Berita di situs Antara tanggal 19 Maret 2011 “Mahasiswa Dianjurkan Jadi Technopreneur” cukup menarik untuk diposting disini terkait dengan Industri Telematika. Disebutkan dalam berita tersebut Menkominfo menganjurkan mahasiswa untuk menjadi “technopreneur”, wiraswasta berwawasan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang memadai.
Beberapa praktisi bisnis menyebutkan istilah Digitalpreneur menggantikan Technopreneur di telematika. Issue Digital menjadi lebih fokus dibandingkan Techno yang cenderung mengulas teknologi secara umum.
Kembali ke berita diatas, menteri juga menyebutkan bahwa mahasiswa harus piawai dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang bernilai tambah guna menghasilkan sumber pendapatan dan juga konstruktif bagi masyarakat. TIK sudah menjadi bagian penting pada pengembangan sektor industri.
Nah, hal ini sudah seharusnya menjadi pandangan ke depan dari mahasiswa, khususnya partisipan Klasmaya. Mungkin kalau beberapa perusahaan start-up di US mulai dikerjakan di garasi, disini bisa mulai dari tempat kost. Hanya saja kalau di sana sudah begitu akrab dengan VC (Venture Capital) bagaimana dengan disini? Ada beberapa inisiatif dari industry untuk menggerakkan roda bisnis digital, meski secara langsung dari perbankan kurang terdengar. Kalau ada yang sudah nonton film “Social Network” yang menceritakan awal mula bisnis Facebook dengan segala intrik-intriknya, bisa jadi menambah wawasan bagaimana lingkungan dan situasi buat bikin bisnis dari sebuah ide yang juga kontroversial.
No comments:
Post a Comment