Tuesday, December 28, 2010

Gadget for simplify your “new” task

Persis di awal tahun ini, Klasmaya menampilkan launching iPad yang selanjutnya di susul 9 bulan kemudian dengan posting yang terkait tablet mengkanibal notebook.

Baru-baru ini saya nonton sendirian (bukan nobar) paparan dari Patrick Chappatte seorang kartunist di TED Talks. Video yang berdurasi 13 menit lebih ini, salah satunya menyitir produk iPad dari Apple, khususnya issue utility yang “niatnya” menyederhanakan pekerjaan rutin (atau penulisannya mungkin seperti ini : niatnya “menyederhanakan” pekerjaan rutin).

Mungkin issue nya bisa berkembang dengan analogi pemanfaatan SmartPhone yang niatnya membantu pengguna dengan ke’cerdik’annya, namun dengan fitur yang ada malah membelenggu pengguna dengan “tugas-tugas” baru terkait social media.

Posting ini tidak meng’embedded video clipnya tapi saya share kartun iPad tadi.

Monday, December 27, 2010

UAS Review (NPD 2010)

Tabik …..
Selamat bertemu lagi ….

Pikir-pikir, lama juga ga’ update blog ini, padahal beberapa issue belum selesai di ulas disini. Kali ini saya akan coba bahas nilai UAS dari NPD season 2010.

Dari 15 partisipan, hanya 13 yang melaksanakan UAS sesuai jadwal. 1 orang (saya tidak perlu menyebutkan namanya) berha
langan entah kenapa, namun berhasil meyakinkan BAAK dan saya untuk mengikuti uAS susulan. Sementara 1 orang lainnya, seperti biasa nampaknya merubah keputusan untuk mengikuti NPD season ini.

Awalnya setelah proses penyelesaian penilaian, saya mencoba untuk membahas dalam blog ini, termasuk mengembalikan hasil penilaian ke institusi, namun beberapa detik setelah amplop coklat mendarat di BAAK desk, baru saya ingat ada yang mengajukan susulan. Kalau saja saya mempersiapkan secondary question buat soal UAS mungkin ga’ jadi masalah, meski beberapa hal sebaiknya di tunda juga.

Dari hasil penilaian tersebut dapat kita lihat hasil seperti berikut:

Kalau dilihat dari angka real nya, angka tertinggi hanya dicapai pada angka 90.25. Namun untuk nilai yang akan di submit, dilakukan proses penyesuaian dengan nilai tertinggi menjadi 97.5. Dari proses penyesuaian tersebut, jika dibuat proporsi dengan nilai tengah di angka 70, separuh dari partisipan berada di posisi dengan nilai di atas 70, dan separuh sisanya dengan nilai dibawah 70, jadi cukup berimbang.

Kalau ditilik dari analogi distribusi normal (dengan range kuartil di angka 50, 70, dan 90), 7% populasi mendapat nilai dibawah 50, 43% populasi mendapat nilai di antara 50-70, 43% populasi mendapat nilai di antara 70-90, dan 7% mendapat nilai di atas 90%. Jadi benar-benar simetris, bak pinang dibelah dua.

Bagaimana dengan hasil akhir ?
Kita lihat perhitungan selanjutnya ….

Monday, December 06, 2010

4th December 2010 Class at a Glance : Review Overall Subject + Gartner model

Klas hari Sabtu lalu awalnya di niatin buat ngebahas tugas terakhir berupa projek. Namun di awal klas belum ada satupun yang menyatakan siap untuk paparan di depan klas. Sehingga konten klas beralih ke pembahasan bebas dari keseluruhan materi.

Pembahasan kisi-kisi soal UAS juga di ulas sebagai fokus persiapan. Soal dan jawaban UTS juga sebagian disampaikan. Satu materi yang terkait dengan pengembangan produk, disampaikan materi Gartner Magic Quadrant, yang rasanya belum ada yang menyajikannya dalam buku referensi.

Yang menarik, pada saat dibahas pembahasan pra UAS tentang AHP dan berlanjut ke Financial metric berupa soal NPV (catt, handout sudah di submit di CaaG Business Case Financial Metrics) untuk dikerjakan di klas, mulai bermunculan satu demi satu penyajian tugas projek, mulai dari Yunus, Yeremia, Praptanta, Risyad, Reski dan Robby. Sementara kegiatan klas offline sudah mendekati batas akhir.

Satu hal yang bisa saya komentari dari tugas projek tersebut …”Sayang”… (saya belum ketemu kata yang lebih tepat untuk maksud komentar itu). Sayang dalam artian, leubar dalam bahasa sunda atau eman dalam bahasa jawa. Sayang dalam artian kecewa karena pembahasan tugas projek ini seharusnya mendapat porsi yang lebih besar dari pada sekedar pembahasan seperti kemarin. Menyesal karena pembahasan projek Google malah lebih lama padahal materi itu sebenarnya hanya sebagai pancingan dan pendahuluan.

Sekilas, beberapa projek ada yang sudah sesuai dengan rencana dan situasi projek dimana partisipan mengembangkan ide dengan asumsi di lingkungan riset Google dalam arti memanfaatkan resources semua solusi eksisting.

Meski demikian, dari klasifikasi projek yang sesuai tersebut, beberapa masih kurang menunjukkan ide yang tajam, segar dan belum memperlihatkan breaktrough innovation. Di sisi lain, pembahasan seperti ini seharusnya lebih dipersiapkan dalam pembahasan yang lebih serius dan semi formal. Issue business model dan aspek manfaat bagi calon pengguna juga perlu menjadi catatan dalam pengembangan produk.

Seharusnya projek seperti ini ditempatkan dalam pertengahan kuliah, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada spare waktu untuk pendalaman dan pembahasan, alih-alih terlalu bertele-tele dalam pembahasan materi textual wajib. Keadaan ini harus menjadi pelajaran untuk tahun berikutnya. Insya Allah..

27th November 2010 Class at a Glance : (9) Managing a Dispersed Process (Quiz and Class)

Beberapa minggu sebelumnya, posting Materi eBook sebelum kuliah menyajikan tulisan dari Dahan & Hauser sebagai materi pembahasan sekaligus Quiz untuk lebih meningkatkan gairah baca buku referensi. Posting kali ini mohon maaf terlambat dari tenggat yang seharusnya, akibat alasan klise busy, maklum akhir tahun biasanya banyak kerjaan untuk persiapan awal tahun.

Saya coba ingat-ingat lagi untuk mengisi posting CaaG kali ini. Tapi yang jelas, praktek kali ini sebenarnya sudah di uji coba di tahun sebelumnya, tidak lain akibat kurang bergairahnya partisipan membaca text book. Meski sekarang sudah beralih ke digital book, paling tidak artikel di media digital, namun seharusnya tidak mengurangi bacaan yang rada serius, instead of hanya sekedar membaca tweet information yang belum mendalam atau hanya kulit konten dari judul besarnya.

Topik yang dibahas meliputi Tradeoffs dalam pengembangan produk, End to End Product Development framework yang diambil dari model Xerox, Kano Model, The Mind of the Market, dan Benefit Chains. Sengaja saya tidak menyediakan materi handout nya, untuk lebih mengacu ke sumber informasi nya.

Meski saya belum evaluasi hasil quiznya, tapi dari komentar selagi quiz, dapat disimpulkan beragam kondisi yang menunjukkan kesiapan dan tugas membaca materi. Paling tidak quiz ini juga dapat menambah perolehan nilai untuk total nilai.

Friday, November 26, 2010

Tugas akhir NPD 2010

Tidak terasa jadwal offline klas sudah tinggal beberapa kali sessi lagi (berapa yaa?). Daripada terlewatkan, posting kali ini disampaikan tugas akhir dari klas NPD (New Product Development) 2010, yang Alhamdulillah untuk kali ini sekaligus dua tugas. Bukan apa-apa, melihat beberapa nilai terakhir, terutama UTS, masih banyak yang harus diperbaiki. Mudah-mudahan tambahan tugas ini bisa me ‘recover nilai-nilai yang masih under average or even under minimum standard.

Tugas pertama sebenarnya sudah disampaikan di klas minggu lalu. Tugas ini merupakan tugas lanjutan dari tugas sebelumnya yang terkait dengan kajian dari projek dan riset Google (GoogleLab). Jika sebelumnya lebih banyak memberikan analisa, evaluasi dan usulan pengembangan melalui OFI (Opportunity For Improvement), tugas kali ini adalah mencoba membuat projek sendiri dengan asumsi di lingkungan Lab nya Google (GooglePlex).

Kalau partisipan baca posting sebelumnya (Recap), saya cenderung mengarahkan tugas akhir yang pertama ini merupakan kelompok ketiga, baik untuk lingkungan desktop maupun gadget. Artinya gagasan dan ide untuk proposal projek bisa memanfaatkan konten yang tersedia untuk kepentingan yang lebih tepat sasaran, mengelola konten lebih optimal atau bahkan menumbuhkan konten baru.

Tugas di tulis dalam bentuk proposal dengan menampilkan objektif atau sasaran dari produk atau solusi yang di tawarkan, focus segmen pengguna apa, dan bagaimana solusi dapat dijelaskan (how it works). Proposal juga dilampirkan simulasi (dapat berbentuk materi presentation yang interaktif, atau animasi dari flash, program java atau format lain yang sederhana. Yang penting adalah bagaimana simulasi dapat menjelaskan step-by-step dari kerja suatu gagasan.

Tugas kedua lebih enteng, partisipan hanya diminta menuliskan pendapat, pandangan, bisa juga konsep atau gagasan dalam subjek Pengembangan Produk Telematika. Dari sekian materi yang disampaikan dalam handout, artikel dan tulisan, selayaknya partisipan memiliki cara pandang yang spesifik dan boleh jadi unique, fresh, dan orisinil, namun bukan berarti “ngasal”. Minimal tulisan dalam 600 kata yang ditulis dalam text editor dalam bentuk file/softcopy.

Selamat berkreasi…..

Thursday, November 25, 2010

Recap assignment of Google LabsExperiments Evaluation

Posting kali ini akan mengetengahkan hasil dari tugas kalau ga salah ke-4 tentang mengevaluasi dan mengkaji project dan experiment dari GoogleLab.

Dari beberapa paparan tugas tersebut, paling tidak ada 3 kelompok project yang digagas tim riset dan pengembangan produk Google, khususnya projek yang dipilih partisipan. Kelompok pertama “relatively” merupakan project core dari Google, sebut saja produk search engine. Pengembangan search engine untuk gambar melalui Goggles yang dikaji oleh Pirtom menjadi contoh pertama untuk kelompok ini. Project GoogleMaps (kajian Adrian Reza) yang awalnya saya kira sudah bukan lagi “project” GoogleLab, kalau boleh di kelompokkan juga dalam kelompok ini. Informasi peta, meski bukan core business, menjadi konten yang dikelola langsung oleh Google. Setelah GoogleMap dan Google Earth, project SkyMap (kajian Faisal Syururi) menjadi alternative untuk mulai melihat ke atas, mengamati langit dan bintang melalui layar computer. Saya pernah baca, Google juga sudah memberikan informasi peta permukaan laut.

Kelompok kedua berhubungan dengan strategi Google di pasar seluler melalui Android operating system. Project serupa App Inventor for Android yang dikaji Praptanta maupun evaluasi BreadCrumb oleh Risyad merupakan strategi Google untuk mempermudah pengguna membangun aplikasi kecil di gadget selulernya yang pada akhirnya mempopulerkan Android OS dan juntrungannya menambah market share produk google.

Kelompok ketiga berhubungan dengan projek yang memanfaatkan konten eksisting Google atau pengelolaan dari konten yang tersedia di Internet. Kelompok ini diwakili oleh projek semacam Google Reader Play (kajian Benny Natanael), FastFlip (kajian Aldi Rinaldi), Google Follow Finder (kajian Yeremia), GoogleTrends (kajian Reski Mapriharto), termasuk mungkin Google Transit (kajian Mangapu).

Termasuk dalam kelompok ketiga ini adalah projek atau aplikasi berbasis Android seperti Open Spot Android (kajian Syafran), Finance4Android (kajian Yunus), Google Shopper (kajian Robby Komadi) yang menggabungkan mesin pencari gambar dengan informasi dari situs penjualan online.

Ulasan lengkap bisa dibaca dari paparan yang di share (link) dalam posting ini (kalau sudah tersedia).

Monday, November 22, 2010

20th November 2010 Class at a Glance : (8) Business Case Financial Metrics

Materi business case menjadi sangat relevan pada saat pengembangan produk dikaitkan dengan usaha/bisnis/pengembangan bisnis seperti di awal kuliah kita telah bahas (beyond product development). Salah satu bagian dari buku acuan Dieter juga menyajikan topik ini dengan judul Economic Decision Making. Karena asusmsi partisipan biasanya tidak curious untuk cari buku acuan, di posting kali ini saya sediakan saja cuplikan dari bab 13 yang bisa di unduh disini:

Meski sedikit berbeda dari model penyajian di referensi Dieter, materi yang saya cuplik dari pelatihan spesifik business case moga-moga bisa lebih simple dan mudah dipahami dengan tools antara lain NCF, CCF, PB, BEP, ROI, NPV, IRR (akronim ini seharusnya bukan hal yang asing lagi sekarang). Analisa untuk menilai suatu bisnis dan mengambil keputusan dari beberapa alternative proposal projek juga mencakup aspek “time value of money” dari discount rate. Selain perhitungan dalam spreadsheet,disampaikan pula perhitungan manual.

Wednesday, November 17, 2010

Materi eBook sebelum kuliah

Sesuai yang direncanakan di klas sebelumnya, kuliah minggu depan akan membahas materi dari salah satu eBook dari Dahan & Hauser. Materi ini sempat diulas di awal kuliah. Artikel dengan judul “Product Development - Managing a Dispersed Process” cukup relevan dengan mata kuliah kita, ada beberapa terminologi, istilah, pendekatan dan konsep yang dapat memperluas wawasan tentang pengembangan produk. Jadi cukup representatif untuk dijadikan bacaan wajib kuliah ini.


Biar agak sedikit stretching the goal, klas depan saya beri quiz dulu dari materi ini sebelum dibahas di klas, sehingga diharapkan partisipan dapat mempelajari, minimal membaca materi sebelumnya.

Wednesday, November 10, 2010

30th October 2010 Class at a Glance : (7) Marketing

Sebagai klas pengganti, kuliah 30 Okt 2010 lalu hanya diikuti oleh beberapa “gelintir” partisipan kemungkinan karena bentrok dengan kuliah lain atau ada kegiatan lain yang tidak bisa dipungkiri untuk dihindari.

Sebagai awal klas, sambil menunggu hadirnya partisipan lain, dibahas materi Marketing sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan produk. Ulasan pemasaran dimulai dari aspek perkembangan ekonomi baru akibat pengaruh revolusi digital. Aspek ini dapat merubah atau paling tidak merevisi praktik pemasaran sehingga memberikan benefit baru bagi konsumer maupun perusahaan.

Topik Marketing sebenarnya sangat luas, untuk mata kuliah pengembangan produk, bahasan marketing cukup diulas beberapa hal mendasar antara lain target market, segmentasi, demand, channel, relationship marketing, dan enhancing value.

Di bagian kedua sessi kuliah satu arah, meski kita juga sudah coba melakukan diskusi, dibahas tugas tentang review Google Labs. Di posting berikutnya, moga-moga saya bisa sampaikan materi dari tugas untuk di share.

Seperti biasa, handout dapat kalian unduh disini, termasuk materi lain yang belum sempat disampaikan, paling tidak bisa di baca untuk dipahami.

Tuesday, November 09, 2010

Reading Material for This Week : A Whole New Mind

Sebenarnya materi bacaan ini seharusnya sudah di posting beberapa minggu lalu, namun mungkin karena kelupaan atau material nya tercecer, jadi baru bisa di posting hari ini.

Bacaan nya berupa artikel, jadi partisipan ga usah berkerut dahi karena musti baca terlalu panjang. Artikel ini mengulas buku dengan judul “A Whole New Mind” yang di tulis oleh Daniel H. Pink. Jadi alih-alih kalian musti baca buku aslinya, ulasan atau review dari bukunya Pink ini moga-moga sudah mencukupi.

Kontennya sebenarnya sudah di bahas di sessi kuliah beberapa waktu lalu, ingat kan yang ada six-senses dengan otak kanan, moga-moga ada yang nempel, kalaupun nggak, artikel ini bisa jadi pelengkap pemahaman dari penyampaian di kelas yang mungkin masih membingungkan.

Happy reading…

Sunday, November 07, 2010

For all participant of Klasmaya 2010 2nd half year season


Mohon komentar untuk usulan pengganti Offline (real) Class...

Kalo work day saya bisa mulai jam 07:00, tinggal hari apa yang dominan bisa semua. Mohon di komentarin kira-kira hari apa yang bagus sesuai penanggalan china (feng shui) atau jawa (weton).

Kita masih ada satu tugas, untuk sebagian partisipan yang belum memaparkan projek Google.
Berikutnya ada tugas lain terkait "Create your own project" atau sekedar "Customise to enhance the existing one"

Thursday, November 04, 2010

Another Attention: “Tidak ada kuliah Sabtu 6 November 2010”

Berhubung sejak hari Rabu kemarin saya sudah berada di Batam (for business), dan hari ini (Kamis) baru nyebrang ke SING (for pleasure), dengan berat hati, lagi-lagi, kuliah besok Sabtu 6 November 2010, ditiadakan (for sure).


Kuliah pengganti belum dijadwalkan karena belum dikonfirmasikan ke BAAK.

Mohon informasi ini dapat disampaikan kepada partisipan lain.

Saturday, October 30, 2010

Ngantri Samsung Galaxy Tab


Posting ini, bukan berarti hari ini saya mabal ngajar karena mau ngejar Samsung Galaxy Tab. Tapi gak sengaja, sempet mampir juga waktu berada di sekitaran Plaza Senayan, tempat launching tablet pertama dari Samsung dengan basis Android, itu juga baca iklan nya di Koran:

Samsung Galaxy TAB Consumer Launch 1 day ONLY with Special Discount @ Plaza Senayan Mall, Saturday 30 Oct ’10
Special Launching price Rp 5,999,000 only (original Rp 7,000,000) with 0% installment for 12 months any bank.

Tapi, alamak …. Begitu lihat di pelataran Plaza, yang ngantri mulai dari basement tempat parkir, mungkin ada kali 300 orang ngantri. Kalau dihitung-hitung sehari bisa dapat berapa unit tuh?, denger-denger unit yang dijual nggak dibatasin, walaupun ada juga yang bilang terbatas 750 unit, tapi panitia akan buka konter sampe jam 10 malam, wuush.

Ketika ditanya, salah seorang pembeli mulai ngantri sejak jam 08 pagi dan selesai transaksi sekira jam 12’an. Gila bener, bela-bela in 4 jam ngantri. Emang mungkin worth it (bukan worthed) kalau lihat diskon 1 juta plus bisa dicicil 12 bulan tanpa bunga, artinya selama setahun dipotong 500 rebu perak lewat kartu, mungkin bisa nggak kerasa.

Apalagi kalo dibandingkan dengan produk Samsung lainnya, Samsung Galaxy S yang awal bulan lalu dipromokan sekitar 5 juta’an.

Begitu saya coba dan “rasa” kan, emang ini mah bukan gadget seperti smartphone, tapi lebih kerasa laptop eh tablet yang lebih mudah dibawa, meski masih lebih ribet dibanding smart-phone.

Bukan karena pernah mampir ke negaranya, tapi saya saluut buat Samsung yang coba ngejar Apple, setelah iPhone dikejar Samsung Galaxy S, kini iPad dikejar Samsung Galaxy TAB.

3 C Innovation: copy then change (modify) then create your own.
Gimana tugas kemarin?

Friday, October 29, 2010

Achtung! Attention! Perhatian! “Tidak ada kuliah Sabtu 30 Oktober 2010”

Berhubung sore ini mendadak saya harus ke luar kota, kuliah besok Sabtu 30 Oktober 2010, dengan berat hati ditiadakan. Kuliah pengganti dijadwalkan hari Selasa Pagi jam 07:00 ruang masih perlu diklarifikasikan dengan BAAK.

Mohon informasi ini dapat disampaikan kepada partisipan lain.

Monday, October 25, 2010

Task of this week (4): Select the Google Labs Experiments

Sebagai tugas ke-4 (yang ke-3 sudah disampaikan di posting CaaG-5) untuk minggu depan, merupakan tugas individu yang cukup mudah, dengan perincian sebagai berikut:

  1. Pilih satu experiment dari Google Labs yang menurut anda paling menarik.
  2. Lakukan mekanisme booking melalui fitur komentar di klasmaya posting ini. Kalau sekiranya sudah ada, ulangi proses-1.
  3. Lakukan analisa, kaji dan pahami projek / eksperimen tersebut, elaborasi dari segala aspek yang bisa di buat, mulai dari penggunaan, segmen pemakai, keuntungan untuk pengguna, dan alasan pemilihannya.
  4. Siapkan presentasi untuk dipaparkan di depan klas.

Selamat berselancar di laboratorium.

23rd October 2010 Class at a Glance : (6) Mid Term Test

Klas minggu lalu diisi UTS dengan environment yang berbeda dari biasanya. Model ini juga pertama kali diterapkan di offline klas, saya gak tahu, mungkin dari partisipan ada juga yang pernah melewati model UTS seperti itu. Sebenarnya, “suasana” soal UTS melalui screen, instead of paper, hanya karena alasan, belum sempat submit ke institusi untuk perbanyakan soal, sementara dengan soal multiple choice dengan jumlah pertanyaan seperti kemarin memerlukan beberapa lembar soal, di lain pihak saya mencintai planet ini untuk mengurangi konsumsi kertas, walhasil model itu yang dipakai dengan dampak time constraint answering.

Awalnya direncanakan pembahasan soal UTS, namun karena ada beberapa partisipan yang berhalangan hadir, ataupun yang terlambat hadir, daripada saya harus buat soal yang baru dan berbeda, akhirnya rencana itu di tunda. Sebagai informasi dan catatan, susulan UTS akan dilakukan hanya di sessi klas minggu depan, jadi bagi partisipan yang belum mengikuti diharapkan perhatiannya.

Paska UTS, di ulas tugas kelompok yang lagi-lagi tidak semua partisipan memberikan kontribusinya, meski klas kemarin sudah ada peningkatan, dari sebelumnya 1 tim menjadi 2 tim, naik 100%, namun masih jauh dari total minimal 5 kemungkinan tim yang ada. Anyway, resiko ditanggung sendiri, mirip jasa parkir.

Sebelum klas berakhir, sisa waktu dipakai untuk pembahasan beberapa materi artikel, baik yang sudah di submit di klasmaya, maupun yang belum. Contohnya untuk artikel yang me’review buku Daniel Pink berjudul “A Whole New Mind”, yang belum sempat di share, akan “segera” (kayak acara bioskop) di di posting di media ini.

Ulasan Six Senses (Design, Story, Symphony, Empathy, Play and Meaning) sangat relevan dengan materi pengembangan produk, khususnya pada aspek disain. Materi lain yang belum sempat dipaparkan dan sebenarnya diambil dari rekap artikel lain moga-moga dapat disampaikan di kesempatan lain. Untuk handout nya, saya lebih memilih sharing original artikel sebagai sumber tulisan daripada hanya “well done recap”, just to make all of you “love to read.

Thursday, October 21, 2010

Bacaan wajib pra sessi klas 23 Oktober 2010 mendatang.

Klas mendatang, seperti yang telah diingatkan institusi, saya rencanakan sessi UTS. Materinya apa yang telah disampaikan sampai minggu kemarin, plus beberapa material bacaan dari artikel dibawah ini.


Saya lagi pikir-pikir, apa UTS nya yang multiple choice dan UAS nya yang essay atau vice versa. Tapi kita lihat saja nanti.

Have a nice reading.

Tuesday, October 19, 2010

16th October 2009 Class at a Glance : (5) Concept Generation & Evaluation

Terus terang (Philips terang terus) klas minggu lalu saya kecewa. Yang pertama tidak semua pemirsa antusias untuk mengikuti klas secara serius. Saya gak perlu ungkap kan lagi disini, toh kemaren saya sudah sampaikan. Yang kedua, lanjutan dari poin pertama, dari sekian pemirsa hanya 1 (satu) kelompok yang menyampaikan tugas pekerjaan rumah nya, padahal materi sudah di share, contoh simulasi sudah di posting di Klasmaya, tapi lagi-lagi, keseriusan kuliah gak kelihatan di klas. Yang ketiga, ini juga sudah disampaikan kemarin di klas, meskipun buku acuan sudah disampaikan di hari pertama kuliah, namun tidak terlihat upaya untuk mendapatkan acuan tersebut. Yang Keempat, …. Wah banyak juga kalau lagi curhat, jadi kayak SBY ah.

Mungkin materi perkuliahan kurang seru, gak ada greget, terlalu banyak tulisan dan bacaan, atau penyampaian yang masih monoton, satu arah, walhasil gak menarik. Artinya saya perlu instrospeksi diri.

Ok saya sudahi curhat dan keluh kesahnya.

Masuk ke bahasan CaaG, klas kemarin dibahas materi dari buku acuan Dieter bab-5 dengan judul Concept Generation and Evaluation. Isu-isu yang terkait dengan disain konsep antara lain aspek kreativitas dan penyelesaian masalah (mis. Brainstorming). Sementara pada aspek evaluasi dibahas beberapa metode pemilihan konsep (Absolute Criteria, Pugh Selection, Scales & Weighted Decision, dan AHP).

Sisa jam kuliah, dibahas tugas pekerjaan rumah dari salah satu kelompok. Meski paparan tim masih belum sempurna, namun ada upaya untuk menyelesaikan tugas dengan mencari sumber data dan contoh dari luar (padahal contoh dari handout dan simulasi seharusnya sudah cukup mewakili untuk dijadikan template). Awalnya saya berencana untuk mensubmit contoh dari tugas tersebut, tapi saya urungkan niat itu, seandainya ada yang akan mengirimkan susulan tugas.

Sebagai kelanjutan dari tugas bacaan, diberikan quiz yang sangat gampang, sekedar menyebutkan 3 dari 15 CSF yang menurut pendapat sendiri paling dominan.

Sedangkan untuk tugas minggu depan diberikan contoh kasus penggunaan metode evaluasi untuk menentukan bobot dari suatu criteria (dalam hal ini diambil contoh kriteria pemilihan Televis Layar Datar).

Friday, October 15, 2010

Bacaan wajib pra sessi klas 16 Oktober 2010 besok.

Sessi klas mendatang, seperti telah disampaikan di sessi klas sebelumnya juga di sampaikan di posting Klasmaya, mendapat tugas tentang QFD untuk produk telematika. Moga-moga tugas tersebut sudah dapat diselesaikan, karena saya akan tambah tugas baru.

Materi yang ditugaskan untuk dibaca sebenarnya di season perkuliahan sebelumnya merupakan materi klas, tapi melihat konten nya dapat dipelajari dengan membaca, yaa sudah seharusnya partisipan lebih aktif membaca sendiri, daripada sekedar di cekokin dengan penyampaian di klas.
.
Meski masih tentative, untuk melihat pelaksanaan tugas ini mungkin akan saya pakai untuk quiz. So be more serious

Tuesday, October 12, 2010

Tutorial QFD a.k.a HoQ


Setelah cari-cari di Klasmaya, ternyata ulasan simulasi tutorial QFD ada sekira bulan Oktober 2008 dengan judul posting Materi tambahan QFD . Cuman sayang, setelah di coba akses, ternyata tutorial Flash gak muncul di posting tersebut. Selidik punya selidik, ternyata file tutorial yang merefer dari situs Macquarie Graduate School of Management (MGSM) sudah tidak ada lagi di server kampus tersebut.

Saya mencoba menaruh file .SWF di lokasi 4shared ternyata gak bisa langsung akses ke file nya tapi ke html nya. Sehingga tidak memungkinkan akses tutorial langsung dari Klasmaya. Jika ada yang berminat untuk mengunduh file langsung, bisa langsung diakses disini .

Gak puas dengan hanya akses untuk mengunduh, saya coba cari file yang sama lewat Google. Ternyata banyak artikel, jurnal, maupun blog yang merefer langsung ke file dari MGSMtersebut, sementara file origin sudah gak ada. Salah satu hasil pencarian muncul di wikipedia yang membahas House of Quality (HoQ) yang dihalaman akhir menyebutkan link ke situs Webducate yang menunjukkan (kebetulan) file yang sama dengan Flash yang sudah dibahas dalam sessi kemarin (Alhamdulillah). Walhasil saya bisa embeded kan di Klasmaya agar bisa di simulasikan langsung.

Berikut ini dapat kalian pelajari tutorial dibawah ini:


Sunday, October 10, 2010

Task of this week (2): Create Your Own QFD

Seperti yang sudah disampaikan di klas, tugas untuk minggu depan, masih tugas kelompok yang kalian boleh memilih sendiri kelompoknya (maksimal 3, minimal 2), adalah membuat contoh penerapan QFD untuk produk telematika atau digital, mulai dari contoh produk HaPe atau SmartPhone, Televisi, Social Networking, Laptop/Tablet, atau produk apapun yang setara dengan produk telematika.

Tugas disiapkan dalam format QFD (bisa dipilih dari model Dieter, InformIT, atau Flash) dalam bentuk spreadsheet, presentation, atau word processor. Yang penting tugas dapat dipaparkan untuk dibahas bersama pada minggu depan.

Selamat mencari rekan dan ber kolaborasi.

9th October 2010 Class at a Glance : (4) Idea Generation and QFD

Sessi ke empat dari season 2010 ini telah kita bahas materi dari bukunya Sheila Mello tentang Market Driven Product Definition, bahasan Quality Function Deployment (QFD) dari Dieter ditambah artikel InformIT dan materi pembelajaran dengan format Flash yang mengulas penerapan QFD.

Materi yang diambil dari Bab-1 buku Customer Centric Product Definition tulisan Mello mengulas pentingnya proses pendefinisian produk yang harus dimulai sejak awal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mendekatkan gap konsumen dan penyedia, termasuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tidak ter’nyatakan atau tidak terlihat (laten) . Meski demikian produk juga harus membuat pelanggan delight (senang) dan kompetitif.

Bahasan juga mengulas kasus pengembangan produk Ford yang cukup melegenda yaitu Edsel dan Mustang. Antara produk berbasis internal driven meski inovatif dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan itu sendiri. Yang menarik pernyataan “The Company doesn’t always know best, and the Customer is not always right” mensiratkan perusahaan harus menyeimbangkan antara kebutuhan pelanggan dan inovasi perusahaan yang bisa bikin surprise pelanggan.

Evolusi strategi pengembangan produk yang di dorong oleh pasar (market driven) dimulai sejak tahun 60’an yang mengarah hanya pada aspek financial yang selanjutnya di tahun 70-80 an mulai beralih ke aspek kualitas pada era TQM. Mulai awal tahun 90’an perusahaan mulai memperhatikan aspek pasar dan mendekatkan pada kebutuhan pelanggan. Meski buku Mello terbitan 2002, namun beliau belum mengulas trend di awal tahun 2000’an sebagai lanjutan dari evolusi tersebut. Hasil diskusi di klas, paling tidak ada 2 issues yang bisa jadi konsideran, antara lain issue lingkungan dengan Green Program nya yang dicuatkan oleh Reski(?) dan issue Kolaborasi sebagai pengembangan dari memahami kebutuhan pelanggan dengan mengikutsertakan pelanggan sebagaimana konsep Lead User.

Serupa dengan Mello, Bab-2 Dieter membahas pula aspek problem definition dan identifikasinya melalui survey, wawancara, atau FGD (Focus Group Discussion). Mekanisme QFD diulas dengan langkah-langkah proses penyusunan House of Quality dengan contoh kasus penyimpan compact disc.

Penerapan QFD yang lain, diulas dari artikel InformIT dengan sedikit improvisasi melalui Use Case untuk menambah wawasan terminologi QFD. Aspek ini mencoba menerjemahkan business driver ke kebutuhan teknis suatu produk. Business Driver melalui segmen pelanggan prioritas, mengarah pada penggunaan produk yang paling dominan, yang akhirnya menentukan spesifikasi suatu produk dari aspek kualitas dan komponen produk.

Terakhir diulas proses pemanfaatan tools QFD dari simulasi Flash (saya lupa mengambil dari situs apa di Internet). Materinya cukup interaktif dengan beberapa contoh penerapan dan model-model yang bisa di ikuti dan diimplementasikan.

Seingat saya, file Flash ini sudah pernah saya upload di Klasmaya, hanya saja saya harus cari lagi posting mana tepatnya.

Annyonghi kyeseyo (Goodbye in Korean)

Sekilas info : Benchmark SKTel

Minggu lalu, Alhamdulillah saya berkesempatan mengunjungi SK Telecom untuk keperluan benchmark, khususnya untuk pengelolaan kinerja perusahaan. Bersama dengan rekan-rekan di department Human Capital PT Telkom, kita berkesempatan melihat bagaimana issue employee performance dapat selaras dengan corporate performance.

Beberapa hal tidak jauh berbeda dengan apa yang di Indonesia lakukan, perbedaan mendasar justru terlihat dari treatment perusahaan terhadap karyawan karena perbedaan antara perusahaan holding yang murni swasta, dengan perusahaan half state owned and half public owned company.



Oleh-oleh nya mungkin foto “nampang” di depan logo SK Telecom di lobby kantor pusat. Tulisan dengan aksara Korea Han (Hangeul) seingat saya (meski saya coba cari di Internet belum ketemu untuk memvalidasi) adalah tagline perusahaan yang bermakna “do everything as you think”. Arti yang cukup dalam dan memiliki akhiran yang sama jika digunakan dalam bahasa Inggris seperti pantun.


Sayang, satu acara mengunjungi TIUM/TU-M (? mungkin show case perusahaan) terlewat untuk diikuti, meski sudah dipersiapkan oleh tuan rumah, Moga-moga saja ada kesempatan di lain waktu.

Sunday, October 03, 2010

2nd October 2010 Class at a Glance : (3) New Product Development & Design Process

Klas sessi ketiga diawali dengan bahasan lanjutan dari materi minggu sebelumnya yang menjadi quiz, tentang “Stages and Customer Types” ditambah materi “Expanded PLC” dari Dieter.

Agenda sesungguhnya untuk sessi ketiga ini dibahas New Product Development dan Design Process. Sebagian besar materi mengacu pada buku Dieter pada bab-1. Proses NPD yang secara umum diterapkan di industry dibahas dalam materi ini sedangkan Disain Proses dijelaskan dari aspek definisi, morphology, dan metode yang lebih banyak mengacu dari text book.

Di tengah sessi klas, disisipin paparan tugas / pekerjaan rumah tentang me’resume atau me’recap video clip dari konsep Lead User. Meski tim pertama absen ga ada satupun representatifnya tapi “the show still go on” untuk tim lain. Secara umum, paparan dari recap kuliah Lead User cukup baik, partisipan memahami garis besar bahasan, sayangnya hanya sedikit yang mengulas point-point yang disampaikan dalam clip apalagi grafik atau gambar yang sebenarnya bisa juga disampaikan dalam paparan. Hal kedua yang dapat diperbaiki adalah minimnya “curiosity” untuk mendengarkan materi dari serial clip yang menjadi tugas tim lain sehingga cenderung kurang “ghirah” untuk diskusi. Namun terlepas dari dua hal tersbut, hal penting dari tugas ini adalah ‘experience’ untuk menjadi pendengar dari satu konsep yang boleh disetarakan dengan kuliah dari dosen tamu (internasional).

Kembali ke materi klas, khususnya di bagian Morphology Design, ada beberapa acronym yang perlu kalian cari terminology nya di buku Dieter. Alih-alih diberi tugas membaca bagian dari buku Dieter yang mungkin kurang efektif karena setengah hati, penugasan ini diharapkan bisa lebih menarik dan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu khususnya untuk istilah QFD, PDS, dan DFM. Jawaban minimal kepanjangan dari akronim tersebut, seandainya diulas penjelasan dari buku Dieter, maka bisa juga dipaparkan dalam jawaban untuk menambah poin penilaian. Jika sedikit penjelasan dari text book nya, kalian boleh cari jawaban di internet untuk pemahaman terminology tersebut yang dilengkapi dengan sumber data (alamat situs), ini juga dapat menambah poin. Seperti disampaikan di klas, jawaban pertanyaan bias langsung dikirim ke email (lihat alamat nya di handout pertama). 5 penjawab pertama yang benar mendapat poin tambahan.



Seperti biasa, materi dalam bentuk handout bisa di unduh di sini, hanya di sini , di klasmaya.

Ciao

Sunday, September 26, 2010

Task of this week (1): Recap the video of Lead User

Seperti yang sudah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya, untuk tugas minggu ini, cukup mudah, kalian hanya diminta mendengarkan kuliah yang disampaikan oleh Prof. Eric von Hippel dari MIT Sloan (punteun, di klas saya salah menyebutkan dari Harvard) tentang metode Lead User.

Konsep yang disampaikan Prof Hippel adalah pengembangan produk melalui kolaborasi dengan Lead User. Apa itu Lead User, bagaimana metodenya, dan apa yang harus dipersiapkan, kalian bisa dengarkan kuliahnya di situs Lead User. Ada 6 kuliah dengan format video yang mengulas konsep tersebut. Sebagai sharing proses, saya coba membagi tugas menjadi 6 kelompok untuk me’rekap kuliah tersebut untuk selanjutnya di bahas di depan kelas pada minggu depan.


Berikut daftar kelompok dan tugasnya:

1 : Overview of the lead user process
Oleh: Aldi Rinaldi; Bobby Hexanda; Risyad

2 : Launching your lead user study
Oleh: Anas Norhidayat; Benny Natanael; Yunus Arie Wiratama

3 : Interviewing methods for lead user project teams
Oleh: Syafran Eko Putra; Mangapu Tua; Yeremia

4 : Identifying emerging market needs
Oleh: Praptanta Rikintokoadi; Reski Mapriharto

5 : Identifying lead users
Oleh: Robby Komadi; Pirtom Lubis

6 : Developing solution concepts
Oleh: Faisal Syururi; Adrian Reza

Selamat mengunduh, menyimak, menyimpulkan, dan menyiapkan materi paparan.

25th September 2009 Class at a Glance: (2) Terminology of Telematics & Product Life Cycle

Jika dilihat dari sisi pertemuan, sessi ini sebenarnya pertemuan ke-3 setelah pertemuan sebelumnya yang mis-komunikasi. Namun jika melihat dari sisi konten, sessi ini sebenarnya menjadi sessi ke-2.

Setelah sekian lama vacuum (sekira 3 minggu) akibat libur lebaran dan klas yang ke”lewat”, klas dimulai lagi lewat sessi pembahasan pengertian dan terminologi telematika serta materi Product Life Cycle (PLC).

Materi terkait terminology dan definisi, sengaja saya “shrinking” karena issue nya hanya sekedar definisi dan terminology yang kalian bisa baca di rumah. Seperti yang telah saya sampaikan, pengertian telematika atau digital dalam klas kita, akan lebih luas dibandingkan dengan pengertian dari salah satunya definisi yang sekedar mengartikan dalam vehicles telematics,

Pengembangan Produk, sebagai bagian dari pengelolaan produk harus pula melihat secara luas tahapan dari siklus poduk. Sedikitnya dilakukan 3 kali Quiz-like untuk materi PLC, antara lain perbedaan model grafik PLC, korelasi PLC dengan strategi pemasaran serta korelasi antara PLC dengan type pelanggan, aspek industri dan perusahaan (kompetisi, Resiko, dan lainnya).

Model ini meski sudah berumur 45 tahun sejak dicetuskan dalam jurnal HBR oleh Theodore Levitt, namun masih cukup relevan dalam menganalisa pengelolaan produk. Issue aliran pemasukan yang berkelanjutan dan diharapkan stabil menjadi kunci dalam pemilihan dan pengelolaan produk dari investasi berjangka panjang suatu perusahaan. Konsep PLC juga memiliki dampak yang significant pada strategi bisnis dan kinerja perusahaan.

Ada beberapa model penggambaran PLC yang pada dasarnya tidak jauh berbeda, namun perbedaan akibat penekanan pembahasan semata. Sebagai contoh model 4 tahap PLC dan 5 tahap PLC, atau contoh sumbu Sales dan Profit yang sedikit mendiferensiasi model penggambaran PLC.

Seperti biasa, materi pembahasan di sessi ke-2, termasuk didalamnya jawaban Quiz dapat kalian unduh dalam posting ini.

Thursday, September 23, 2010

Perubahan Jadwal Kuliah Sept, 25 2010

Minggu lalu, hari Sabtu tanggal 18 September 2010, saya lagi-lagi “kecele” (kalau ada yang ga tahu artinya bias dicari di google), informasi yang saya terima liburan lebaran tahun ini masuk lagi hari Kamis tanggal 16 September 2010, ternyata tanggal itu adalah mulai masuknya pegawai institusi bukan dimulainya lagi perkuliahan yang ternyata hari Senin tanggal 20 September 2010.

OK, no problem, meski perhitungan saya masih ada kalau ga salah satu sessi yang tertinggal, yang kita harus cari penggantinya. Minggu ini yang seharusnya kembali masuk di hari Sabtu tanggal 25 September 2010, ternyata saya musti ke kota Malang untuk kegiatan dinas.

Hasil pembahasan dengan unit BAAK institusi, disepakati jadwal di geser ke jam 13:00 di hari yang sama di ruang 202 lantai 2. Rencana saya kembali, insya Allah hari Sabtu pagi sudah sampai di Bandung.

Sebagai persiapan, partisipan Klasmaya sessi sekarang, adalah mencoba mencari materi terkait Product Life Cycle yang sebenarnya sudah diulas sedikit di sessi pendahuluan.

Materi bisa di cari saja di Wikipedia atau di cari melalui Google, toh issuenya gak akan jauh dari apa yang akan di bahas besok. Kalau toh ada yang berbeda, kita bisa bahas bersama.

So, see you this Saturday…

Sunday, September 19, 2010

iPad meng’kanibal’ NoteBook?

Awal tahun ini klasmaya mem’posting “launching iPad”, issue saat itu apakah iPad menjadi produk kompetitor dari eBook reader, laptop, atau masuk dalam genre produk baru dengan fitur multimedia nya?.

Saya belum dapat informasi bagaimana iPad mengambil market share dari eBook reader seperti Kindle Amazon, Nook B&N, atau Reader Sony. Tapi data dari riset Morgan Stanley yang di lansir situs Fast Company , tampaknya menunjukkan iPad di pertengahan tahun ini menggerus penjualan NoteBook, khususnya di US.


Meski data tersebut bisa dipengaruhi juga dari dampak ekonomi, atau lambatnya produk kompetitor lain untuk muncul sebagai produk pembanding, ataupun data yang kurang lengkap terkait informasi lonjakan di paruh kedua tahun lalu, atau boleh jadi penjualan notebook mulai berkurang akibat beralih ke piranti smartphone, namun data pertumbuhan dari hasil riset tersebut menunjukkan pertama kalinya angka growth negative di bulan Agustus 2010.

Data penjualan 3 juta unit iPad dengan harga 5 ratus dollar per unitnya sudah cukup membuktikan pengalihan pembelian laptop ke model tablet, dalam hal ini diwakili oleh iPad.

Pertengahan bulan ini Apple juga merelease ulang produk AppleTV, namun saya cari video clipnya di YouTube belum ketemu yang representative, boleh di komen kalau ada yang nemu. Komentar juga saya tunggu untuk data pengaruh iPad ke pasar eBook Reader.

Monday, September 06, 2010

Class at a Glance, September 04, 2010 : Miscommunication

Salah pengertian mungkin menjadi thema CAAG edisi kali ini. Bermula dari pembahasan di sessi sebelumnya tentang kemungkinan penggantian ke hari kerja dan disepakati Kamis pagi jam 0700, hari ini saya masih masuk di hari Sabtu dengan hanya dua partisipan, itupun tidak berniat untuk masuk klas. Tidak ada yang bisa disalahkan, toh ini masih bulan puasa.

Mungkin saya masih bisa berdalih, issue pembahasan penggantian hari belum dibahas dengan BAAK dan lagi Kamis kemarin saya juga ngga hadir, seharusnya kalau kemarin tidak ada dan tidak ada pengumuman tentang perubahan jadwal maka masih tetap seperti semula.

Tapi saya yakin partipan pun punya dalih yang lebih komprehensif dengan seribu scenario dan alasan. Yaa sudah saja…..

Jadi posting kali ini … untuk menghindari kejadian serupa, saya sampaikan dalam forum terhormat ini, bahwa berhubung satu dan lain hal, perubahan jadwal belum dapat dilaksanakan, dan jadwal tetap seperti biasa di hari Sabtu jam 0800, demikian disampaikan.

Tuesday, August 31, 2010

Welcome abroad and Class at a Glance August 31, 2101

Selamat datang pemirsa SK-425 dan EL-419 tahun ajaran 2010. Di pertemuan pertama ini sebagai klas pengganti dari hari Sabtu kemarin, sayabertemu kembali beberapa partisipan yang sebelumnya pernah mengambil subject lain yang biasa saya bawakan. Sehingga media klasmaya seharusnya bukan menjadi hal yang baru lagi.

Tujuan dari media ini adalah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar dan mengajar melalui komunikasi dan kolaborasi untuk model belajar mengajar a'la virtual. Tanpa perlu menyebutkan institusi pendidikan formalnya, kecuali beberapa kode-kode yang hanya pemirsa atau formal audiens yang tahu, KlasMaya bukan media eksklusif, sehingga selain anggota tetap dari "brick 'n mortar class" kami juga menerima penggembira dan pemirsa lain.

Klas di hari pertama, digeser ke hari Selasa 0700, karena Sabtu lalu saya ada appoinment dengan seorang dokter di Jakarta. Sessi hari itu lebih banyak melihat materi kuliah in a big picture even beyond specific course objective.


Seperti biasa Klasmaya menyediakan handsout yang bisa langsung diunduh disini.

Monday, July 12, 2010

Menunda konsolidasi Flexsia

Setelah beberapa bulan lalu sempat mencuat kepermukaan, issue konsolidasi FWA Telkom-BTEL nampaknya mulai mereda. Apakah ini sinyal bakalan pergantian Direksi? boleh jadi, tapi issue ini jadi semakin membuka pemahaman adanya konsolidasi politik dan bisnis yang menekan perusahaan plat merah.

Posting kali ini diambil dari artikel Koran-Jakarta dengan judul “Strategi Bisnis : Konsolidasi Flexi dengan BTEL Tidak Mendesak” hari Jumat, 09 Juli 2010.

Berikut cuplikannya.


Telkom siap menghentikan sementara pembahasan konsolidasi unit usaha FWA, Flexi dengan BTEL. Telkom akan tetap fokus membesarkan Flexi, sedangkan soal konsolidasi adalah masalah diskusi bisnis yang bisa dilakukan kapan saja.

Sebelumnya, Menteri BUMN meminta Telkom menunda sementara rencana merger layanan Flexi dengan BTEL hingga manajemen baru Telkom terbentuk. Mustafa beralasan bahwa manajemen baru yang akan terbentuk belum tentu punya strategi yang sama dengan manajemen saat ini.

Beberapa pengamat keuangan menyebutkan Telkom sebaiknya fokus mengembangkan Flexi karena konsolidasi dengan BTEL tidak ada untungnya, bahkan Telkom akan menanggung utang BTEL. Bakrie dalam mencari modal itu biasanya melakukan Repo (gadai saham), seandainya pembelian terjadi, berarti semua beban akan ditanggung Telkom. Tidak ada hal mendesak bagi Telkom untuk mengonsolidasikan Flexi karena pangsa pasar telepon tetap masih dikuasai, dan Telkomsel yang mengusung teknologi GSM tetap berjaya. Manajemen dan pemegang saham Telkom agar berhati- hati dalam mengambil aksi korporasi karena bisa saja ada somasi akibat masyarakat dirugikan.

Analis Sekuritas, juga mengomentari bahwa TelkomFlexi tidak menderita kerugian apa pun dengan adanya penundaan rencana konsolidasi bisnis tersebut. Karena secara infrastruktur, jumlah pelanggan, maupun teknologi, TelkomFlexi lebih unggul dibandingkan BTEL. Namun potensi BTEL untuk mendongkrak pendapatan menjadi terhambat dengan tertundanya rencana konsolidasi bisnis tersebut.

Thursday, June 24, 2010

Indonesia is about to explode !!!

Artikel ini diambil dari totaltele.com tanggal 24 Juni 2010 dengan judul "Google eyes Indonesia for expansion", tapi judul disini saya ambil saja ekspresinya Sauquet, biar lebih bombastis..... kan ada explode nya. Berikut cuplikannya:

Internet company executive describes Indonesia as 'the right place for us'.

Google Inc. said Thursday that Internet use in Indonesia was expanding at a fast pace and was the leading emerging economy in terms of growth.

"Users are growing very, very fast. Indonesia is about to explode," Google Asia Business Development director Emmanuel Sauquet said of Southeast Asia's biggest economy.

"It has very diverse and very active online communities. It's the right place for us to come now," he said. "Compared to other emerging countries, Indonesia is the fastest growing country."

Google is collaborating with a local wireless broadband Internet company Bakrie Connectivity, whose new modem will come with Google Chrome web browser as a standard feature.

Indonesia's population of more than 230 million people and low market penetration have made the Indonesia attractive for Internet companies.

The country has about 40 million Internet users, while it is also ranked third with the most registered Facebook users, after the U.S. and U.K., with more than 22 million users.

A study by Yahoo! in Southeast Asia found that Indonesia is the largest and fastest growing online market in Southeast Asia. It marked a growth of 48% in 2010 of online usage compared to 22% last year.

Yahoo! Inc. recently bought local social networking website Koprol.

Wednesday, June 23, 2010

CoGS iPhone 4G Rp 1,6 Juta

Info ini mungkin sudah sebulan lalu muncul di detik.com, tapi saya baru baca ulasan dari portal yang lain, dan saya pikir relevan juga untuk Klasmaya. Berikut cuplikannya:

Biaya yang harus dikeluarkan Apple untuk membuat iPhone 4G diprediksi cuma sebesar US$ 175 atau sekitar Rp 1,6 juta untuk satu unitnya.

Menurut penafsiran Jeffrey Brown, VP Business Intel, ketika merakit iPhone 3GS, Apple hanya merogoh koceknya sebesar US$ 157. Dengan kata lain, biaya pembuatan iPhone 4G lebih mahal US$ 18 ketimbang 3GS.
Namun sampai sekarang harga iPhone 3GS di pasaran masih berada di kisaran harga premium.

Total biaya iPhone 4G tanpa NAND: US$ 150. Sementara jika dengan NAND maka biaya pembuatannya akan menjadi:
· 16GB: $175
· 32GB: $200
· 64GB: $250

Memang jika dilihat sekilas dari biaya pembelian komponen yang digunakan untuk meracik iPhone 4G, biayanya terkesan 'murah'. Namun sebelum meramu komponen-komponen di atas, Apple harus mengeluarkan dana untuk melakukan riset dan pengembangan. Nah, di bagian inilah biasanya anggaran sebuah perusahaan tersedot untuk menghadirkan produk baru. Selain itu ada pula biaya-biaya lain seperti untuk menggaji sumber daya manusia, biaya distribusi dan lainnya yang tentu saja akan dibebankan ke harga jual produk tersebut.

Makanya ketika dilepas ke pasaran, biaya pembuatan dan harga jual terbentang cukup jauh.

Saturday, June 19, 2010

Tips for Making Small Talk with the Big Boss


Tips berikut ini diacu dari Harvard Business Review: Management Tip.

HBR sendiri mengacu dari bukunya John Baldoni dengan judul "Tips for Making Small Talk With Bigwigs". Saya pikir ngga cuman dengan Big Boss, siapapun yang harus kita hormati bisa diterapkan tips ini, termasuk dengan dosen tentunya (hehe hehe).

Having the chance to talk with someone high up in your organization can be a great opportunity to share your ideas and gain exposure. But it can also be nerve wracking — what if you say the wrong thing? Here are three tips for preparing for your next chat with a head honcho:

  1. Do your homework. Find out what the senior team's priorities are. Work out a few key points about your projects or career as they relate to what senior leaders care about now.
  2. Be brief. Once in front of the senior leader, make your key points succinctly.
  3. Read the situation. If the senior leader is not interested, thank her for her time and move on. How you behave is more important than what you say. Yammering on signals a lack of self-awareness.

Friday, June 18, 2010

An urgent need to develop an appropriate response and support for IPv6


Tulisan tentang transisi IPv4 ke IPv6 ini dikutip dari milist dwi mingguan dari the Ministry of Internal Affairs and Communications (MIC) Japan, Vol. 21 No. 3, June 18, 2010


The Internet is the basis of social economic activities, and it has become an indispensable instrument.

However, due to the accelerating global adoption of the Internet, the inventory of Internet Protocol Version 4 (IPv4) addresses is expected to run out. As we know that this communication system is utilized as the main basic technology behind the Internet today. Approximately 4.3 billion IP addresses can be allocated using IPv4, with numeric IP addresses used to identify computers connected to networks, etc.

IP addresses could be thought of as telephone numbers that identify individual devices
connected to the Internet, so the depletion of this inventory would mean that no new machines would be able to be connected to the Internet. Moreover, as it would become difficult to provide new services, the depletion of the inventory would be an obstacle to the development of the Internet, which has so far supported the development of society. Consequently, there is an urgent need to develop an appropriate response and support for the successor of IPv4, which is IPv6 with a practically infinite number of IP addresses (3.4 x 10 38). Compared with IPv4, its features include enhanced security and the simplification of all options, for example.

It is important to conduct appropriate public relations with the wide range of stakeholders, including telecommunications carriers, ISPs, Application Service Providers (ASPs), Contents Service Providers (CSPs), communications equipment manufacturers, software developers, and system integrators (Siers). Moreover, the Internet users' environment will undergo changes; the users may have to bear a burden (not limited to a financial one). Considering all this information, it becomes obvious that the role of public relations and internet-related businesses and users is very large.

As ISPs are the point of contact with the Internet for all users, individual and corporate alike, how ISPs deal with the depletion of IPv4 addresses is the crucial factor that will determine exactly what kind of impact users will face. In other words, how the impact will be dealt with will differ completely according to which ISP a user subscribes to.

Therefore, it would be appropriate to form a basis for relations with users by giving ISPs the role of the "Gateway to the Internet." However, regarding IPv6 corporate users, Siers, etc. are the main cases that have to be considered. In such cases, Siers are required to cooperate with ISPs in properly publicizing the results of analyses on the impact on corporate users.

It is very likely that customers will have many questions regarding, for example, whether they can continue to play existing online games, or what features to look for when buying a TV that will be connected to the Internet. For this reason, it is necessary for other Internet-related businesses to conduct appropriate public relations in line with ISPs' public relatios activities.

Sunday, June 13, 2010

Konsolidasi Industri dipengaruhi Konsolidasi Politik

Meski tidak disebutkan dalam 5 Forces Porter, issue regulasi (disamping teknologi) menjadi salah satu forces yang menjadi konsideran, khususnya dalam industri telematika. Materi pembelajaran di mata kuliah industri telematika juga sudah mengulas bahasan itu. Bahkan untuk perusahaan yang sebagian besar dimiliki oleh negara melalui pemerintah yang berkuasa, issue regulasi perlu di bumbui lagi dengan aspek politik.

Mungkin hanya coincidence, namun beberapa pekan terakhir, berita-berita terkait konsolidasi Flexi dan Esia yang sebelumnya pernah dibantah, ternyata muncul lagi di saat-saat pergantian direksi BUMN Telekomunikasi.

Konsolidasi industri FWA ternyata bisa dipengaruhi oleh konsolidasi politik. Konsolidasi politik dari koalisi 6 partai (PD, PAN, PKB, PPP, PKS dan PG) dengan ketua harian AB yang nota bene pemilik salah satu perusahaan yang bermain di industri FWA ternyata melancarkan issue konsolidasi industri yang sempat menjadi topik hangat beberapa bulan lalu.

Terlepas dari skema apa yang akan diambil, apakah merger atau akuisisi, apakah Telkom Flexi akan melebur ke BTEL ataukah Esia akan masuk dalam perusahaan baru, kementerian BUMN yang mewakili pemerintah mendukung perkawinan usaha ini dan berharap proses bisa terlaksana secepatnya. Direksi Telkom pun menyebutkan proses peleburan ini bakal selesai paling lambat pada awal 2011, menunggu perubahan dari unit bisnis menjadi unit terpisah (PT).

Saat ini, Flexi menguasai 15 juta pelanggan, sedangkan Esia menguasai 10 juta pelanggan, sehingga gabungan dua operator ini akan menciptakan perusahaan dengan pelanggan sebanyak 25 juta pelanggan. Hasil merger ini akan menengahi persaingan yang selama ini terjadi, meski Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa melihat dari kacamata yang berbeda karena berpeluang menciptakan monopoli usaha dalam bisnis operator CDMA.

Issue ini menjadi semakin menarik terkait dengan rencana pergantian Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang akhirnya diperpanjang. Tim Penilai Akhir (TPA) yang saat ini menyeleksi paket calon Direksi Telkom, Mandiri, dan Pusri belum memberikan hasil keputusannya. Apakah perpanjangan waktu ini sekedar proses dari rencana rolling BoD (Board of Directors) di lingkungan BUMN atau terkait tawar menawar serta keseriusan rencana konsolidasi, saat ini menjadi materi diskusi warung kopi, meskipun direksi Telkom membantah ada tekanan politik.

Bagaimana kelanjutannya kita lihat saja .....

Friday, June 11, 2010

Web + TV = WebTV; IP + TV = IPTV

TV meets web or Web meets TV : Combines the TV with the freedom and power of the Internet.



Some says it is stupid and dumb idea.
Why not just plugs the laptop with LCD TV via an HDMI cable, then stream any web content ?. Or is it really difference by Video Search?

But Sony, Logitech and Intel support this idea.

What is the difference between Web TV and IPTV?

Web TV deliver originally online via broadband and mobile networks. Television programming produced for original distribution through the internet.

Internet Protocol television (IPTV) is a system through which internet television services are delivered using the architecture and networking methods of the IP Suite over a packet-switched network infrastructure, e.g., the Internet and broadband Internet access networks, instead of being delivered through traditional radio frequency broadcast, satellitesignal, and cable television (CATV) formats.



IPTV services may be classified into three main groups: live television, time-shifted programming, and video on demand. It is distinguished from general Internet-based or web-based multimedia services by its on-going standardization process and preferential deployment scenarios in subscriber-based telecommunications networks with high-speed access channels into end-user premises via set-top boxes or other customer-premises equipment.

Thursday, June 10, 2010

Traffik klasmaya periode 22 April – 23 Mei 2010 : Total Visit per Day

Posting sebelumnya (EL-102 Blog Produktivity Rate) di ulas tentang produktivitas blog khususnya periode semester-1 2010 terkait EL-102 session. Produktivitas diukur dari jumlah posting yang nota bene hanya menunjukkan aspek kuantitas saja.

Pengukuran dari sisi kualitas selalu menjadi persoalan yang tidak mudah, karena melibatkan aspek persepsi dan kepuasan pemerhati klasmaya yang hanya bisa diukur dari assessment (bukan measurement) melalui survey, polling, atau questionaire.

Salah satu metode lain yang mencerminkan perspektif Customer (kalau dalam Balance ScoreCard) atau perpspektif pemerhati klasmaya, adalah dari pengukuran traffik. Traffik bisa menunjukkan seberapa besar ketertarikan pemerhati atau pengelana internet untuk mengunjungi situs klasmaya.

Seingat saya beberapa tahun lalu pernah pula diukur traffik klasmaya, namun pengukuran kali ini memanfaatkan fasilitas gratisan yang berbatas waktu dari layanan web-stat.com. Layanannya cukup mudah dengan menyediakan beragam format laporan (report) dalam bentuk grafik maupun raw data yang bisa di akses melalui spreadsheet.

Periode pengukuran dilakukan dari tanggal 22 April 2010 sampai 23 Mei 2010. Berikut disampaikan beberapa penyajian report dalam bentuk grafik.

Total Visit per Day
Sesuai judulnya grafik ini menyajikan jumlah kunjungan klasmaya dalam periode pengukuran. Obviously dari beberapa kunjungan tersebut beberapa kali yang masuk adalah penulis sendiri. Namun dari grafik tersebut terlihat trafik tertinggi terjadi di tanggal 10 Mei 2010 dengan jumlah 17 kunjungan. Dalam hal ini saya mengasumsikan jumlah kunjungan (Visit) ekivalen dengan jumlah pengunjung. Saya tidak tahu pasti, event apa yang menyebabkan tanggal tersebut menjadi puncak (relatively) kunjungan. Namun dari data detil yang disediakan penyedia statistik, konten yang dijelajah hanya sedikit (5 dari 17) yang terkait dengan current posting, selebihnya adalah penggalian archive klasmaya sebagai Entrance Page. Jika dilihat dari Referrer hanya ada 4 dari 17 yang mengakses melalui direct access (klasmaya.blogspot.com) selebihnya adalah acuan dari Google untuk beberapa keyword terkait dengan RFID, QFD, eTOM, atau IT secara umum.

Jumlah kunjungan terkecil di tanggal 22 April 2010, boleh saya katakan less valid, karena bisa jadi tanggal tersebut dimulai perekaman yang belum satu hari penuh. Secara umum, traffic mengalami trend penurunan khususnya di akhir periode pengukuran. Jika grafik diatas dimampatkan dalam mingguan, traffik perminggu menjadi grafik sebagai berikut :

Grafik diatas semakin jelas menunjukkan kecenderungan traffik yang menurun, terutama sejak minggu yang dimulai 9 Mei 2010 (meskipun minggu tersebut sudah dikontribusi oleh puncak kunjungan di tanggal 10 Mei 2010) dengan rata-rata kunjungan per hari di angka 9.xx.



Jika dilihat dari rata-rata kunjungan per minggu, terlihat hari Sabtu menjadi waktu yang paling diminati untuk berkelana atau mengunjungi klasmaya. Kemungkinan besar, melihat jadwal offline class di hari Sabtu siang, ada waktu di pagi hari untuk mengecek issue atau last posting sebelum pertemuan (Cek waktu). Sedangkan hari minggu menjadi waktu yang tidak populer untuk mengakses blog ini, boleh jadi klasmaya mungkin terlalu serius untuk dikunjungi di hari minggu. Namun secara umum, kecuali hari minggu, traffik kunjungan relatif merata dari Senin sampai Sabtu, hal ini menyiratkan pemerhati klasmaya tidak hanya partisipan klas saja.

Ulasan lain bisa di bahas di posting berikutnya.