Tuesday, December 28, 2010

Gadget for simplify your “new” task

Persis di awal tahun ini, Klasmaya menampilkan launching iPad yang selanjutnya di susul 9 bulan kemudian dengan posting yang terkait tablet mengkanibal notebook.

Baru-baru ini saya nonton sendirian (bukan nobar) paparan dari Patrick Chappatte seorang kartunist di TED Talks. Video yang berdurasi 13 menit lebih ini, salah satunya menyitir produk iPad dari Apple, khususnya issue utility yang “niatnya” menyederhanakan pekerjaan rutin (atau penulisannya mungkin seperti ini : niatnya “menyederhanakan” pekerjaan rutin).

Mungkin issue nya bisa berkembang dengan analogi pemanfaatan SmartPhone yang niatnya membantu pengguna dengan ke’cerdik’annya, namun dengan fitur yang ada malah membelenggu pengguna dengan “tugas-tugas” baru terkait social media.

Posting ini tidak meng’embedded video clipnya tapi saya share kartun iPad tadi.

Monday, December 27, 2010

UAS Review (NPD 2010)

Tabik …..
Selamat bertemu lagi ….

Pikir-pikir, lama juga ga’ update blog ini, padahal beberapa issue belum selesai di ulas disini. Kali ini saya akan coba bahas nilai UAS dari NPD season 2010.

Dari 15 partisipan, hanya 13 yang melaksanakan UAS sesuai jadwal. 1 orang (saya tidak perlu menyebutkan namanya) berha
langan entah kenapa, namun berhasil meyakinkan BAAK dan saya untuk mengikuti uAS susulan. Sementara 1 orang lainnya, seperti biasa nampaknya merubah keputusan untuk mengikuti NPD season ini.

Awalnya setelah proses penyelesaian penilaian, saya mencoba untuk membahas dalam blog ini, termasuk mengembalikan hasil penilaian ke institusi, namun beberapa detik setelah amplop coklat mendarat di BAAK desk, baru saya ingat ada yang mengajukan susulan. Kalau saja saya mempersiapkan secondary question buat soal UAS mungkin ga’ jadi masalah, meski beberapa hal sebaiknya di tunda juga.

Dari hasil penilaian tersebut dapat kita lihat hasil seperti berikut:

Kalau dilihat dari angka real nya, angka tertinggi hanya dicapai pada angka 90.25. Namun untuk nilai yang akan di submit, dilakukan proses penyesuaian dengan nilai tertinggi menjadi 97.5. Dari proses penyesuaian tersebut, jika dibuat proporsi dengan nilai tengah di angka 70, separuh dari partisipan berada di posisi dengan nilai di atas 70, dan separuh sisanya dengan nilai dibawah 70, jadi cukup berimbang.

Kalau ditilik dari analogi distribusi normal (dengan range kuartil di angka 50, 70, dan 90), 7% populasi mendapat nilai dibawah 50, 43% populasi mendapat nilai di antara 50-70, 43% populasi mendapat nilai di antara 70-90, dan 7% mendapat nilai di atas 90%. Jadi benar-benar simetris, bak pinang dibelah dua.

Bagaimana dengan hasil akhir ?
Kita lihat perhitungan selanjutnya ….

Monday, December 06, 2010

4th December 2010 Class at a Glance : Review Overall Subject + Gartner model

Klas hari Sabtu lalu awalnya di niatin buat ngebahas tugas terakhir berupa projek. Namun di awal klas belum ada satupun yang menyatakan siap untuk paparan di depan klas. Sehingga konten klas beralih ke pembahasan bebas dari keseluruhan materi.

Pembahasan kisi-kisi soal UAS juga di ulas sebagai fokus persiapan. Soal dan jawaban UTS juga sebagian disampaikan. Satu materi yang terkait dengan pengembangan produk, disampaikan materi Gartner Magic Quadrant, yang rasanya belum ada yang menyajikannya dalam buku referensi.

Yang menarik, pada saat dibahas pembahasan pra UAS tentang AHP dan berlanjut ke Financial metric berupa soal NPV (catt, handout sudah di submit di CaaG Business Case Financial Metrics) untuk dikerjakan di klas, mulai bermunculan satu demi satu penyajian tugas projek, mulai dari Yunus, Yeremia, Praptanta, Risyad, Reski dan Robby. Sementara kegiatan klas offline sudah mendekati batas akhir.

Satu hal yang bisa saya komentari dari tugas projek tersebut …”Sayang”… (saya belum ketemu kata yang lebih tepat untuk maksud komentar itu). Sayang dalam artian, leubar dalam bahasa sunda atau eman dalam bahasa jawa. Sayang dalam artian kecewa karena pembahasan tugas projek ini seharusnya mendapat porsi yang lebih besar dari pada sekedar pembahasan seperti kemarin. Menyesal karena pembahasan projek Google malah lebih lama padahal materi itu sebenarnya hanya sebagai pancingan dan pendahuluan.

Sekilas, beberapa projek ada yang sudah sesuai dengan rencana dan situasi projek dimana partisipan mengembangkan ide dengan asumsi di lingkungan riset Google dalam arti memanfaatkan resources semua solusi eksisting.

Meski demikian, dari klasifikasi projek yang sesuai tersebut, beberapa masih kurang menunjukkan ide yang tajam, segar dan belum memperlihatkan breaktrough innovation. Di sisi lain, pembahasan seperti ini seharusnya lebih dipersiapkan dalam pembahasan yang lebih serius dan semi formal. Issue business model dan aspek manfaat bagi calon pengguna juga perlu menjadi catatan dalam pengembangan produk.

Seharusnya projek seperti ini ditempatkan dalam pertengahan kuliah, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada spare waktu untuk pendalaman dan pembahasan, alih-alih terlalu bertele-tele dalam pembahasan materi textual wajib. Keadaan ini harus menjadi pelajaran untuk tahun berikutnya. Insya Allah..

27th November 2010 Class at a Glance : (9) Managing a Dispersed Process (Quiz and Class)

Beberapa minggu sebelumnya, posting Materi eBook sebelum kuliah menyajikan tulisan dari Dahan & Hauser sebagai materi pembahasan sekaligus Quiz untuk lebih meningkatkan gairah baca buku referensi. Posting kali ini mohon maaf terlambat dari tenggat yang seharusnya, akibat alasan klise busy, maklum akhir tahun biasanya banyak kerjaan untuk persiapan awal tahun.

Saya coba ingat-ingat lagi untuk mengisi posting CaaG kali ini. Tapi yang jelas, praktek kali ini sebenarnya sudah di uji coba di tahun sebelumnya, tidak lain akibat kurang bergairahnya partisipan membaca text book. Meski sekarang sudah beralih ke digital book, paling tidak artikel di media digital, namun seharusnya tidak mengurangi bacaan yang rada serius, instead of hanya sekedar membaca tweet information yang belum mendalam atau hanya kulit konten dari judul besarnya.

Topik yang dibahas meliputi Tradeoffs dalam pengembangan produk, End to End Product Development framework yang diambil dari model Xerox, Kano Model, The Mind of the Market, dan Benefit Chains. Sengaja saya tidak menyediakan materi handout nya, untuk lebih mengacu ke sumber informasi nya.

Meski saya belum evaluasi hasil quiznya, tapi dari komentar selagi quiz, dapat disimpulkan beragam kondisi yang menunjukkan kesiapan dan tugas membaca materi. Paling tidak quiz ini juga dapat menambah perolehan nilai untuk total nilai.