Thursday, June 23, 2011

Broadband's Equal access

CommunicAsia2011

Fixed broadband household penetration in developing markets is on track to pass the 50% mark by the end of the decade.
 
But the region is home to a mix of mature, emerging and youth markets. In Asia at the country level, it is clear that the international digital divide will remain a fact of life to the end of the decade and beyond. If you look more closely at the differences between cities and rural areas the divides are even greater. The national challenges are not so much how to deliver ever-faster broadband services but how to provide them across whole countries.
  
A year ago the ITU called on governments of the world to push for 50% global broadband penetration by 2015. The number of internet users doubled between 2004 and 2009, with global internet penetration hitting 26% – but only one in ten homes in developing countries had access to the internet.

The deployment of next-generation networks, using a combination of technologies across the region, is allowing service providers to deliver innovative offerings to their users who have pent-up demand for services such as multi-play packages, IPTV, fixed-mobile convergence and sophisticated enterprise solutions.
 
Factors that shaping this dynamic market include gross national income, the growth of urban populations, national regulatory environments and the spending plans and policies of governments in the region. For fixed broadband to be competitive and affordable to the masses, it’s essential that competition in broadband markets is free and fair.

Next Generation Broadband Tracks | CommunicAsia2011
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 22, 2011

Penggunaan MobileApp sudah melampaui akses web.

Mungkin artikel ini bermanfaat lantaran data yang disampaikan. Grafik perbandingan penggunaan web internet dengan akses aplikasi mobile menunjukkan gaya hidup atau kebiasaan kita bisa berubah.
Yang menarik, saya pun mengalaminya sejak 'ngoprek' platform Android, ternyata interface browser bukan segalanya. Kecenderungan spesifik app lebih pas sesuai kebutuhannya. Fenomena ini jadi positif buat para app dev, atau mahasiswa calon entrepreuner di industri IT.

Bayangin saja ada sekira 85 ribu applikasi berbasis mobile yang diakses dengan kecenderungan penggunaan yang terus bertambah.

Data ini juga menunjukkan life style masyarakat yang semakin mobile dengan tetap dapat mengakses app nya. Buat sekedar info, tulisan ini saja saya buat dalam perjalanan Jkt-Bdg sebagai commuter mingguan. Dan buat pegawai kantoran, penggunaan mobile app lebih banyak waktu di jalan, bukan kalo lagi di meja kerja yang biasanya pake laptop, kecuali yang banyak bengongnya.

Yang menarik dan mungkin gak cocok dengan profile, ternyata games mendominasi selain aplikasi jejaring sosial.

Mobile Apps Put the Web in Their Rear-view Mirror
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, June 19, 2011

Menjaga ide besar tidak gagal

Kali ini perkara ide yang bisa dikaitkan dengan inovasi atau pengembangan produk.

Artikel ini mengulas daftar tentang kenapa ide yang seharusnya bagus tapi malah gagal.
Why Great Ideas Fail « Scott Berkun
Published with Blogger-droid v1.6.8

Saturday, June 18, 2011

Industri Animasi di Indonesia

Saya masih melihat industri animasi sebagai bagian dari industri telematika, khususnya bagian konten.

Sedih juga rasanya nonton Disney Channel, negri tetangga sudah agresif menjejalkan programnya melalui animasi semacam Ipin&Upin dan Bola Kampong, termasuk beberapa program "Rehat", sementara negri tercinta lebih senang jago kandang lewat sinetron yang menjual hedonisme.

Industri animasi juga bagian dari industri kreatif yang alaminya bangsa kita secara genetik sudah mewariskan banyak kreativitas budaya. Mulai dari Batik, Wayang, atau mungkin sekarang fashion distro.

Saya yakin kemampuan bangsa sendiri, apalagi jika diberi trigger kolaborasi atau kerja sama dengan pelaku industri yang sudah mapan. Insya Allah

Industri Animasi Inggris Dukung Animasi di Tanah Air - ANTARA News
Published with Blogger-droid v1.6.8

What's inside the Pandora

Artikel yg diunduh dari TechCrunch.com mengulas "cerita" Pandora, aplikasi internet radio yang sudah melakukan IPO. Meski di tweeter saya suka bercuit tentang apa competitive advantage Pandora dibandingkan radio internet lainnya, namun perusahaan ini diminati di pasar bursa.

Terlepas dari keraguan itu, app ini sudah memiliki sekira 94 juta pelanggan terdaftar. Angka ini mungkin yang menaikkan harga saham dari pembukaan di range 7-9 ke 10-12 dolar per lembar saham. Info dari artikel juga menyebutkan posisi pertengahan Juni ini dijual di sekitar $20/saham.

Selain jumlah pelanggan, posting dari Mike Arrington (buat yg pernah ambil mata kuliah Analisis Industri disini mungkin ingat) di TechCrunch boleh jadi memberi persepsi positif.

Tapi kalo ngebandingin nilai Pandora yang sudah diangka 3 milyar dollar, saya lebih milih YouTube yang dibeli Google 1.6 milyar.

Buat lebih banyak tahu kenapa market capital Pandora bisa tinggi mustinya bisa ditelaah dari bisnis modelnya. Sayangnya kita di Indonesia belum bisa berlangganan, terkait issue copyright dengan music label lokal.

TechCrunch
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 15, 2011

Memanfaatkan Data Trending Topic

Yang saya coba pahami dari artikel ini adalah bagaimana ekonom memanfaatkan data-data internet khususnya data yang di search (trending search) maupun yang banyak diobrolin di social media semacam tweeter (trending topic).

Perlu algorithma spesifik untuk men'capture data yang mungkin bebas tersedia di internet tapi dipastikan bermanfaat.

Boleh jadi teorema ini bisa valid, semacam mencuri dengar rumors para analist yang justru menjadi kecenderungan atau bahkan mengarahkan.

Atau ada penafsiran lain dari artikel ini?Internet economic indicators: Getting real-time | The Economist
Published with Blogger-droid v1.6.8

Sunday, June 12, 2011

Merger AT&T + T menguntungkan partner dan suppliernya?

Rencana merger AT&T dan T-Mobile (yg mungkin jadi AT&T+T, nah lo) yang masih dievaluasi FCC, regulator komunikasi, ternyata didukung beberapa perusahaan IT.

Saya rada bingung juga apa direct benefit buat Microsoft, Facebook, Yahoo dan Oracle. Berita di artikel menyebutkan peran mereka sebagai konten dan software distributor (kecuali Oracle). Tapi bukannya konsolidasi tersebut malah akan mempersulit dalam bernegosiasi?, karena perusahaan baru semakin punya bargaining yang tinggi dan menjadi lebih dominan.
Perusahaan lain yang cenderung manufaktur seperti RIM, Brocade dan Avaya juga turut mendukung merger tersebut. Boleh jadi deal bisnis bisa langsung ke satu tujuan, tapi tetep saja Forces dari partner atau sebagai customer jadi lebih besar.
Ada alasan lain?
Microsoft, Facebook, RIM, and others write to the FCC in support of AT&T-Mobile merger -- Engadget
Published with Blogger-droid v1.6.8

Saturday, June 11, 2011

Prosessor Intel di perangkat smartphone


Meski pertumbuhan piranti seluler sangat tinggi, khususnya produk smartphone, namun "Intel inside" belum terlihat di segmen produk tersebut.

CEO Intel berdalih, pertumbuhan smaphone ditambah tablet memang sangat signifikan, para analist menyebutkan angka 80%, namun Intel sudah meraup keuntungan dari server di pusat data yang diakses piranti seluler tersebut. Misalnya server penyedia video Netflix, ataupun konten di Facebook.

Dengan Xeon server prosesornya yg harganya 300 kali harga chip seluler, Intel meraup pendapatan 10 milyar dolar tahun ini.

Meski begitu Intel berniat pula masuk ke segmen seluler yang saat ini didominasi lisensi prosesor ARM. Melalui chips Atom yg biasa dipakai untuk Netbook, Intel berniat turut andil.

Lebih lengkap baca artikel ini
Will Intel Finally Crack Smartphones? - BusinessWeek
Published with Blogger-droid v1.6.8

Produk Telematika dari Ford

Kalo bicara produk telematika, beberapa pihak menyebutkan istilah telematika seperti produk yang dibuat pabrik Ford ini.
Produk yang menjadi fitur di kendaraan, umumnya niaga, dipergunskan untuk memantau penggunaan kendaraan dari sisi cara berkendara dan kebiasaan.


Agak mirip dengan black box pesawat, namun alat ini bisa langsung dimonitor dari pusat data. Sehingga dpt diketahui oleh perusahaan karakteristik pengendara dan hasilnya dapat memperbaiki cara berkendara sehingga bisa menghemat biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan.

TEMPO Interaktif : Ford: Fitur Telematika Mengirit Bahan Bakar Mobil 20 Persen  
Published with Blogger-droid v1.6.8

Wednesday, June 01, 2011

Biaya Telekomunikasi Dunia Semakin Turun

Tulisan ini di sadur dari situs www.economist.com khususnya pada artikel dengan judul "The cost of telecommunications has fallen world-wide" bulan Mei 2011.

Negara-negara berkembang masih harus membayar biaya berkomunikasi lebih mahal dari pada negara yang maju jika diukur dari porsi total income. Namun lebih dari dua tahun terakhir ini, mengacu pada laporan ITU, layanan telekomunikasi telah semakin terjangkau. Data ITU menunjukkan ICT price-basket yang merupakan rerata dari biaya telepon kabel dan seluler dikalkulasi dengan proporsi PDB (Produk Domestik Bruto). Dari beberapa negara yang dianalisa, khususnya negara di Afrika menunjukkan hasil yang signifikan. Grafik memperlihatkan tujuh negara yang berhasil menurunkan price-basket lebih besar dari 50%, terutama dipicu oleh menurunnya biaya fixed-broadband. Biaya seluler di negara berkembang lebih tinggi dari negara maju karena kecenderungan penggunaan prepaid.


Pertanyaan: jika tariff telekomunikasi dunia semakin turun, kira-kira apa yang diharapkan investor untuk menanamkan modal nya di industry telekomunikasi ? Price-BASKET Asia Pasifik yang dibawah angka 10 bisa memberikan dampak dan keuntungan apa dibandingkan negara lain yang angkanya masih tinggi? Sektor apa lagi yang terkait dan bisa diharapkan pertumbuhan penetrasi dan penurunan biaya telekomunikasi?

Android Industry dari cwit

Dikutip dari tweet @tempointeraktif:

Tahun lalu samsung rilis 3-4 produk Android. Tahun ini baru kuartal pertama sdh rilis 6 produk.

Market share handset Android di Indonesia kini sdh mencapai 17%.

Penjualan handset Android di Indonesia 96 ribu/bln.

Qualcomm masukkan teknologi cdma, hsdpa, LTE dlm satu chipset. Bayangkan kalau dipakai di android?

Total download aplikasi 2009 7 miliar, 2012 akan menjadi 50 miliar.
Published with Blogger-droid v1.6.8