Tuesday, June 01, 2010

Laba Bakrie melonjak akibat keuntungan selisih kurs


Diambil dari artikel Bisnis Indonesia dengan judul “Laba bersih Bakrie Telecom naik 407%” tanggal 01/06/2010

Judulnya cukup mengagetkan dengan pencapaian laba bersih lebih dari 4 kali lipat di industri yang relatif sudah berdarah-darah dengan bombardir tarif murah dan mengarah marginal. Meski pencapaian laba tersebut di dorong oleh keuntungan selisih kurs, namun peningkatan pendapatan lebih dari 7% perlu diacungi jempol, sementara beberapa operator malah minus.

Berikut cuplikannya:

Laba bersih PT Bakrie Telecom Tbk pada kuartal I/2010 melonjak 406,81% menjadi Rp29,04 miliar dari Rp5,73 miliar pada periode sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan usaha sebesar Rp708,46 miliar hingga 31 Maret 2010, naik 7,63% dari periode sama tahun sebelumnya Rp658,24 miliar. Bakrie mampu menekan beban usaha 3,40% menjadi Rp585,22 miliar dari Rp605,12 miliar. Sebagai dampaknya, laba usaha naik 41,54% dari Rp73,01 miliar jadi Rp103,34 miliar.

Namun, di sisi lain, beban keuangan melambung 86,90% dari Rp45,27 miliar menjadi Rp84,61 miliar. Perseroan mencatat keuntungan selisih kurs Rp28,21 miliar dari sebelumnya merugi Rp14,19 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi yang dialami perseroan pada kuartal pertama tahun lalu. Saat itu perseroan menderita rugi kurs Rp14,19 miliar.

Pertumbuhan pendapatan sebesar 7,63% merupakan capaian yang positif mengingat persaingan di sektor telekomunikasi yang kini semakin sengit.

Pendapatan ditopang terutama oleh produk prabayar Esia yang menyumbang hingga 95,27% terhadap total pendapatan jasa telekomunikasi sebesar Rp813,01 miliar. Kontribusi Esia tumbuh 11,70% dari Rp693,40 miliar pada kuartal I/2009 menjadi Rp774,56 miliar. Produk pascabayar menurun 15,57% dari Rp20,92 miliar menjadi Rp17,66 miliar dan hanya memberikan kontribusi sebesar 2,17%. Adapun, pendapatan dari produk prabayar lain yaitu Wifone dan Wimode pada kuartal I/2010 mencapai Rp11,28 miliar, sedangkan Esiatel Rp296,76 juta.

No comments: