wimax ini diklaim dikembangkan Korea Selatan dari teknologi HPI. Issue terkait kecepatan atau pergerakan CPE yang menjadi kelebihan WiBro dibanding akses pita lebar tanpa kabel yang lain disampaikan dalam peparan tersebut. Kita tunggu submit materi untuk dapat di share di sini.


Paparan keempat disajikan oleh Diaz yang mengupas beberapa teknologi seluler khususnya HSPA, HSDPA, dan HSUPA. HSDPA yang mengingatkan kita akan ADSL memperlihatkan kecenderungan pengguna yang spesifik sehingga teknik ini lebih mengoptimalkan kanal download nya. Sementara HSUPA meski belum menunjukkan komposisi memperlihatkan hal sebaliknya (atau minimal tidak terlalu mengecilkan upload stream nya).

Paparan terakhir di sessi hari ke lima, disampaikan Toar dengan topik Cloud. Meski topik ini menurut hemat kami sebenarnya bukan murni teknologi, tapi lebih ke arah business model, namun dari awal saya sudah berikan sebagai alternatif, mengingat perkembangannya yang pesat dan sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Issue pengelolaan/service termasuk QoS dan investasi menjadi tujuan dari tawaran Cloud ini. Saya hanya mengingatkan issue IaaS, PaaS dan SaaS yang biasanya menjadi generic theme di Cloud ini, sehingga apa yang di taruh di awan ngga hanya Data/File semata.

Bagaimana dengan 2/3 kandidat pemapar yang lain? Kita tunggu minggu depan paska UTS.

Thursday, March 10, 2011

No more “Kisruh”, We hope so

Dari konfirmasi ke BAAK di institusi, saya dapat penjelasan bahwa penggantian jadwal di sepakati hari Jum’at pukul 16:00 – 18:00. Posting salah satu partisipan (Age?) juga menyebutkan jadwal yang sama di sisi lain (Adrian) menyebutkan Kamis, sehingga saya pikir masih usulan perseorangan, namun dari klarifikasi institusi, jadwal yang diusulkan tersebut sudah mewakili seluruh partisipan.

So …. See you this Friday, don’t forget to prepare your homework for Technology Review. Remember, this is an individual task.

Next week we’ll do the UTS.

ciao

Monday, March 07, 2011

Sharing eBook: Chapter 1 & 3 of Anabel Z, Dodd reference

Masih ingat nama Anabel Z. Dodd?. Kalau melirik lagi ke formal reference di EL-102 nama ini muncul sebagai penulis salah buku acuan. Buku terjemahannya pun sudah tersedia di perpustakaan, moga-moga ada sebagian dari partisipan yang pernah meminjam atau minimal membolak balik untuk scanning & skimming di perpustakaan.

Kalau belum pernah lihat, posting kali ini mencoba menyediakan bab-1 dan bab-3 dari buku acuan tersebut. Isi dari konten lebih banyak dari aspek teknologi meski cenderung teknologi incumbent telco yang mulai obsolete, meski demikian cukup untuk memberikan pembahasan awal sebelum paparan yang menjadi tugas mendatang.

Konsekuensinya, pada saat materi ini sudah di posting di sini, maka pemirsa punya kewajiban untuk membacanya. Minimal buat persiapan, siapa tahu muncul quiz seperti beberapa minggu lalu dari artikel yang di posting.
Lagi-lagi selamat membaca..

Downturn Industry ? Case of Indosat 2010

Posting kali ini akan diulas artikel dari detik.com yang saya kutip dibawah ini.

Apakah berita ini menunjukkan kecenderungan untuk menurun dari industri telekomunikasi di Indonesia?.

Pelanggan Indosat naik 34,3% ke 44,3 juta, meski anehnya hanya diikuti kenaikan tipis Pendapatan sebesar 5,2% menjadi Rp 19,796 triliun. Apa terlalu banyak kasih gratisan ? sehingga semakin menghempaskan ARPU? atau itu sekedar kenaikan pelanggan "Bodhong"?

Performansi EBITDA naik sebesar 9,7% (lebih tinggi dari kenaikan pendapatan) menjadi Rp 9,625 triliun. Ini mungkin sedikit menunjukkan kinerja efisiensi operasional, yang saya denger dari pegawainya mulai berketat ria dari perusahaan asing nan pelit. Sedang marjin EBITDA hanya naik 2%, perhitungan dari rasio EBITDA terhadap Revenue akibat naik 9.7% terhadap naik 5.2% dari masing-masing nominal terhadap tahun sebelumnya.

Issue pertumbuhan pendapatan seluler yang diberitakan mulai turun dibawah dua digit ternyata tidak terbukti oleh Indosat dengan pencapaian 12,1%. Sayangnya non seluler turun 16,7%. Mungkin ini adalah pendapatan Fixed Line, namun seandainya angka itu merepresentasikan pendapatan Data & Internet, harus menjadi perhatian serius, pada saat telco yang lain mulai bergerak meningkatkan pendatapan tersebut untuk me'recover pendapatan legacy nya.

Lalu bagaimana dengan Net Income yang anjlok 56.8% ? Angka penurunan yang cukup significant buat shareholder baru. Namun kalau kita baca lebih lanjut nampaknya Indosat mengorbankan Laba untuk pembayaran dan restrukturisasi hutang. Buat pemegang saham, masih ada keuntungan kenaikan harga saham sebesar 14,28% ke Rp 5.400 sejak akhir 2009 hingga akhir 2010.

Apakah ini Downturn ?


Laba Indosat Tergerus 56,8% ke Rp 647,2 Miliar

Jakarta. Laba PT Indosat Tbk (ISAT) tergerus 56,8% menjadi Rp 647,2 miliar di tahun 2010, dari sebelumnya Rp 1,498 triliun. Anjloknya laba ini diakibatkan menurunnya laba atas kurs, meningkatnya jumlah beban pendanaan, dan peningkatan beban penyusutan dan amortisasi.

Atas anjloknya laba bersih itu, laba bersih per saham dasar pun mengalami penurunan sebesar 56,8% di 2010 menjadi Rp 119,1 per lembar dari tahun sebelumnya Rp 275,7 per lembar.

Pendapatan perseroan di 2010 hanya naik tipis 5,2% menjadi Rp 19,796 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,824 triliun. "Indosat memperoleh pertumbuhan pendapatan konsolidasi 5,2% yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan seluler yang kuat sebesar Rp 12,1% meskipun non seluler turun 16,7%," kata Direktur Utama Indosat Harry Sasongko dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (2/3/2011).

Pelanggan seluler perseroan pun naik 34,3% dari 33 juta menjadi 44,3 juta. Perseroan juga mencatat kenaikan EBITDA sebesar 9,7% dari Rp 8,774 triliun di 2009 menjadi Rp 9,625 triliun. Sementara marjin EBITDA perseroan naik 2%.

Jumlah utang ISAT di 2010 juga berkurang 5,5% dari Rp 25,474 triliun di 2009 menjadi Rp 24,063 triliun. Indosat mempercepat pembayaran atas fasilitas kredit BCA senilai Rp 1,3 triliun, fasilitas kredit DBS yang totalnya Rp 400 miliar dan kredit Bank Mandiri dengan total Rp 900 miliar.

Selain itu, utang tersebut juga turun karena pelunasan obligasi valuta asing (valas) yang jatuh tempo 2010 sebesar US$ 234 juta, pelunasan awal obligasi US$ 109 juta yang akan jatuh tempo 2012 serta pembayaran obligasi Rp 640 miliar yang jatuh tempo 2010 lalu.

Seiring dengan kinerja di 2010 itu, harga saham perseroan sejak akhir 2009 hingga akhir 2010 lalu sudah naik 14,28% dari Rp 4.725 menjadi Rp 5.400 per lembar. Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.10 waktu JATS, saham ISAT berada di posisi Rp 5.050 per lembar, turun Rp 50 (0,98%) dari penutupan kemarin. Sahamnya diperdagangkan 11 kali dengan volume 300 lot senilai 757,2 juta. (ang/dnl)

Thursday, March 03, 2011

Polling mengatasi ke”Kisruh”an

Sampai hari ini saya masih belum dapat jawaban dari institusi tentang perubahan jadwal EL-102. Mungkin data BAAK belum lengkap untuk menetapkan jadwal baru. Saya sudah menyampaikan kemungkinan yang bisa adalah setiap hari selain Senin dan Kamis jam 07:00 – 09:00. Atau boleh juga setiap hari selain Selasa dan Jum’at jam 16:00 – 18:00.

Sambil menunggu saya coba lakukan polling ke partisipan, jadwal mana yang memungkinkan untuk seluruh partisipan. Polling dilakukan melalui komentar di posting ini.

Kami persilakan.

Tuesday, March 01, 2011

Kekisruhan Klas Offline 1 Maret 2011

Pagi ini saya masih sempet lihat tayangan TV tentang kekisruhan PSSI. Ternyata ga Cuma PSSI, jadwal kuliah EL-102 juga sempet diwarnai kekisruhan. Bermula dari informasi partisipan terkait jadwal Sabtu 07-09 yang overlap dengan CRC, saya mengajukan pergeseran jadwal ke Selasa 07-09 ke BAAK.

Senin sore saya coba klarifikasi tentang jadwal delay tersebut, namun pengelola sudah pulang, dan tidak ada yang mengetahui pasti tentang perubahan jadwal. Pagi ini saya sudah berada di kampus 20 menit sebelum jadwal (07:00), namun begitu saya cek program melalui computer di pojok absensi, tidak ada jadwal EL-102 di hari ini jam 07:00. Kontak melalui seluler langsung ke pengelola perubahan jadwal tidak diangkat. Info tambahan dari salah satu partisipan yang kebetulan berada di kampus menyebutkan ada program lain di jadwal yang sama, walhasil saya mengambil kesimpulan bahwa jadwal ini tidak ada.

Kurang koordinasi? Boleh jadi, komunikasi lemah, bisa juga, mungkin “kisruh” terlalu keras. Tapi akibatnya, beberapa partisipan mungkin sudah berupaya datang hari Sabtu lalu, termasuk saya sudah berusaha pagi ini tanpa hasil. Introspeksinya mungkin saya kurang memanfaatkan KlasMaya untuk media komunikasi di minggu ini.

OK kita tunggu berita selanjutnya. Jangan lupa tugas paparan aspek teknologi.