Wednesday, May 26, 2010

Bisnis Konten Perusahaan Telco

Dicuplik dari artikel Koran Jakarta Desk (Senin, 24 Mei 2010) dengan judul "Telkom – SK Telecom Garap Bisnis Konten Digital"

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menggandeng South Korea (SK) Telecom untuk menggarap bisnis konten digital. Melalui bisnis tersebut nantinya akan terjadi pusat pertukaran data untuk musik, permainan, dan klip video.

Direktur Teknologi Informasi Telkom Indra Utoyo mengungkapkan bidang usaha dari perusahaan patungan itu untuk tahap pertama adalah fulltrack music download. Alasannya, SK Telecom punya bentuk digital musik dengan bisnis model yang sudah terbukti di dunia. Selain itu, juga punya master license bank hampir dua juta lagu, sementara label lokal baru sekitar 10 – 15 ribu lagu.

Di perusahaan patungan tersebut, Telkom 51 % dan SK Telecom 49 %, diharapkan dapat menggarap jaringan dan layanan telekomunikasi yang canggih sehingga memperbaiki bisnis telekomunikasi yang saat ini pasarnya sudah mulai mengalami kejenuhan.

Perseroan mengubah fokus untuk layanan data dan mencari pertumbuhan konten. Strategi pertumbuhan pada pendapatan data, Internet, dan teknologi informasi itu mencerminkan strategi perusahaan dalam menumbuhkan bisnis baru (new wave) semakin menunjukkan hasil yang terus meningkat.

Analis Capital Price menilai walaupun Telkom masih mendominasi pasar dengan pangsa sekitar 50 %, kinerjanya akan berbahaya jika tidak melakukan inovasi.

Tuesday, May 18, 2010

Magandang gabi from Makati

Magandang gabi itu artinya selamat malam dalam bahasa Tagalog.

Jadi buat informasi saja, malam ini lagi posting Klasmaya, langsung (live) dari Makati City tepatnya di AIM (Asian Institute Management). Mungkin ini mirip update status yang mustinya cuman cocok di Facebook atau jejaring sosial lainnya, tapi terkait dengan soal kuliah dan menguliahi, masih ada korelasinya.

Sayang saya posting di library jadi gak bisa update foto sendiri, jadi saya cari aja lewat google biar bisa dibayangin. Pake HP meski ada wifi yang bisa online ternyata saya lebih banyak ambil gambar lewat kamera. Mustinya udah beli iPhone biar beres.

Gambar ini juga saya belum tahu di sebelah mana, tapi yang jelas, kampus AIM (terutama buat yang mau ngambil kuliah di sana) lokasinya tepat di business area, plus kalo malam deket Mall Greenbelt yang sebenarnya merupakan kompleks mall, soalnya ada lima mall mulai dari Greenbelt 1 s/d 5. Belum lagi di sebelahnya masih ada mall Landmark atau Glorietta yang lebih terjangkau barang-barangnya (dari sisi harga maksudnya, bukan dari sisi jarak ngambil).

Kembali tentang perkuliahan, short course 5 hari yang saya ambil judulnya "Measuring and Managing Corporate Performance" yang sebenarnya terkait dengan kerjaan. Hanya saja berbeda dengan training performance di tempat lain khususnya yang terkait dengan Balanced Scorecard, materi dari AIM bener-bener heavy di Financial. Jadi yang punya label Non-Fin model saya, meski beberapa tahun sedikit nyerempet bergelut di aspek keuangan tetep aja rada melongo. Meski masih bisa diskusi karena tahu-tahu sedikit, atau sedikit sok tahu mungkin ini yang rada tepat), tapi begit dikasih soal per group (group Can) mati kutu juga.

Training BSC di BSC Institute tahun 2008 di Charlotte lebih banyak step by step how to implement BSC a'la Kaplan. Meski cukup comprehensive, namun lingkup pembahasan sangat Kaplan Norton banget, meskipun yang ngajar bukan mereka berdua. Enaknya training di hotel ber bintang, makan enak meski akomodasinya sih bukan di hotel yang sama, karena ngirit jadi milih hotel melati (perasaan di sana nggak ada melati deh).

Seperti biasa AIM lebih banyak menggunakan metode kasus eh Case. Jadi enak banget yang ngajar disini, partisipan dikasih materi sedikit, bahkan malam sebelumnya sudah harus baca kasus, besoknya diulas pendahuluan, terus diskusi, baru diterangin.

Ada beberapa materi yang bagus juga buat disampaikan di klas Offline, kalau ada kesempatan.

Paalam (artinya bye bye)

Tuesday, May 11, 2010

24th April 2010 Class at a Glance: Digital Content and Future LifeStyle

Nampaknya saya kelewatan belum memPosting edisi CaaG tanggal (kalau nggak salah) 24 April 2010. Sebelumnya file nya sendiri sudah di share namun sepertinya posting di Klasmaya belum di rilis keburu keduluan posting CaaG tanggal 2 Mei 2010.

Sessi 240410 kalo tidak salah ingat, disediakan slot waktu untuk pemirsa yang belum menyampaikan materi presentasi ataupun tugas lainnya. Selanjutnya dibahas materi yang bermuatan dominasi konten Digital, Gaya Hidup, dan beberapa issue lainnya yang dicuplik dari beberapa materi seminar yang cukup relevan dengan Industri Telematika meski beberapa lebih fokus pada telco industry.

Trends dari konvergensi dan perubahan model komunikasi yang mengarah pada All-IP dan Web 2.0 menjadi tantangan bagi penyedia layanan telekomunikasi melalui strategi ”stretched T” (ada yang ingat apa maksudnya?”). Kedepan, fokus area kompetisi juga mengalami transformasi melalui value chain usaha yang dibedakan dalam 3 layers (coba sebutkan ketiganya).

Di era Web 2.0 User Generated Content menjadi evolusi dari komunikasi personal dengan Jejaring sosial sebagai media interaktif nya.

Lebih lengkap bisa disimak dalam handout berikut.

Situs Video Google Masih Tetap Mendominasi

Artikel ini diambil dari TotalTele dengan judul "Google sites' video views total 13bn in March" yang ditulis oleh John Kell tanggal Friday 30 April 2010

Statistic yang lagi-lagi dirilis oleh comScore (masih ingat di materi apa?) menyebutkan Google dengan YouTube nya memperoleh sekira 13 milyar penonton atau sekitar 42% dari pemirsa video lewat internet. Situs yang dibeli beberapa tahun lalu dengan harga 1.6 milyar dolar ini rupanya tidak mengecewakan. Kabarnya YouTube juga sudah mulai menyajikan video berbayar selain konten gratisan.

Meski jauh, situs Hulu yang masih hanya bisa di nikmati oleh beberapa negara saja menempati tingkat kedua dengan 1.1 milyar pemirsa atau sekitar 3.4% dari market share. Rata-rata pemirsa Hulu menonton 26.7 video dalam sebulannya. Hulu is a joint venture of General Electric Co.'s NBC Universal and News Corp.

Sementara situs milik Microsoft dan Yahoo hanya memperoleh masing-masing 655.1 juta (2.1%) dan 477.9 juta (1.5%). Secara total 85% pengguna internet di US menonton 31.2 milyar video di bulan Maret saja rata-rata berdurasi 4.3 menit.

Monday, May 10, 2010

2nd May 2010 Class at a Glance: Gartner’s Magic & eTOM

Posting ini mungkin jadi hutang yang harus dipenuhi meskipun beberapa materi nya sudah tersedia di atikel dari posting sebelumnya tentang M4NS: Gartner’s Magic Quadrants Tapi mungkin kalil ini saya pingin generous untuk menyampaikan resume dalam bentuk handout yang bisa di download di media ini.

Materi Gartner’s Magic Quadrants dibahas sebagai materi tambahan yang menurut saya cukup relevan dengan bahasan Industri Telematika, meskipun tidak disebutkan di formal requirement. Saya berencana untuk membahas beberapa materi tambahan di institusi untuk meng’update wawasan pembahasan disamping text book.

Paparan Magic Quadrants, seperti halnya matrix dua dimensi lainnya (BCG misalnya) membahas 4 kuadran dengan ciri khas dan karakteristiknya masing-masing. Dimensi yang disajikan dalam model ini adalah sumbu “ability to execute” dan “completeness of vision”. Dengan memahami aksis atau sumbu tersebut bisa dikira-kira bagaimana karakteristik dari kuadran Challenger, Niche Player, Visionaries, dan Leaders.

Secara berkala Gartner sebagai institusi konsultan memberikan laporan untuk positioning dari pemain di sub industri yang untungya Gartner lebih fokus di industri telematika. Beberapa contoh disajikan dalam handout ini untuk memberikan gambaran, khususnya bagi pengguna yang akan menetapkan keputusana pemilihan solusi.

Sessi kedua disampaikan materi dari Tele Management Forum (TMF) dengan judul materi Enhanced Telecom Operation Map (eTOM). Sebagaimana Gartner’s Magic Quadrants, materi ini juga materi tambahan yang cukup valid berkaitan dengan industri telematika pada umumnya dan telekomunikasi pada khususnya. Untuk lebih jelas pemirsa bisa membaca langsung modul proses yang diurai dalam materi presentasi.

Sunday, May 02, 2010

Fixed Wireline : Diehard or gonna Disappear?


Milist di kantor akhir-akhir ini masih rame ngebahas FWL (Fixed Wire Line) apakah mending ditutup saja bak KA Parahyangan atau memang jadi infrastructure untuk service lain (mis. Fixed Broadband), at least back-up untuk Fixed Wireless Access, Seluler atau Wireless Broadband.

Cuplikan artikel dibawah ini, yang mengacu pada hasil survey yang dilakukan IBM, diambil dari situs thehill.com dengan judul “IBM survey: land lines to disappear, mobile broadband to explode over next decade” yang ditulis oleh Kim Hart tanggal 02/26/10

IBM surveyed 8,000 consumers and 60 telecom company executives to get a sense of Internet-related trends over the next decade, showing that broadband will continue to evolve and expand while traditional communications infrastructure--those copper lines we've used to make phone calls for decades--will rapidly disappear.

IBM predicts that the use of land lines will decrease by 95 percent in the next five to 10 years. Conversely, usage of mobile and wireless broadband will increase by 98 percent during the same period.

The company also found that consumers will demand open platforms, where they can access content on all types of devices. In fact, 70 percent of those surveyed said they want to access content on any device-- a computer, TV, phone or netbook--from any provider.

Interestingly, IBM found that 65 percent of consumers expect their telecom provider to maintain their role as simply providing Internet and wireless services. Only one in five consumers expect telecom providers to have a role in the retail and delivery of online content services.

2010 predictions for telecom industry


Mungkin udah basi, tapi pas baca-baca email yang un-read dan materinya cukup relevan, nggak ada salahnya di share. Konten ini sebenarnya didapat dari milist ustelecom.org akhir tahun lalu, membahas perkiraan industri telecom di tahun 2010. Datanya mungkin tidak terlalu valid karena mengacu pada polling topic terhangat tahun 2010 melalui milist. Issue polling saat itu terkait dengan Rencana Pita Lebar Nasional yang akan dikeluarkan oleh FCC, jadi lingkupnya cuman di AS sono aja. Tapi yang menarik, bagaimana operator atau penyedia akan mensikapi National Broadband Plan nya FCC dengan open Internet, dan layanan (khususnya) video dan Internet ke pelanggan. Saya sudah pernah download dokumen dari FCC tersebut, tapi melihat jadwal klas, mungkin nggak sempet untuk dibahas di periode ini.


According to the results, video remains a hot technology to help service providers drive their businesses forward. When looking ahead to technologies that will make gains next year, nearly 62% of respondents picked wireless broadband. Over-the-air Internet video and fiber-to-the-home technologies came in a distant second and third, respectively.