Wednesday, March 30, 2011

25th of March 2011 Class at a Glance (7): 3rd Technology Perspectives & Z-Dodd (1,2,3,5)


CaaG ke-7 seharusnya sudah mulai kembali ke jadwal materi, namun karena masih ada beberapa yang belum menyampaikan materi presentasi, maka sessi klas diawali dengan paparan tugas.

Paparan dimulai oleh Suma dengan thema Konvergensi, judulnya mirip dengan materi dari Ferly, namun dari awal Suma sudah menyebutkan bahwa materinya lebih ke Konvergensi Teknologi (walaupun saya sedikit melihat perbedaanya). Issue yang ditampilkan seingat saya (perlu segera di share filenya) adalah terkait dengan penggerak konvergensi, kebutuhan pasar, aspek teknologi dan hal-hal yang terkait dengan regulasi.

Paparan kedua disampaikan oleh Bernard dengan judul Broadband Access. Materi nya cukup kental dengan teknologi khususnya yang berhiubungan dengan XDSL dan Cable. Materinya cukup komprehensif diambil dari (kalo ga salah) beberapa sumber, dan karena lengkap sampai ga ada yang nanya.

Masih ada satu kandidat yang belum menyampaikan materi presentasi, moga-moga dapat segera diselesaikan, padahal deadline nya seharusnya sudah habis. Bagi yang sudah menyampaikan paparan, dimohon segera mengirimkan naskah nya untuk dapat di share disini. Beberapa point dari materi paparan mungkin bisa jadi soal di Quiz atau UAS.

Sisa dari sessi minggu lalu disampaikan pembahasan materi dari text book nya Z.Dodd. Diawali dari bab-1 sebagai pendahuluan yang mengulas mulai dari cakupan terminologi, protocol, arsitektur, sinyal analog & digital dan beberapa solusi untuk mengurangi kongesti.

Berbeda dengan presentasi dari Bab-1 nya Z. Dodd, materi presentasi berikutnya, masih dari text-book yang sama diambil dari resume bab- 2, 3 dan 5 hasil tugas bedah buku klas sebelumnya. Sehingga ada baiknya untuk memperdalam materi, pemirsa dapat membaca langsung pada buku referensi. Materi meliputi Sistem Telepon (PBX, Centrex, dan Key System), Penjualan Telepon dan Pengkabelan.


Resume dari bab-3 dibahas topik Network Service Provider & Local Competition yang mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri telekomunikasi, antara lain Globalisasi Ekonomi, Peraturan Pemerintah (term Divestitur muncul disini), serta Perkembangan Teknologi (khususnya CaTV, FO, dan Wireless). Pada kompetisi lokal disebutkan strategi memasuki pasar panggilan lokal antara lain melalui Resale, CableTV, dan Wireless.

Topik Public Network (Ref . bab-5 : Z. Dodd) membahas perbedaan antara layanan terhubung dan layanan dedicated (jalur privat)serta bahasan lain terkait dengan topologi jalur dedicated.

Untuk handout, saya hanya akan share materi kedua (Bab 2.3. dan 5) yang diambil dari resume tugas (so beware with the quality). Materi bab-1 karena saya sudah posting bab-1 dari buku asli nya, tidak perlu di share disini.

Jadi bagaimana dengan minggu depan ? ( bebas tugas kah ?)

Friday, March 25, 2011

Perkiraan Jumlah Connected Gadget di Indonesia

Berita yang dilansir koran Bisnis Indonesia dengan judul “1,7 Miliar Perangkat Di RI Akan Terkoneksi Pada 2020” tanggal 16 March 2011 minggu lalu cukup menarik saya posting disini, karena hampir bersamaan saya juga membaca artikel dari situs Total Tele di tanggal yang sama dengan judul “Google sees 15bn connected devices in next five to eight years”

Perkiraan yang disampaikan Erricson Indonesia mengacu pada angka perkiraan 50 miliar perangkat di tingkat global yang saling terhubung dari 8 miliar populasi manusia dunia sesuai proyeksi PBB. Sehingga dengan proporsi sederhana dari angka perkiraan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 270 juta, diperkirakan ada sekira angka 1,7 milyar tadi. Asumsi ini menyiratkan perangkat di Indonesia akan berkontribusi sesuai dengan proporsi populasi negara kita terhadap dunia. Boleh setuju boleh tidak, terserah, namanya juga asumsi analis.

Sementara di artikel kedua, Google memprediksi 15 milyar di 5-8 tahun kedepan. Kalau asumsi Google di tahun 2020 dianggap menjadi 17bn devices, artinya kita (dalam hal ini Republik Indonesia) seperti yang diperkirakan Erricson Indonesa berkontribusi sekirta 10% dari global piranti terhubung internet. Angkanya jauh berbeda dengan analisa pertama diatas.

Mungkin saya ada yang salah baca, melihat perkiraan yang cukup berbeda antara PBB dengan Google. Tapi saya belum lihat bedanya, kecuali angka tadi.

Issue lain di artikel pertama menyebutkan tahapan pemanfaatan Internet :
1. Network Consumer Electronics,
2. Network Industry,
3. Network Society.
dengan landasan mobility, broadband dan cloud.

Sementara di artikel kedua mengulas perkiraan di masa depan.terkait issue peralihan dari konten pre-programmed ke consumer-designed. Kalau saya boleh edit statementnya : “The next generation are not going to accept a pre-programmed notion of being told what they should see at what point in time, but they will design what they want to watch by themselves”.

Wednesday, March 23, 2011

18th of March 2011 Class at a Glance (6): UTS & 2nd Technology Perspectives

CaaG ke-6 masih membahas lanjutan dari tugas paparan aspek teknologi. Sessi diawali dengan UTS yang hampir semua present kecuali 1 partisipan absent. Saya belum bisa mengulas hasil UTS disini, pertama karena memang belum sempat dibuka, kedua agar fair dengan partisipan yang belum mengikuti UTS.

Paparan dimulai oleh Rolty yang mengambil thema IPTV. Materi yang disampaikan mulai dari aspek teknis (karena dokumen presentasi belum saya terima, jadi lupa-lupa juga) terkait konfigurasi, head end, streaming, maupun konsepsi DigitalTV, WebTV, IPTV, dan InternetTV. Penyajian materi juga menampilkan pemanfaatan seperti Distance Learning. Audiens banyak yang menanyakan perbedaan dengan produk atau bisnis model yang lain khususnya proses streaming.

Paparan kedua disajikan oleh Ryan dengan judul GSM. Materi mencakup kanal phisik dan kanal logic, dan bahasan hopping (issue lain kita tunggu dari submit materinya). Mungkin karena teknologi ini sudah cukup familiar di telinga audiens, hanya ada satu pertanyaan saja yang terkait Duplex Distance 80 MHz.

Pantas menyajikan presentasi berikutnya dengan judul Listrik Nirkabel. Thema ini mungkin masih cukup relevan terkait dengan issue wireless di telekomunikasi yang masih ada kendala di sumber energi yang masih harus menggunakan kabel. Beberapa aspek teknis yang menggambarkan penggunaan gelombang mikro dan induksi langsung, termasuk istilah koersivitas dipaparkan oleh pembicara. Beberapa pertanyaan menunjukkan curiousity dari audiens khususnya yang terkait dengan implementasi dan aspek risiko.

Paparan keempat disajikan oleh Ferly dengan judul Konvergensi. Bayangan saya yang akan ditampilkan adalah konvergensi teknologi melalui IP misalnya, ternyata perkiraan awal saya meleset karena yang paparkan adalah konvergensi industri. Konvergensi yang menggabungkan beberapa industru khususnya di media dan internet dibahas diakhir sessi sehingga tidak banyak pertanyaan untuk mempercepat waktu pulang.

Sejauh ini sudah 9 pemapar menampilkan tugas presentasinya, namun saya baru melihat satu partisipan saja yang sudah mengirimkan file/dokumen nya untuk di share. Bagaimana dengan sessi minggu ini, masih ada sekira 4-5 partisipan yang belum menyajikan paparannya. Minggu depan kita akan bahas juga materi dari buku acuan Anabel Z, Dodd yang beberapa bab sudah di share di sini. Untuk persiapan yaa baca-baca saja bukunya.

Tuesday, March 22, 2011

Technopreneur or Digitalpreneur ?

Berita di situs Antara tanggal 19 Maret 2011 “Mahasiswa Dianjurkan Jadi Technopreneur” cukup menarik untuk diposting disini terkait dengan Industri Telematika. Disebutkan dalam berita tersebut Menkominfo menganjurkan mahasiswa untuk menjadi “technopreneur”, wiraswasta berwawasan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang memadai.

Beberapa praktisi bisnis menyebutkan istilah Digitalpreneur menggantikan Technopreneur di telematika. Issue Digital menjadi lebih fokus dibandingkan Techno yang cenderung mengulas teknologi secara umum.

Kembali ke berita diatas, menteri juga menyebutkan bahwa mahasiswa harus piawai dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu yang bernilai tambah guna menghasilkan sumber pendapatan dan juga konstruktif bagi masyarakat. TIK sudah menjadi bagian penting pada pengembangan sektor industri.

Nah, hal ini sudah seharusnya menjadi pandangan ke depan dari mahasiswa, khususnya partisipan Klasmaya. Mungkin kalau beberapa perusahaan start-up di US mulai dikerjakan di garasi, disini bisa mulai dari tempat kost. Hanya saja kalau di sana sudah begitu akrab dengan VC (Venture Capital) bagaimana dengan disini? Ada beberapa inisiatif dari industry untuk menggerakkan roda bisnis digital, meski secara langsung dari perbankan kurang terdengar. Kalau ada yang sudah nonton film “Social Network” yang menceritakan awal mula bisnis Facebook dengan segala intrik-intriknya, bisa jadi menambah wawasan bagaimana lingkungan dan situasi buat bikin bisnis dari sebuah ide yang juga kontroversial.

Wednesday, March 16, 2011

Technology Impact



Ingat gambar di atas? Gambar ini biasanya mencoba memperlihatkan perkembangan teknologi terhadap evolusi manusia. Menarik untuk dilihat, ternyata evolusi manusia kembali bungkuk seperti ancestor nya, bahkan muncul pernyataan “Somewhere, something went terribly wrong”.

Sekarang mungkin ilustrasinya perlu dilanjutkan, manusia sudah tidak lagi bungkuk, duduk ditempat dengan PC nya, tapi dengan gadget sekarang, sudah bisa kembali lari sambil mengakses informasi.

Teknologi memang merubah manusia, seperti halnya perkiraan mahluk cerdas dari planet lain yang dibayangkan bertubuh kecil dengan kepala besar akibat semakin kecil menggunakan kekuatan tubuh namun lebih banyak menggunakan otak untuk berpikir, mirip si Paul. Bisa mungkin seperti itu, bisa juga nggak persis seperti itu.


<a href="http://video.uk.msn.com/?mkt=en-gb&amp;vid=1b36d664-8609-4637-9dbb-892bd6918703&amp;from=en-gb&amp;fg=dest" target="_new" title="Exclusive: Paul - Trailer">Video: Exclusive: Paul - Trailer</a>

Tuesday, March 15, 2011

11th of March 2011 Class at a Glance (5): Technology Perspectives

Alhamdulillah, setelah beberapa sessi sempat tertunda karena ”kisruh”, akhirnya sessi ke 5 terlaksana juga. Untuk mengingatkan, sessi sebelumnya dilaksanakan tanggal 19 Februari, jadi sekira 3 minggu sessi kita libur.

Seperti yang telah di rencanakan sebelumnya, sessi kali ini akan membahas aspek teknologi yang terkait dengan industri telematika. Bahasan di ambil dari tugas paparan per individu. Issue ”kisruh” nampaknya menjadi blessing in disguise buat kalian, partisipan, untuk lebih memperbaiki tugas dari durasi yang cukup panjang. Sehingga seharusnya materi paparan dan penyajian seharusnya lebih dari perkiraan sebelumnya.

Sayangnya sampai saat ini belum ada yang menyampaikan materi yang di paparkan sessi sebelumnya. Sehingga posting kali ini belum bisa me’share materi.

Paparan dimulai oleh the one and only lady in class, Shienna, yang mengulas Pager dan Seluler. Materi yang diambil dari (kalau tidak salah) text book nya Anabell Z Dodd, disampaikan oleh Shienna mulai dari Paging Satu Arah, Dua Arah sampai teknologi seluler. Sampai akhir paparan belum ada yang mengajukan pertanyaan, mungkin karena paparan pertama, dan belum panas, atau karena disebutkan pemapar sebagai teknologi ”jadhul”. Namun sebenarnya I am a bit curious to implement that technology for simple and should be cheaper texting (sms). Considering texting business still popular and create significant revenue stream.

Paparan kedua disampaikan Andrian dengan judul Wimax 802.16 d/e. Teknologi ini dari awal menjadi primadona untuk akses pita lebar tanpa kabel. Issue tekait, frekuensi, LoS, Nomadic dan Mobile diulas dalam paparan tersebut. Lebih lengkap bisa diakses langsung dari materi yang moga-moga bisa segera di kirim. Satu hal yang menarik, Andrian selain menyajikan materi dari aspek teknologi namun menyiapkan pula topik Wimax dari non teknis nya. Sehingga pada saat ada pertanyaan di luar aspek teknologi masih bisa dijawab dari berita di media.

Paparan ketiga disampaikan Renaldy dengan topik WiBro. Teknologi yang masuk dalam keluarga Wimax ini diklaim dikembangkan Korea Selatan dari teknologi HPI. Issue terkait kecepatan atau pergerakan CPE yang menjadi kelebihan WiBro dibanding akses pita lebar tanpa kabel yang lain disampaikan dalam peparan tersebut. Kita tunggu submit materi untuk dapat di share di sini.


Paparan keempat disajikan oleh Diaz yang mengupas beberapa teknologi seluler khususnya HSPA, HSDPA, dan HSUPA. HSDPA yang mengingatkan kita akan ADSL memperlihatkan kecenderungan pengguna yang spesifik sehingga teknik ini lebih mengoptimalkan kanal download nya. Sementara HSUPA meski belum menunjukkan komposisi memperlihatkan hal sebaliknya (atau minimal tidak terlalu mengecilkan upload stream nya).

Paparan terakhir di sessi hari ke lima, disampaikan Toar dengan topik Cloud. Meski topik ini menurut hemat kami sebenarnya bukan murni teknologi, tapi lebih ke arah business model, namun dari awal saya sudah berikan sebagai alternatif, mengingat perkembangannya yang pesat dan sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Issue pengelolaan/service termasuk QoS dan investasi menjadi tujuan dari tawaran Cloud ini. Saya hanya mengingatkan issue IaaS, PaaS dan SaaS yang biasanya menjadi generic theme di Cloud ini, sehingga apa yang di taruh di awan ngga hanya Data/File semata.

Bagaimana dengan 2/3 kandidat pemapar yang lain? Kita tunggu minggu depan paska UTS.

Thursday, March 10, 2011

No more “Kisruh”, We hope so

Dari konfirmasi ke BAAK di institusi, saya dapat penjelasan bahwa penggantian jadwal di sepakati hari Jum’at pukul 16:00 – 18:00. Posting salah satu partisipan (Age?) juga menyebutkan jadwal yang sama di sisi lain (Adrian) menyebutkan Kamis, sehingga saya pikir masih usulan perseorangan, namun dari klarifikasi institusi, jadwal yang diusulkan tersebut sudah mewakili seluruh partisipan.

So …. See you this Friday, don’t forget to prepare your homework for Technology Review. Remember, this is an individual task.

Next week we’ll do the UTS.

ciao

Monday, March 07, 2011

Sharing eBook: Chapter 1 & 3 of Anabel Z, Dodd reference

Masih ingat nama Anabel Z. Dodd?. Kalau melirik lagi ke formal reference di EL-102 nama ini muncul sebagai penulis salah buku acuan. Buku terjemahannya pun sudah tersedia di perpustakaan, moga-moga ada sebagian dari partisipan yang pernah meminjam atau minimal membolak balik untuk scanning & skimming di perpustakaan.

Kalau belum pernah lihat, posting kali ini mencoba menyediakan bab-1 dan bab-3 dari buku acuan tersebut. Isi dari konten lebih banyak dari aspek teknologi meski cenderung teknologi incumbent telco yang mulai obsolete, meski demikian cukup untuk memberikan pembahasan awal sebelum paparan yang menjadi tugas mendatang.

Konsekuensinya, pada saat materi ini sudah di posting di sini, maka pemirsa punya kewajiban untuk membacanya. Minimal buat persiapan, siapa tahu muncul quiz seperti beberapa minggu lalu dari artikel yang di posting.
Lagi-lagi selamat membaca..

Downturn Industry ? Case of Indosat 2010

Posting kali ini akan diulas artikel dari detik.com yang saya kutip dibawah ini.

Apakah berita ini menunjukkan kecenderungan untuk menurun dari industri telekomunikasi di Indonesia?.

Pelanggan Indosat naik 34,3% ke 44,3 juta, meski anehnya hanya diikuti kenaikan tipis Pendapatan sebesar 5,2% menjadi Rp 19,796 triliun. Apa terlalu banyak kasih gratisan ? sehingga semakin menghempaskan ARPU? atau itu sekedar kenaikan pelanggan "Bodhong"?

Performansi EBITDA naik sebesar 9,7% (lebih tinggi dari kenaikan pendapatan) menjadi Rp 9,625 triliun. Ini mungkin sedikit menunjukkan kinerja efisiensi operasional, yang saya denger dari pegawainya mulai berketat ria dari perusahaan asing nan pelit. Sedang marjin EBITDA hanya naik 2%, perhitungan dari rasio EBITDA terhadap Revenue akibat naik 9.7% terhadap naik 5.2% dari masing-masing nominal terhadap tahun sebelumnya.

Issue pertumbuhan pendapatan seluler yang diberitakan mulai turun dibawah dua digit ternyata tidak terbukti oleh Indosat dengan pencapaian 12,1%. Sayangnya non seluler turun 16,7%. Mungkin ini adalah pendapatan Fixed Line, namun seandainya angka itu merepresentasikan pendapatan Data & Internet, harus menjadi perhatian serius, pada saat telco yang lain mulai bergerak meningkatkan pendatapan tersebut untuk me'recover pendapatan legacy nya.

Lalu bagaimana dengan Net Income yang anjlok 56.8% ? Angka penurunan yang cukup significant buat shareholder baru. Namun kalau kita baca lebih lanjut nampaknya Indosat mengorbankan Laba untuk pembayaran dan restrukturisasi hutang. Buat pemegang saham, masih ada keuntungan kenaikan harga saham sebesar 14,28% ke Rp 5.400 sejak akhir 2009 hingga akhir 2010.

Apakah ini Downturn ?


Laba Indosat Tergerus 56,8% ke Rp 647,2 Miliar

Jakarta. Laba PT Indosat Tbk (ISAT) tergerus 56,8% menjadi Rp 647,2 miliar di tahun 2010, dari sebelumnya Rp 1,498 triliun. Anjloknya laba ini diakibatkan menurunnya laba atas kurs, meningkatnya jumlah beban pendanaan, dan peningkatan beban penyusutan dan amortisasi.

Atas anjloknya laba bersih itu, laba bersih per saham dasar pun mengalami penurunan sebesar 56,8% di 2010 menjadi Rp 119,1 per lembar dari tahun sebelumnya Rp 275,7 per lembar.

Pendapatan perseroan di 2010 hanya naik tipis 5,2% menjadi Rp 19,796 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,824 triliun. "Indosat memperoleh pertumbuhan pendapatan konsolidasi 5,2% yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan seluler yang kuat sebesar Rp 12,1% meskipun non seluler turun 16,7%," kata Direktur Utama Indosat Harry Sasongko dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (2/3/2011).

Pelanggan seluler perseroan pun naik 34,3% dari 33 juta menjadi 44,3 juta. Perseroan juga mencatat kenaikan EBITDA sebesar 9,7% dari Rp 8,774 triliun di 2009 menjadi Rp 9,625 triliun. Sementara marjin EBITDA perseroan naik 2%.

Jumlah utang ISAT di 2010 juga berkurang 5,5% dari Rp 25,474 triliun di 2009 menjadi Rp 24,063 triliun. Indosat mempercepat pembayaran atas fasilitas kredit BCA senilai Rp 1,3 triliun, fasilitas kredit DBS yang totalnya Rp 400 miliar dan kredit Bank Mandiri dengan total Rp 900 miliar.

Selain itu, utang tersebut juga turun karena pelunasan obligasi valuta asing (valas) yang jatuh tempo 2010 sebesar US$ 234 juta, pelunasan awal obligasi US$ 109 juta yang akan jatuh tempo 2012 serta pembayaran obligasi Rp 640 miliar yang jatuh tempo 2010 lalu.

Seiring dengan kinerja di 2010 itu, harga saham perseroan sejak akhir 2009 hingga akhir 2010 lalu sudah naik 14,28% dari Rp 4.725 menjadi Rp 5.400 per lembar. Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.10 waktu JATS, saham ISAT berada di posisi Rp 5.050 per lembar, turun Rp 50 (0,98%) dari penutupan kemarin. Sahamnya diperdagangkan 11 kali dengan volume 300 lot senilai 757,2 juta. (ang/dnl)

Thursday, March 03, 2011

Polling mengatasi ke”Kisruh”an

Sampai hari ini saya masih belum dapat jawaban dari institusi tentang perubahan jadwal EL-102. Mungkin data BAAK belum lengkap untuk menetapkan jadwal baru. Saya sudah menyampaikan kemungkinan yang bisa adalah setiap hari selain Senin dan Kamis jam 07:00 – 09:00. Atau boleh juga setiap hari selain Selasa dan Jum’at jam 16:00 – 18:00.

Sambil menunggu saya coba lakukan polling ke partisipan, jadwal mana yang memungkinkan untuk seluruh partisipan. Polling dilakukan melalui komentar di posting ini.

Kami persilakan.

Tuesday, March 01, 2011

Kekisruhan Klas Offline 1 Maret 2011

Pagi ini saya masih sempet lihat tayangan TV tentang kekisruhan PSSI. Ternyata ga Cuma PSSI, jadwal kuliah EL-102 juga sempet diwarnai kekisruhan. Bermula dari informasi partisipan terkait jadwal Sabtu 07-09 yang overlap dengan CRC, saya mengajukan pergeseran jadwal ke Selasa 07-09 ke BAAK.

Senin sore saya coba klarifikasi tentang jadwal delay tersebut, namun pengelola sudah pulang, dan tidak ada yang mengetahui pasti tentang perubahan jadwal. Pagi ini saya sudah berada di kampus 20 menit sebelum jadwal (07:00), namun begitu saya cek program melalui computer di pojok absensi, tidak ada jadwal EL-102 di hari ini jam 07:00. Kontak melalui seluler langsung ke pengelola perubahan jadwal tidak diangkat. Info tambahan dari salah satu partisipan yang kebetulan berada di kampus menyebutkan ada program lain di jadwal yang sama, walhasil saya mengambil kesimpulan bahwa jadwal ini tidak ada.

Kurang koordinasi? Boleh jadi, komunikasi lemah, bisa juga, mungkin “kisruh” terlalu keras. Tapi akibatnya, beberapa partisipan mungkin sudah berupaya datang hari Sabtu lalu, termasuk saya sudah berusaha pagi ini tanpa hasil. Introspeksinya mungkin saya kurang memanfaatkan KlasMaya untuk media komunikasi di minggu ini.

OK kita tunggu berita selanjutnya. Jangan lupa tugas paparan aspek teknologi.